Para penerbit buku Kristen bersukacita lantaran Presiden Trump
membebaskan Alkitab dan buku Kristen lainnya dari penambahan tarif 10 persen untuk barang-barang Cina.
Harga barang-barang
dari Cina ke Amerika akan mengalami kenaikan 10 persen, yaitu 300 milliar
dollar, dan tariff ini akan mulai diberlakukan per tanggal 1 September 2019 nanti.
Tentu saja, kenaikan harga yang di tetapkan Trump ini akan
berdampak terhadap harga Alkitab dan buku Kristen lainnya. Hal itu lantaran Cina adalah penerbit Alkitab terbesar di dunia.
Sejak berita ini keluar, para penerbit Kristen di Amerika
sudah memperingkatkan hal ini lantaran kuatir Alkitab terjemahan akan sangat mahal untuk diproduksi.
Buktinya, Southern Baptist Convention. Mereka sudah menghabiskan dana 31 persen dari total biaya percetakan yang dilakukan di Cina.
Melihat keresahan penerbit Kristen tersebut, pada 1 Agustus
kemarin, Presiden Trump akhirnya membuat kebijakan dan mengumumkan bahwa AS
akan mengenakan tarif 10 persen pada sejumlah barang dari Cina tetapi tidak termasuk Alkitab di dalamnya.
Sebenarnya hal ini dilakukan karena Trump juga ingin
mengkritik Cina yang tidak
menindaklanjuti perjanjian yang dimana mereka akan membeli produk pertanian lebih banyak dari Amerika.
Selain itu, tarif 10 persen ini diberikan demi menjamin
keamanan nasional, keselamatan, dan kesehatan produk-produk tertentu yang dikeluarkan oleh Cina ke Amerika.
Mendengarkan pengumuman bijak dari Presiden Trump tersebut, Presiden sekaligus CEO Lifeway Christian Resources Ben Mandrell merasa diberikan harapan.
BACA JUGA :
Viral Meninggalkan Imannya, Worship Leader Hillsong Ini Klarifikasi Kebenarannya!
"Pengumuman ini sudah memberi kami sebuah harapan baru
bahwa pemerintah ternyata mendengar keprihatian kami selama ini. Meskipun
demikian, saya sedikit kuatir bahwa Firman Tuhan alias Alkitab akan disandera
lagi dalam sengketa perdagangan Internasional. Masa lalu ini berbulan-bulan membuat
tekad kami semakin kuat bahwa kami akan memberikan Alkitab kepada orang-orang
yang membutuhkannya. Misi iini kami dibangun diatas ketaatan kepada
Kristus,terlepas dari segala usulan kebijakan yang diberikan oleh Washington,DC."
Alkitab adalah buku terlaris di A.S sepanjang masa, bahkan
lebih dari 5.7 juta copyan di cetak dan terjual pada tahun 2018. Angka ini
belum termasuk dengan jumlah Alkitab yang terjual langsung dari penerbit ke sidang tertentu loh.
"Hari ini, pemerintah akan mengumumkan daftar produk yang
akan dikenakan tarif tambahan 10 persen. Kami sangat senang sekali karena
pemerintah tidak memasukkan Alkitab dan buku agama lainnya dalam daftar produk
tersebut, juga sudah menunda tarif buku untuk anak-anak hingga 15 Desember
nanti," kata Maria. A Pallante, yaitu presiden sekaligus CEO dari Asosiasi Penerbit Amerika.
Kita berdoa agar Tuhan mengurapi para pemimpin di bangsa-bangsa, sehingga Firman Tuhan lebih mudah untuk disampaikan kepada dunia ya. Adanya urapan Tuhan atas pemimpin di setiap negara, baik itu Indonesia, Amerika, Cina dan lainnya. Amen.
Sumber : cbn.com