Menyusul Harris, Penulis Lagu Hillsong Ungkapkan Tak Lagi Percaya Pada Kristus
Sumber: Patheos

Internasional / 13 August 2019

Kalangan Sendiri

Menyusul Harris, Penulis Lagu Hillsong Ungkapkan Tak Lagi Percaya Pada Kristus

Inta Official Writer
45140

Marty Sampson, seorang penulis lagu pujian yang terkenal lewat karyanya bersama Hillsong Worship, Hillsong United, Delirious dan Young & Free, mengungkapkan kalau dirinya telah kehilangan iman percayanya dan mengangap bahwa kekristenan hanyalah sebuah agama biasa.

Pengakuan Sampson atas keluarnya dari agama Kristen

Dalam unggahannya, penulis lagu King Of Majesty ini menuliskan, "Saatnya berbicara. Aku benar-benar kehilangan keyakinanku. Dan hal itu tidak menggangguku. Seperti, benar-benar tidak menggangguku. Saya sangat bahagia sekarang, begitu damai dengan dunia. Ini gila."

"Ini adalah momen pengakuan, jadi ini dia.. Berapa banyak pengkhotbah yang jatuh? Banyak," lanjutnya dalam kolom caption tersebut.

"Tidak ada satupun yang membicarakannya. Berapa banyak mujizat yang terjadi? Tidak banyak. tidak ada yang berbicara soal hal itu. Mengapa Alkitab penuh dengan kontradiksi? Tidak ada yang membicarakannya.

Bagaimana Tuhan menjadi kasih namun mengirim empat miliar ke suatu tempat, semua karena mereka tidak percaya? Tidak ada yang membicarakannya. Orang Kristen bisa menjadi orang yang paling menghakimi di planet ini - pun bisa menjadi orang yang paling indah dan penuh kasih. Tetapi ini bukan untuk saya."

Unggahan yang saat ini sudah dihapus itu juga dia menuliskan, bahwa dia keluar dari iman percayanya, dan menginginkan sebuah kebenaran yang sejati.

"Bukan kebenaran yang, 'Saya akan percaya akan hal itu," tulisnya lagi.

"Ilmu pengetahuan terus menerus menembus kebenaran dalam setiap agama. Banyak hal yang membantu orang mengubah hidup mereka, bukan hanya dalam satu versi Tuhan. Banyak hal yang ingin saya katakan, tetapi bagi saya, saya akan tetap menjaganya tetap nyata. Berhenti ikuti saya kalau Anda tidak berkenan, saya sudah tidak lagi menjalani kehidupan untuk orang lain.

Pria yang piawai bermain gitar, piano, flute dan drum ini juga mengatakan bahwa Kristen tidak ada bedanya dengan agama yang lain.

"Aku bisa melanjutkan, tetapi aku tidak akan melakukannya," tulisnya.

Di usianya yang menginjak 40 tahun ini mengatakan, "Cintai dan maafkan sepenuhnya. Berbaik hatilah. Jadilah murah hati dan berbuat baik kepada orang lain secara mutlak. Beberapa hal baik tetaplah baik, terlepas dari apa pun kepercayaanmu. Biarkan hujan turun, matahari akan terbit esok harinya."

Keputusan Sampson Keluar dari Kristen mengundang tanggapan dari orang lain

Pengumumannya tersebut juga disertai dengan gambar Samson yang merobohkan pilar kuil seperti yang tertulis dalam Alkitab, yang kemudian menimbulkan berbagai tanggapan di media sosial. Salah satu penulis Kristen yang populer, Drew Dyck mengungkapkan kesedihannya saat mengetahui bahwa Sampson meninggalkan agama Kristen.

Kesedihannya ini diungkapkan dalam sebuah cuitannya di Twitter.

Dari situ pula, ada banyak orang yang menanggapi keputusan Sampson yang melangkahkan kaki keluar dari Kristen. Salah satunya adalah John Mason, pendiri gerakan God First, Life Second, yang menggambarkan bahwa pikiran kita berhubungan langsung dengan posisi spiritual kita.

"Ketika teori Alkitab yang sehat diabaikan oleh orang Amerika, tingkat spiritual, dan pengganti budaya yang dinilai ramah, paparan teologi itu secara alami akan memalingkan pikiran, hati dan jiwa yang tidak pernah mengikuti kebenaran yang kekal itu. Dengan kata lain, kemunduran adalah respon yang tepat," cuitnya.

"Kabar baiknya adalah, atas karunia Tuhan, dia dan yang lainnya masih memiliki kesempatan untuk percaya kepada Kristus melalui kebenaran Injil, didisiplinkan dan percaya sepenuhnya kepada Firman Tuhan dengan bantuan Roh. Kita harus berdoa agar seseorang akan berbicara pada mereka dan menunjukkan kebenaran kepada mereka.”

Pengingat bagi orang tua untuk memperlengkapi anak-anak dengan kebenaran sedini mungkin

Ken Hamm dari Answers in Genesis menjelaskan kalau penolakan Sampson terhadap imannya yang lama memperkuat perlunya orang tua untuk mengajarkan anak-anak sedini mungkin soal kebenaran Alkitab. "Situasi sedih ini adalah pengingat bagi gereja dan orang tua bahwa perlu mengajarkan pembelaan atas iman Kristen untuk melawan serangan seperti hari ini atas firman Tuhan," terangnya.

Sebelum Sampson, ada Harris, penulis buku-buku Kristen yang terkenal mengenai iman percayanya

Pernyataan Sampson ini muncul setelah beberapa minggu sebelumnya, penulis Kristen yang terkenal, Joshua Harris mengumumkan bahwa ia tidak lagi menyebut dirinya sebagai seorang Kristen.

"Saya telah mengalami perubahan besar sehubungan dengan iman saya kepada Yesus. Ungkapan populer untuk ini adalah 'dekonstruksi,' frasa alkitabiah adalah 'menjauh,'" Harris, mantan pendeta dan penulis I Kissed Dating Goodbye, mengumumkan di Instagram pada 26 Juli. "Dari semua ukuran yang saya miliki untuk mendefinisikan seorang Kristen, saya bukan seorang Kristen."

Baca juga:  Penulis Buku Kristen Terkenal Ini Tak Lagi Sebut Dirinya Sebagai Kristen

Pengumuman Harris memicu perdebatan dalam komunitas Kristen evangelis tentang doktrin keselamatan, dengan beberapa orang berargumen bahwa dia tidak pernah benar-benar menjadi seorang Kristen.

"Bahkan mungkin ada orang yang berdosa dengan menolak agama Kristen, tetapi jika mereka benar-benar Kristen, mereka akan kembali dengan pertobatan, dan itu adalah janji Injil," ujar R. Albert Mohler Jr., presiden The Southern Baptist Theological Seminari.

"Jika orang terus melanjutkan penolakan mereka terhadap agama Kristen, maka kita harus mengingat teks 1 Yohanes 2:19 di mana kita diberitahu bahwa, ‘Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

 

 

 

Sumber : Christian Post
Halaman :
1

Ikuti Kami