Sepele Sih, Tapi Tanpa 4 Hal Ini, Kamu Tidak Akan Jadi Pemimpin Kristen Yang Berdampak!

Single / 14 August 2019

Kalangan Sendiri

Sepele Sih, Tapi Tanpa 4 Hal Ini, Kamu Tidak Akan Jadi Pemimpin Kristen Yang Berdampak!

Naomii Simbolon Official Writer
2700

tahun di bidang yang digelutinya. Pasti semua orang ingin menjadi pemimpin kan?

Pemimpin dalam pekerjaan, dalam rumah, pemimpin untuk adik-adiknya, untuk isterinya juga pemimpin dalam kegiatan apapun misalnya dalam sebuah organisasi.

Beberapa orang bilang, menjadi pemimpin itu seru, tapi beberapa juga mengatakan bahwa pemimpin itu sulit, ada pro dan kontra dan ada hal-hal yang harus dihadapi. Contohnya cuitan dari anak-anak yang dipimpin dan lain sebagainya.

Jika hari ini kamu menjadi pemimpin, patutnya bangga ya, karena tidak semua orang terpilih menjadi pemimpin. Meski sulit untuk mengatur orang lain, setidaknya menjadi pemimpin kamu bisa memberitakan kasih Tuhan melalui sikapmu.

Untuk menjadi pemimpin yang baik itu, hanya ada satu hal yang wajib banget kita buang jauh-jauh dari diri kita yaitu 'Kesombongan."

Entah itu dalam kepemimpinanmu di kantor, di komunitas, adik-adikmu dan lain sebagainya.

Firman Allah mengingatkan kita di Amsal 16:18a, bahwa: "Kecongkakan mendahului kehancuran,"

Sementara menurut KBBI, 'congkak' berarti  ketinggian hati; kesombongan; kepongahan.

Jadi, pemimpin yang congkak alias memiliki jiwa yang tinggi hati dan sombong, akan mengalami kepemimpinan yang hancur.

Agar hal ini tidak terjadi dalam kehidupan kamu, dalam kepemimpinanmu, maka lakukanlah beberapa hal dibawah ini untuk menghindari kesombongan :

1. Dengarkan saran dari orang lain, jangan hanya memikirkan apa yang kamu tahu saja.

Jaman sekarang, ada banyak sekali pemimpin yang menganggap bahwa saran dari bawahannya bukanlah saran yang tepat. Persepsi yang dimiliki oleh orang lain tidaklah penting karena dia selalu berpikir bahwa dia tahu semuanya, padahal belum tentu semuanya loh.

Jadi, kalau kamu ingin menjadi pemimpin yang sukses, sebaiknya dengarkanlah saran dari adikmu, dari bawahanmu di kantor, bahkan saran dari teman-teman komunitasmu. Apa yang kamu pikirkan dan yang kamu tahu belum tentu lebih hebat dari apa yang mereka pikirkan loh.

Butuh kerendahan hati untuk ada di tempat ini, jadi rendahkanlah hatimu dan ingatlah bahwa hikmat berasal daripada Tuhan dan Tuhan sering sekali memakai orang lain. Jadi diskusi ya, dengarkan dan hargai mereka.

 

2. Kalau kamu salah, ya akui. Jangan selalu merasa benar dan menutupi kesalahan sendiri.

Pemimpin biasanya memiliki jiwa yang perfeksionist dan jaga image. Mereka tidak mau terlihat lemah di depan anak didik mereka, atau bawahan mereka. Itu sebabnya, ada banyak pemimpin yang selalu merasa benar padahal salah.

Misalnya, ketika sebuah program atau proyek yang dikerjakan tim gagal, maka pemimpin cenderung menyalahkan tim bukan mencari jalan keluar dengan mengakui kesalahannya dalam memimpin.

Kalau begini melulu maka bawahan bisa tertekan. Bukannya segan kepada kamu, malah benci dan hanya menghargai kamu karena jabatan yang kamu miliki.

Jangan sembunyikan kegagalan kamu. Akuilah di depan anak-anakmu, agar mereka juga bisa merasakan bagaimana sulitnya menjadi pemimpin, sehingga kalian saling bergandengan tangan dalam mengerjakan sesuatu yang ingin dikerjakan sampai berhasil!

BACA JUGA :

Sebelum Menuntut Ini-Itu Ke Si Doi, Lakukanlah 4 Hal Ini Dulu Ya, Biar Langgeng!

3. Jangan mencegah orang lain untuk maju dan menggeser posisimu. Siapkanlah pemimpin baru!

Saya percaya, tidak ada orang Kristen yang membawa artikel ini yang rela membuang uang banyak demi mempertahankan posisinya sebagai pemimpin, semoga tidak ya. Amin.

Tapi, tidak menutup kemungkinan, demi mempertahankan posisi kita malah tidak mempersiapkan pemimpin untuk menggantikan kita. Ketika kita melihat orang yang berpotensi di dalam tim kita, dan layak menjadi pemimpin seperti kamu, malah tidak di ekspos dan membatasi pengaruhnya dengan memberinya tekanan-tekanan lain.

Padahal pemimpin yang sukses itu adalah pemimpin yang berhasil mencetak pemimpin berikutnya, bukan pemimpin yang hanya ingin memimpin sendiri.

Tuhan menciptakan kita semua menjadi pemimpin, dan jika hari ini kamu diberikan kesempatan untuk jadi pemimpin, itu artinya dia ingin memakai kamu mempersiapkan lebih banyak pemimpin baik dan berkenan, sehingga nama-Nya dipermuliakan.

4. Datanglah kepada Tuhan dan jangan singkirkan Dia dari posisi tertinggi.

Tuhan adalah yang paling tertinggi, terlepas dari tingginya kepemimpinanmu, tetapi Dia adalah pemimpin yang paling tinggi. Jadi ketika kamu berusaha menyingkirkan Tuhan dari posisi, itu berarti kamu sedang berjuang menumbuhkan kesombonganmu lebih dan lebih lagi.

Saya ingat satu hal yang teman saya selalu katakan bahwa "Segala sesuatu yang kamu cintai melebihi dari pada cintamu terhadap Tuhan, semuanya akan diambil daripadamu."

Ya, hal itu lantaran Tuhan adalah Allah yang pencemburu. Dia tidak ingin kamu mengasihi dunia melebihi dari pada Dia, Dia ingin kamu menjadi hancur, Dia ingin kamu fokus terhadapNya yang sudah memberikan kesempatan menjadi pemimpin saat ini.

Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang menghormati Tuhan, pemimpin yang jauh lebih mendengar kata Tuhan daripada apa kata hatinya, pemimpin yang bergaul karib dengan Tuhan dan pemimpin yang berusaha hidup penuh kasih seperti yang difirmankan Tuhan.

Coba renungkan. Apa sih tujuan Tuhan menjadikanmu sebagai pemimpin saat ini? Bukan semata-mata agar gajimu lebih tinggi, bukan semata-mata agar orang yang merendahkanmu menjadi memujimu, bukan semata-mata agar orangtuamu bangga padamu, tapi Tuhan menjadikanmu pemimpin karena Dia ingin kamu hidup seperti-Nya dan memuliakan namaNya lewat kepemimpinan yang kamu miliki. Ingatlah dan renungkanlah itu!

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami