Pembawa Acara Kristen Ini Pertanyakan Alasan Marty Sampson Gak Lagi Percaya Tuhan
Sumber: Jawaban.com

Internasional / 13 August 2019

Kalangan Sendiri

Pembawa Acara Kristen Ini Pertanyakan Alasan Marty Sampson Gak Lagi Percaya Tuhan

Lori Official Writer
9324

Kabar pengakuan mantan penulis lagu Hillsong Marty Sampson bahwa dirinya tak lagi percaya Tuhan dan kekristenan jadi pembahasan yang hangat beberapa hari belakangan ini.

Di satu sisi, banyak pihak yang menyayangkan keputusan Marty. Sementara di sisi lain, banyak yang malah mempertanyakan alasan kenapa penulis lagu Hillsong tersebut harus berbalik dari imannya.

Baca Juga : Menyusul Harris, Penulis Lagu Hillsong Ungkapkan Tak Lagi Percaya Pada Kristus

Dr. Michael L. Brown, yang dikenal sebagai penyiar radio dan pembawa acara Kristen, penulis, profesor dan pengkhotbah ini pun angkat bicara. Setelah membaca postingan yang ditulis oleh Marty, Brown tertarik menyampaikan responnya terhadap setiap kalimat yang dituliskan dalam pengakuan tersebut. Dia masih bertanya-tanya kenapa setelah sekian lama tertanam di gereja besar Hillsong Church, Sidney, Australia, Marty malah menyampaikan kabar mengejutkan itu sekarang.

Brown menanggapi hal tersebut melalui sebuah artikel yang dipostingnya di situs Stream.org.

“Saya baru membaca berita bahwa Marty Sampson, seorang penulis lagu Hillsong yang populer, meninggalkan imannya. Di dalam kata-katanya, “Saya benar-benar kehilangan iman…dan hal itu tidak menganggu saya.” Sementara beberapa kritikus mengklaim bahwa dia (Marty Sampson) pasti mengalami hal itu karena dia memang benar-benar belum jadi orang percaya yang sejati, seolah menuduh Hillsong sebagai ‘kultus injil kemakmuran’. Saya benar-benar tak tahu apa-apa tentang Marty. Jadi, saya akan menyimpulkan bahwa dia percaya di masa lalu tapi tak lagi untuk saat ini,” tulis Brown.

Dia lalu melanjutkan bahwa, yang mengejutkan dari kabar ini bukan soal bahwa Marty tak lagi percaya Tuhan. Karena di Perjanjian Baru sudah dituliskan bahwa akan banyak orang yang memang menyangkal imannya. Tragis tapi bukan sesuatu yang mengejutkan.

Yang membuat dia penasaran adalah soal beberapa kalimat yang ditulis Marty Sampson. Dia mempertanyakan kenapa Marty harus melontarkan bahwa tak seorangpun di dunia kekristenan yang membicarakan tentang tantangan yang dihadapi orang-orang Kristen, masalah intelektual yang rumit atau yang membahas soal interpretasi Alkitab yang beberapa diantaranya mengandung banyak kontradiksi.

Alih-alih membantah atau menjelaskan soal kekeliruan Marty, penyiar radio ini malah mengajukan satu pertanyaan kepada Marty.

“Saya hanya bisa bertanya (dengan sedih daripada mengutuk), “Marty, dunia Kristen yang bagaimana yang kamu jalani?” tanyanya.

Dia lalu melanjutkan dengan kembali mempertanyakan klaim Marty yang mengatakan bahwa banyak pengkhotbah bahkan jatuh dalam dosa. “Saya hanya bisa bertanya (dengan sedih daripada mengutuk), “Marty, di dunia Kristen yang bagaimana yang kamu jalani?”

Belakangan ini, Brown menyampaikan bahwa begitu banyak pembahasan tentang kasus banyaknya orang Kristen yang kehilangan imannya. Termasuk berita soal penulis Yosua Harris. Dia menjelaskan bahwa ada begitu banyak artikel yang ditulis untuk membahas soal skandal seksual dan keuangan yang melibatkan para pemimpin Kristen.

“Tak seorangpun yang membicarakannya? Serius?” tanyanya.

Bahkan Brown sendiri membantah benarkah kalau mujizat seperti yang disampaikan Marty benar-benar jarang terjadi di kehidupan orang percaya? Sekali lagi, Brown mempertanyakan dunia Kristen yang bagaimana yang selama ini dijalani Marty sehingga membuatnya berpikir demikian.

“Pertama, ada buku-buku indah, terlalu banyak untuk disebutkan di sini, mendokumentasikan mukjizat kontemporer yang luar biasa dilakukan dalam nama Yesus. Kedua, bahkan ada lebih banyak buku, terlalu banyak untuk disebutkan di sini, berurusan dengan pertanyaan sulit tentang apa yang harus dilakukan ketika kamu tidak menerima keajaibanmu. Ya, sering kali mukjizat yang diharapkan tidak terjadi,” tulisnya.

Untuk kontradiksi yang ada di Alkitab, Brown menegaskan kalau dia bahkan tak percaya kalau penulis lagu Hillsong itu harus mempertanyakannya.

“Sekali lagi, tidak hanya ada banyak buku yang membahas pertanyaan-pertanyaan ini secara umum dan terperinci, tapi hampir setiap pelajaran Alkitab membahas pertanyaan ini. Dan apa yang terjadi saat kamu menemukan kontradiksi Alkitab dengan kata ‘apologetika’? Kamu akan menemukan ribuan situs web yang menawarkan berbagai tingkat jawaban untuk masalah ini,” jelasnya.

Yang terakhir, dia mempertanyakan soal kenapa Marty berpikir bahwa dalam kekristenan tak seorang pun membahas soal neraka. Dan sontak dia menjawab, ‘TENTU SAJA KAMI MEMBICARAKAN SOAL HAL ITU!”

“Adapun gagasan bahwa orang-orang masuk neraka karena mereka tidak percaya. Saya hanya bisa menggelengkan kepala dengan takjub. Apakah Marty tidak punya konsepsi tentang dosa dan pemberontakan manusia? Apakah orang-orang binasa hanya karena mereka tidak mengucapkan semacam formula ajaib?” katanya.

Baca Juga : Pendeta Sekalipun Bisa Kehilangan Iman, Kok Bisa? Mungkin Ini Penyebabnya…

Dan soal kaitan iman dan ilmu pengetahuan, Brown menyampaikan bahwa kekristenan pun membicarakannya. Bahwa ilmu pengetahuan sendiri berusaha untuk menyangkali kebenaran yang dituliskan di dalam Alkitab. Karena itulah diperlukan kebijaksanaan untuk memahami kebenaran sejati.

“Dan lebih menyedihkan. Apakah Marty tidak melihat ribuan kehidupan yang diubahkan secara radikal melalui injil? Apakah dia tidak mendengar kesaksian dramatis dan mengharukan dari mantan Muslim dan Hindu dan yang lainnya? Apakah dia tidak melihat salib berteriak kepadanya dari lubuk hati Allah yang penuh kasih, sesuatu yang tak ditemukannya di agama lain di planet ini?” tanyanya.

Di satu titik, Brown mengaku tak tahu apa yang sebenarnya sedang dialami oleh Marty. Tapi dia berharap masa-masa ini membuatnya menjadi kuat di dalam Tuhan. Dia berharap Marty mendapatkan kesadaran soal masalah keraguan yang membuatnya terdorong untuk tak lagi percaya adanya Tuhan.

“Doa saya adalah supaya Marty Sampson memiliki integritas hati untuk mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh, dengan kerendahan hati dan hasrat, dan semua orang yang memiliki pertanyaan akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu di depan publik,” tulisnya.

Dia bahkan menyampaikan kesaksiannya menjadi orang Kristen selama 47 tahun belakangan. Ada banyak tantangan yang harus dialami oleh Brown. Tapi hal itu tidak lalu membuatnya kehilangan iman. Sebaliknya, dia malah semakin mencintai Tuhan dengan sepenuh hati dan pikirannya.

“Dia adalah Tuhan kebenaran, dan firman-Nya adalah kebenaran,” tulis Brown.

Di dunia kekristenan saat ini, ada banyak orang yang mungkin mulai ragu dengan imannya. Ada yang dari kalangan pendeta, pelayan bahkan yang sudah lahir sejak kecil sebagai Kristen kemudian mendapati dirinya berada di persimpangan. Ada beragam pertanyaan soal Tuhan dan kekristenan yang muncul dan membuatnya mulai ragu kepada Tuhan. Ada juga mulai kepahitan dengan hidup orang percaya lainnya, tak terima dengan budaya gereja tertentu atau bahkan mulai tertarik dengan pandangan dunia. Apapun kondisi yang sedang kita hadapi, mulailah terbuka dengan masalahmu dan cari pertolongan lewat firman Tuhan.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami