Volunteer Gerejamu Ajukan Resign? Begini Cara Tepat Hargai Keputusannya
Sumber: Washingfactory.com

Finance / 19 August 2019

Kalangan Sendiri

Volunteer Gerejamu Ajukan Resign? Begini Cara Tepat Hargai Keputusannya

Lori Official Writer
2667

Saat menetap di sebuah gereja, sebagian jemaat pasti punya kerinduan besar untuk ambil bagian melayani jadi volunteer atau sukarelawan. Entah itu jadi hospitality, pendoa, guru sekolah minggu, pemain musik, worshiper dan sebagainya.

Setelah ikut melayani selama bertahun-tahun, ada saja beberapa volunteer yang mungkin merasa sudah menyelesaikan pelayanannya dan memutuskan untuk berhenti.

Sebagai gereja, yang telah mempercayakan jemaatnya yang rindu melayani untuk ambil bagian, adalah baik untuk menyikapi keputusan resign atau berhenti dengan cara yang tepat dan penuh penghormatan.

Lakukan dengan keputusan pastoral yang bijaksana

Kedatangan dan kepergian para sukarelawan bisa menjadi salah satu hal tersulit dalam pelayanan.

Tapi sesulit apapun itu, pihak pastoral harus siap menerimanya dengan lapang dada.

Berikut tiga hal yang perlu diingat:

1. Selalu Siap Mencari Penggantinya

Gereja harus siap menerima kapanpun seorang volunteer-nya memutuskan untuk berhenti melayani.

Sementara itu, persiapkan posisi seseorang untuk menjalankan posisi itu. Mungkin gereja pasti akan butuh waktu untuk menemukan orang yang tepat. Tapi bagaimanapun pastikan supaya selama posisi kosong ada seorang pemimpin yang mengambilalih tugas tersebut.

2. Tetapkan Kesepakatan yang Jelas Kepada Semua Volunteer Baru

Berhenti tiba-tiba jadi volunteer sedikit banyaknya akan membuat gereja kewalahan.

Dan untuk mencegah hal ini, ada baiknya untuk membuat kesepakatan bersama ketika hendak merekrut volunteer baru. Salah satunya berisi bagaimana cara untuk mengajukan berhenti sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Dengan cara ini baik volunteer maupun gereja bisa tetap sama-sama saling menghargai dan menghormati.

Misalnya, kalau sewaktu-waktu kamu perlu istirahat dari melayani baik sementara waktu maupun permanen, tolong beritahu pemimpinmu 6-8 minggu sebelumnya. Supaya pihak gereja bisa mencari volunteer baru untuk menggantikan posisimu.

Baca Juga:

Pastikan 5 Hal Ini Sebelum Resign

Masalah Keuangan Bikin Ragu Buat Resign? Coba Dulu Lakuin 5 Langkah Ini

3. Tetap Berkati Volunteer yang Resign

Secara umum, sebuah gereja harus tetap memberkati para volunteernya yang memutuskan untuk berhenti melayani. Kenapa? Karena apa yang sudah mereka lakukan selama melayani juga perlu diapresiasi.

Jika perlu, tulislah ucapan terima kasih formal untuk dia. Karena dengan cara inilah mereka akan merasa diberkati dan bisa jadi akan kembali melayani ketika merasa siap kembali.

Kadang kala ada volunteer yang memang memutuskan untuk berhenti melayani karena banyak faktor. Misalnya, karena sistem, relasi, cara kerja, kondisi keluarga, atau bahkan masalah pribadi. Kalau volunteer gereja berhenti hanya dengan mengirimkan email atau pesan singkat, pihak gereja harus menyikapinya dengan cara yang tepat juga. Bila perlu adakan pertemuan langsung dengan dia dan tanyakan alasannya. Jika memang berhenti karena ada masalah di dalam tim, segera selesaikan. Tapi jika memang karena ketidaksesuaian waktu atau kesibukan di luar gereja, tetap semangati dia untuk tetap melayani bahkan dimanapun dia berada.

Sekalipun mereka hanya melayani selama 2 jam dalam seminggu sebagai volunteer atau sukarelawan, menjadi kewajiban gereja untuk tetap bersikap profesional. Waktu dan tenaga yang sudah mereka berikan harusnya dihargai dengan cara yang tepat. Karena itulah, para volunteer akan merasa diberkati dan bahkan merasakan bahwa kasih Tuhan memang hidup di tengah gerejanya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami