Kejam Memang, Tapi Ini Pelajaran yang Bisa Dipetik di Balik Politik Kerja
Sumber: medium.com

Finance / 8 August 2019

Kalangan Sendiri

Kejam Memang, Tapi Ini Pelajaran yang Bisa Dipetik di Balik Politik Kerja

Lori Official Writer
3626

Tempat dimana sejumlah orang bergabung dari kualifikasi pendidikan dan minat yang berbeda untuk bekerja mencapai tujuan bersama disebut sebagai organisasi atau tempat kerja.

Di dalam organisasi inilah setiap pekerja melakukan tugas bersama dan bergandengan tangan untuk mencapai tujuan bersama.

Keberhasilan dan kegagalan sebuah organisasi akan selalu berbanding lurus dengan besarnya kerja keras yang dilakukan oleh para pekerja. Selain itu, dibutuhkan pula kesatuan antar pekerja untuk menghindari konflik dan politik kerja yang hanya berdampak pada kerugian terhadap organisasi.

Bekerja dalam organisasi harusnya tidak didasarkan oleh kepentingan pribadi. Karena setiap individu bekerja untuk satu tujuan yaitu keberhasilan organisasi. Karena itulah rasa memiliki dan dedikasi terhadap pekerjaan menjadi faktor yang sangat penting.

Tapi ada saja beberapa organisasi yang berjuang melawan politik kerja.

Alasan Munculnya Politik Kerja

Politik kerja ini muncul saat sekelompok atau salah satu pekerja menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk mencari keuntungan sendiri ataupun tujuan tertentu dari organisasi.

Politik kerja ini sama halnya dengan tindakan saling sikut. Bisa jadi seseorang yang memainkan tindakan ini dengan sengaja mengatur strategi untuk menjatuhkan rekan kerja yang lain.

Alasan lain kenapa politik kerja bisa muncul adalah:

- Keinginan untuk mencapai sesuatu di luar wewenang dan kontrol dalam waktu yang relatif singkat.

- Terlalu banyak gosip dan pikiran-pikiran negatif di tempat kerja.

- Kurangnya pengawasan dan kontrol dari pemimpin tertinggi

- Pemimpin punya ambisi pribadi

- Timbulnya kesenjangan posisi dalam pekerjaan

Dampak Politik Kerja

Politik kerja yang dimainkan dalam sebuah organisasi pada akhirnya menurunkan produktivitas pekerja. Karena politik, pekerja menjadi sulit berkonsentrasi dalam pekerjaannya dan bahkan hubungan dengan pemicu politik menjadi rusak.

Politik kerja ini sendiri bisa dilakukan oleh siapapun. Termasuk yang memiliki kekuasaan atas sebuah jabatan. Pembuat politik bisa melakukannya tanpa berpikir siapa yang akan dijatuhkannya, bahkan termasuk teman terdekat sekalipun. Inilah kejamnya politik kerja, karena ambisi untuk meraih tujuan tertentu membuatnya tega mengubah pertemanan menjadi permusuhan.

Dampak lain yang bisa disebabkan oleh politik kerja adalah timbulnya ketegangan di tempat kerja. Karyawan tak lagi bisa menikmati pekerjaannya. Malahan dianggap sebagai beban. Sehingga karena tak punya pilihan lain, mereka memutuskan untuk berhenti.

Baca Juga: Jangan Sampai Terjebak dalam Kesibukan Kalau Gak Pengen Menyesalinya Nanti!

Cara Sukses Hadapi Politik Kerja

Sebelum menerima tawaran di sebuah organisasi, pelajari lebih dulu soal lingkungan kerjanya. Pahami budaya kantor, sejarah dan apa yang sudah dihadapi oleh organisasi itu. Luangkan waktu untuk mengenal lebih dekat rekan-rekan kerjamu. Sangat disarankan supaya kamu selalu bersikap jujur dan terbuka kepada setiap orang. Lihatlah peluang apa yang ada dan bukan membandingkan diri dengan orang lain.

Dan jika kamu merasa tempat kerjamu saat ini sedang berada dalam kondisi politik kantor yang semakin memburuk, tak perlu takut. Hadapilah dengan melakukan 7 hal ini:

1. Waspada dengan pilihanmu

Politik kerja bisa membuat semua orang reaktif. Ini adalah reaksi normal manusia demi tetap bertahan hidup dari serangan orang lain. Tapi memilih cara ini hanya akan membuat pertarungan semakin memburuk.

Dalam kondisi seperti ini, kondisi kerja pun akan menjadi tidak sehat.

Karena itu, tak peduli seberapa buruk keadaannya, pilihlah untuk bersikap bijaksana.

2. Sadari apa tujuan yang kamu capai

Saat konflik di tempat kerja terjadi, mudah sekali bagi semua orang untuk kehilangan fokus.

Tapi dengan melakukan cara pertama di atas, kamu tak perlu harus membalas untuk menang. Sebaliknya, tetaplah fokus untuk mencapai tujuan organisasi. Pikirkan apa hal terbaik yang bisa menghasilkan keuntungan bagi organisasi.

3. Fokus mengembangkan pengaruhmu

Bergosip dan mengeluh adalah respon umum yang dilakukan oleh para pekerja ketika menghadapi politik kerja.

Daripada harus memposisikan diri sebagai korban dan marah terhadap situasi, fokuslah untuk mengembangkan pengaruhmu. Ini adalah teknik yang terbaik untuk mengatasi perasaan tak berdaya di tengah politik kerja.

Cara ini akan membuatmu memiliki pola pikir bukan sebagai korban. Sebaliknya dinilai sebagai seseorang yang positif.

4. Jangan memihak pada salah satu sisi

Dalam politik kantor, ada kalanya pekerja terjebak diantara dua kekuasaan yang saling berselisih. Hal ini membuatmu harus diombang-ambingkan tanpa tujuan.

Dalam kasus ini, fokuslah pada tujuan bisnis dan jangan memihak salah satu dari antaranya. Bahkan jika salah satunya terdengar benar. Jadikan pekerja yang selalu berada di posisi tengah.

5. Jangan simpan masalah secara pribadi

Dalam politik kantor, rekan kerja bisa jadi penyebab konflik. Akan ada masanya kamu jadi marah dan ingin sekali memberi pelajaran kepada rekan tersebut.

Tapi jangan pernah melakukannya. Jangan biarkan dirimu masuk dalam situasi yang semakin buruk.

Untuk menghadapi politik kerja semacam ini, lebih baik jika kamu justru membangun koneksi dengan rekan tersebut dan manfaatkan apa yang ada dari dirinya untuk mendukung pekerjaanmu.

6. Jadilah pribadi yang memahami sebelum dipahami

Alasan pekerja merasa diperlakukan tidak adil adalah mungkin karena kesalahpahaman.

Secara naluriah, kita lebih tertarik untuk membuat orang lain memahami kita daripada memahami mereka lebih dulu.

Di berbagai perusahaan, teknik ini sangat ampuh untuk melumpuhkan si pelaku politik kerja. Kenapa? Karena saat kamu memahami semua tentang pribadinya, maka dia akan mulai merasa takut untuk menjatuhkanmu. Karena kunci kelemahannya sudah kamu dapatkan. Dengan demikian, hal ini bisa digunakan untuk membangun kembali komunikasi terbuka.

7. Putuskan win-win solution

Politik kerja terjadi karena kepentingan yang saling bertentangan. Seseorang bisa berhasrat untuk menjadi superior di tempat kerja karena pola didik yang didapat di masa lalu dimana dia percaya bahwa untuk menang, orang lain harus kalah.

Untuk menghadapi hal ini, ambillah pilihan untuk mencari solusi terbaik untuk kebaikan bersama.

Sekali lagi, politik kerja bisa sangat melumpuhkan sebuah organisasi. Karena itulah dibutuhkan sikap untuk kembali fokus pada tujuan bersama. Dibutuhkan sikap rendah hati dan mau mendengar supaya semua pihak bisa saling menerima. Yang terpenting adalah membuang semua tujuan-tujuan pribadi yang bertentangan dengan tujuan organisasi.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami