Siapa bilang hubungan suami isteri adalah akhir dari kesepian ataupun kesedihan yang kita alami semasa single. Oh, tentu tidak.
Mungkin kita sudah sering mendengar, bahwa ternyata pernikahan
adalah awal dari sebuah kehidupan. Maksudnya, dalam pernikahan, kita tak lagi
hidup sendiri, kita harus membagi hak kepada pasangan, membagi waktu, kita
harus belajar rendah hati kepada isteri, kita harus membagikan apa yang kita
miliki kepada pasangan, kita tak hanya memikirkan diri kita sendiri, tapi kita pun memikirkan orang lain, yakni pasangan kita.
Serta dalam menjalani hal ini, ada banyak gesekan yang
terjadi. Jangankan bersama pasangan ketika sudah menikah ya, dalam rumahpun
sebagai kakak atau adik atau anak sebelum menikah, kita sering alami gesekan satu sama lain.
Intinya, semakin kita dekat dengan seseorang maka peluang
gesekan itu semakin besar dan ada banyak pernikahan yang tidak kuat dalam
menghadapi gesekan ini. Malah mungkin beberapa pernikahan secara terpaksa melanjutkan pernikahannya dengan perasaan luka.
Apakah kamu demikian? Apakah kamu sedang mengalami pernikahan
yang penuh luka? Tidak ingin mengambil langkah bercerai, tetapi tidak kuat menahan sakit hati?
Alhasil kamu hanya menjalankan pernikahan begitu saja, hidup
masing-masing dan mengalami kesepian meski tinggal serumah, berbicara dengan
pasangan hanya ketika ada urusan penting, dan lain dari pada itu, kalian tidak peduli satu sama lain.
Percayalah, hal ini akan terus seperti ini sampai salah satu
dari kalian merendahkan hati dan mengambil langkah untuk memperbaiki dengan cara mengampuni pasangan kalian dan meminta maaf.
'Mengampuni' memang tidak semudah mengucapkan. Benar-benar
dibutuhkan kerendahan hati dan melepaskan kepemilikian atas diri sendiri,
seperti kamu merasa benar, kamu adalah korban, kamu harus dihargai dan lain
sebagainya, semua itu harus dilepaskan dari diri dan pikiran kamu, lalu datang
ke hadapan Tuhan dan meminta kekuatan, sehingga mampu kembali ke hadapan pasangan untuk meminta maaf dan mengampuninya dengan kasih.
1. Tidak apa-apa, ekspresikanlah marahmu kepada pasangan.
Jika memang kamu sangat kesal dengan sikap pasangan, atau
gesekan terjadi karena dia selingkuh atau susah dibilangin terhadap satu hal, marahlah kepadanya. Tapi perhatikan emosionalmu jangan sampai melukainya ya.
Suarakan semua yang kamu rasakan kepada pasangan, kamu jika
kamu simpan di hati, itu akan membusuk dan suatu hari akan merusak seluruh pernikahanmu.
Bicarakan kepada dia kalau kamu tidak suka ini dan itu, bicara kepadanya kalau kamu terluka dengan sikapnya, bicara kepadanya kalau kamu benar-benar butuh pengertian dari dia. Ketika kamu berani mengekspresikan kemarahanmu kepada pasangan, itu artinya kamu ingin membersihkan amarahmu dari hati, dan kamu ingin memperbaiki pernikahanmu, kamu ingin pasanganmu berubah. Itulah langkah pertama untuk kamu bisa mengampuni.
BACA JUGA :
3 Kebiasaan Buruk Dalam Pernikahan Yang Merusak Masa Depan Pernikahan Anak Dan Cucu!
2.
Bergantunglah kepada Roh Kudus, kepada Yesus dan putuskan dalam dirimu sendiri bahwa kamu memang harus memaafkannya.
Ada orang yang datang kepada Tuhan untuk mengadu dan
mengasihani diri sendiri, dan ketika Roh Kudus menggerakkan hatinya untuk
mengampuni, malah dicuekin dan terlalu besar suara kamu dalam mengasihani diri sendiri di banding mendengarkan apa kata Roh Kudus.
Berdiamlah, setelah mengadu, dengarkan apa kata Roh Kudus. Aku
sangat yakin, jika Dia akan bicara agar kamu mengampuni suamimu. Jika kamu
tidak terima dengan hal itu, maka tanyakan kepada-Nya, kenapa kamu harus
mengampuni suamimu, kenapa kamu harus mengampuni isterimu yang tidak
menghormatimu, kenapa harus harus mengampuni pasanganmu yang berselingkuh, dan
kenapa kamu harus mengampuni serta meminta maaf sementara yang jadi korbannya adalah kamu.
Tanyakanlah, makan Dia akan memberimu sebuah jawaban.
Ingatlah kembali bahwa dirimu bukan manusia sempurna, bahkan pasanganmu. Semua orang memiliki kelemahannya, dan setiap orang akan selalu melakukan kesalahan dalam proses hidupnya. Kamu pun demikian. Coba ingat, berapa kali kamu melukai hati Yesus? Apakah Dia diam dan tak bicara padamu? Aku rasa tidak, Dia malah mendatangimu bukan dan Dia selalu mengampunimu.
3.
Setelah yakin dan memutuskan untuk mengampuni pasanganmu, sekarang datanglah dengan kasih kepadanya,
Seperti kita yang selalu melukai hati Yesus, Dia tetap datang
melalui Roh Kudus ke dalam hati kita. Melayani kita dengan kasih, memberi kita
penghiburan, mengingatkan kita mengenai perjalanan yang indah denganNya,
mengingatkan kita betapa Dia sangat melindungi dan memperhatikan kita dan sejak
itu, kita pun mulai mau tertawa, berhenti menyalahkan diri sendiri, berhenti marah kepada Tuhan dan mulai bercakap-cakap kembali.
Jadi, datanglah kepada suamimu dengan kasih. Layani dia
meskipun dia sangat menyebalkan, hargai isterimu, hormati dia meskipun dia selingkuh, berdoalah buat dia.
Datanglah kembali mengajaknya bicara, jangan berhenti meski
dia cuek sama kamu, meski dia belum mau mengampuni kamu, meski dia lari karena merasa bersalah, kejar terus!
Seperti batu yang keras, jika di tetesi oleh air terus menerus, akan hancur juga. Jadi tidak ada yang tidak mungkin di dalam Tuhan ya?
“Tetapi
hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu”.
(Efesus
4:32)