Dari Ayub Sampai Paulus,Yuk Belajar Kelola Uang Ala Tokoh Alkitab. Mana Yang Cocok Buatmu?
Sumber: dailygracia.wordpress.com

Finance / 15 August 2019

Kalangan Sendiri

Dari Ayub Sampai Paulus,Yuk Belajar Kelola Uang Ala Tokoh Alkitab. Mana Yang Cocok Buatmu?

Inta Official Writer
4663

Alkitab banyak membahas soal keuangan. Bahkan, bisa dibilang kalau Alkitab lebih sering berbicara soal uang daripada persoalan lainnya. Namun, nggak berarti kalau Alkitab sering membicarakannya, kita jadi menganggap kalau uang itu adalah sesuatu yang paling penting.

Tuhan paham betul kalau uang menjadi sesuatu hal yang paling menyita perhatian kita, sehingga ada banyak hikmat soal uang di dalam Alkitab. Dalam Alkitab, kita bisa melihat berbagai cara orang-orang dalam mengelola uangnya. Bagaimana banyak orang berhikmat dan menggunakan uangnya tersebut.

Dari sekian banyak orang tersebut, yuk kita pelajari bagaimana mereka mengelola uang sehingga menjadi berkenan bagi Tuhan.

Ayub - tetap beriman ditengah-tengah badai kehidupan

Siapa sih yang nggak tahu cerita tentang Ayub ini? Menurut para sejarawan, kisah Ayub tertulis jauh lebih panjang daripada kisah mana pun di dalam Alkitab. Ayub, si pria yang penuh dengan kelimpahan. Ayub dikaruniai kekayaan, status, kesehatan, dan keluarga yang bahagia.

Semua itu ia dapatkan karena memang ia adalah pribadi yang paling berkenan bagi Tuhan. Bahkan, dalam Ayub 1:8 tertulis, "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."

Namun tidak lama dari itu, ia badai kehidupan menimpa dirinya. Ia kehilangan anak-anaknya dan terjangkit penyakit parah. Dalam waktu yang singkat, Ayub kehilangan segalanya.

Sebagai manusia, bukankah akan sangat masuk akal kalau dia pergi meninggalkan Tuhan? Tetapi ia tidak melakukannya. Ia beriman dengan teguh bahwa Tuhan punya jawaban dan rencana yang indah, sekalipun jawaban tersebut sangat berbeda dari sudut pandang duniawi.

 Yohanes Pembaptis – pria dengan hati yang sangat sederhana

Yohanes Pembaptis merupakan pribadi yang unik. Pada Matius 3:4, "Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan." Adakah salah seorang teman kita yang memutuskan untuk menjual harta kekayaannya, lalu pergi ke hutan dan tinggal dengan sederhana di hutan sana?

Lewat pribadi Yohanes Pembaptis ini, kita belajar bahwa nggak ada yang jauh lebih berarti dalam kehidupan ini selain melayani Tuhan dan bekerja sepenuh hati.

Baca artikel lainnya:

Teman Pinjam Uang, Ini Lho Sikap Kita Sebagai Orang Kristen

Orang Samaria yang murah hati – punya cukup uang untuk memberkati orang lain

Seperti yang kita ketahui, orang Samaria merupakan orang yang dimusuhi dan dibenci oleh kaum Yahudi. Namun, dari tiga orang yang melihat si korban, cuma orang Samaria yang bersedia untuk menolongnya.

Dalam perjalanan kisah Kristus, kita bisa menemui kisah orang Samaria yang baik hati. Ia adalah contoh orang yang punya hati dan cukup untuk memberkati orang yang kekurangan. Orang Samaria ini merupakan mereka yang punya waktu untuk berhenti dan merawat korban, pun punya sumber uang buat membayar pengobatannya di penginapan.

Mereka adalah contoh buat orang yang suka menolong dengan uang dan waktunya tanpa melihat siapa orang yang ditolongnya tersebut.

Anak dengan roti dan ikan - memberi semua yang ia punya

Sampai sekarang, kita nggak tahu nama anak yang sudah membawa lima potong roti dan dua ikan yang tertulis dalam Alkitab saat Yesus sedang berkhotbah. Namun, anak ini meninggalkan warisan yang jauh melebihi kemampuannya yang jumlahnya sedikit itu.

Mungkin sekarang ini kita merasa nggak punya banyak uang untuk menjadi orang yang berdampak. Tapi, keputusan terburuk yang bisa kita ambil adalah dengan pasrah akan keadaan tersebut. Kita nggak pernah tahu gimana cara Tuhan yang justru melipatgandakan apa yang kita miliki hanya dari hati kita yang murah hati.

Paulus – siap pada kemungkinan yang akan terjadi

Filipi 4 : 12, “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.”

Kita nggak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupan ini. Paulus merupakan orang yang berkecukupan sebelum akhirnya terpanggil menjadi seorang hamba Tuhan. Dari sini, kita belajar untuk mencukupkan diri sendiri atas apa yang kita miliki. Kita harus bisa bersiap pada musim kekeringan, tetapi juga bisa menggunakan uang dengan baik pada musim panen.

Si anak hilang – pelajaran buat kamu yang boros

Si anak yang hilang berhasil mendapatkan separuh dari harta warisan ayahnya. Ia pergi ke kota dan menghamburkan uang yang dimilikinya tersebut. Namun, kita tahu kalau uang lama kelamaan akan habis. Setelah uangnya habis, ia sampai harus makan makanan babi.

Kisah si anak hilang ini menjadi pelajaran buat kita untuk bijak terhadap harta yang dimilikinya. Berapa pun yang kita miliki, tanpa adanya hikmat, maka uang akan habis juga.

Dari tokoh-tokoh di atas, kira-kira, dimana nih posisimu sekarang? Jangan sampai kita mirip si anak hilang yang sedang menghamburkan uang tanpa ada perencanaan, ya.

Sumber : jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami