Selain Puasa Instagram, Inilah 2 Puasa  Unik Yang Wajib Orang Kristen Lakukan!

Single / 7 August 2019

Kalangan Sendiri

Selain Puasa Instagram, Inilah 2 Puasa Unik Yang Wajib Orang Kristen Lakukan!

Naomii Simbolon Official Writer
3122

Apakah ada sesuatu yang sering membuatmu berubah moody? Apakah itu kontak lensa atau lupa catok rambut membuatmu tidak pede menjalani hari-hari? Apakah pensil alis yang justru membuatmu malu diajak selfie?

Atau apakah Twitter adalah akar dari semua pekerjaanmu yang tertunda? Apakah Instagram yang membuatmu dijauhi oleh teman karena terkesan membuatmu introvert?

Kamu nggak perlu merasa tertuduh jika merasakan hal-hal yang aku sebut di atas, karena kamu nggak sendirian, bahkan ada banyak orang yang melakukan hal itu. Inilah yang disebut dengan keterikatan alias kencanduan.

Dikutip dari Fimela.com, pada tahun 2015, seorang ibu di pusat perbelanjaan China harus merasakan penyesalan dan kesedihan yang teramat dalam, lantaran asik bermain hape sementara itu tidak melihat bayinya yang ternyata sudah tertabrak mobil hingga meninggal.

Dari sumber yang sama yang dikutip dari stomp. com,  pada tahun 2017, seorang bayi usia 4 tahun hampir meninggal karena tenggelam di air dengan kedalaman 1,5 meter, dimana pada saat itu, sang ibu sedang asik bermain gadget. Hal ini terjadi di Ocean Spring Resort di kota Xianyang, China.

Tampak sederhana memang, tetapi kecanduan alias keterikatan seperti ini memiliki dampak yang besar jika kita tidak bijaksana dalam mengkontrolnya.

Misalnya terikat memakai alis. Melalui Kumparan.com, pedangdut Ayu Ting ting mengaku tidak pede keluar rumah jika tidak memakai alis, dan saya percaya ada banyak orang yang seperti ini juga.

Bahkan, jujur secara pribadi, saya juga pernah mengalami keterikatan akan kontak lensa dan juga mencatok rambut.

Karena selama bertahun-tahun menggunakan kontak lensa dan catokan rambut, suatu ketika saya sengaja tidak memakai catokan rambut, dan rambut saya hanya disisir tanpa di tata alias di curly. Alih-alih menge-tes diri saya sendiri, saya pun mengetahui rasanya 'kurang cantik' alias tidak percaya diri dengan hal-hal seperti ini.

Faktanya dari hal ini, saya menyadari bahwa identitas diri saya yang sebenarnya menjadi rusak.

 

 

Jika kamu mengalami hal yang serupa, maka melalui artikel ini saya mau memberitahukan kepadamu untuk memulai sebuah kegiatan  yang sederhana yaitu berpuasa.

Mungkin sebagai orang Kristen, kata berpuasa sudah tidak begitu asing lagi bagi kamu. Tetapi kali ini, saya ingin mengajak kamu berpuasa bukan perihal makan dan minum melainkan berpuasa hal-hal yang dibawah ini :

1. Berpuasa menggunakan sosial media

Dari banyaknya artikel yang sudah kamu baca, tampaknya ini bukanlah ajakan pertama untuk kamu lakukan. Itu berarti, puasa yang satu ini adalah puasa yang sangat penting untuk kamu lakukan.

Selain menelan jiwa seperti kasus di atas, terikat sosial media juga bisa membuatmu menjadi introvert dan kurangnya sikap empati, hormat kepada orang lain.

Jadi, cobalah untuk berpuasa Instagram. Tidak harus satu tahun atau satu bulan, namun cobalah setidaknya 3 hari dan nikmati gimana rasanya hidup tanpa sosial media, seperti Instagram atau Twitter.

Ketika saya mengajak anak-anak untuk berpuasa Instagram bersama untuk 2 minggu lamanya, mereka sangat exited. Beberapa bersaksi bahwa berpuasa Instagram membuatnya semakin dekat dengan keluarganya, semakin dekat dengan teman-temannya dan bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dengan cepat. Mungkin, kamu bisa mencobanya demi hubungan yang lebih dekat dengan pasangan kamu.

2. Puasa tidak pakai alis, dan catokan rambut

Saya tahu, ini benar-benar tidak mudah, sungguh tidak mudah. Sebelum saya menuliskan ini di artikel ini, saya sudah memulainya sendiri.

Bahkan ketika saya menantang beberapa pengikut Instagramku untuk melakukannya, mereka tidak berani sama sekali.

Itu artinya identitas diri kita masih dipengaruhi oleh kecantikan yang dipoles dari luar, padahal kita sangatlah cantik dan berharga melebihi dari apapun.

Dengan puasa seperti ini, setidaknya kamu bisa belajar bagaimana merendahkan hatimu dari keinginanmu sendiri dan menerima dirimu bukan karena rambut indah yang kamu tata setiap hari, alis yang terbentuk dengan cantik melalui bantuan pensil alis, melainkan hanya karena kamu diciptakan oleh Allah dengan mulia dan sangat sempurna tanpa kekurangan apapun.

Percaya deh, ketika kamu berhasil melakukannya, maka kamu akan mengalami sebuah perasaan yang jarang kamu rasakan dan menyadari bahwa tanpa pensil alis pun dan catok rambut pun, kamu baik-baik saja.

Iblis sangat suka sekali mengintimidasi kita lewat banyak cara agar kita tidak melakukan puasa seperti ini, itu sebabnya kamu butuh bertolongan Tuhan dan mintalah Dia memberimu kekuatan dan buka hatimu agar Roh Kudusnya mengingatkan kamu senantiasa ketika ingin membuka hape dan lain sebagainya.

3. Puasa alias mengendalikan diri dari banyak bicara

Bukan berarti kamu tidak bicara sama sekali lagi ya. Setidaknya kamu lah yang mengenali dirimu seperti apa. Jika kamu adalah tipikal orang yang tahan bicara selama 3 jam di mobil, dan tidak bisa diam, maka kamu perlu melakukan ini. Jika kamu adalah orang yang suka memotong pembicaraan di tengah-tengah maka kamu harus puasa .

Kamu harus belajar mengendalikan keinginanmu untuk bicara terus menerus dan mulai memikirkan apa yang mau kamu katakan, apakah itu membangun, dan apakah itu saat yang tepat untuk membicarakan itu atau tidak.

Yakobus 1:19 berkata, “Hai saudara-saudara  yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata,  dan juga lambat untuk marah;”

Dalam hal ini, kita diingatkan untuk tidak terburu-buru untuk bicara melainkan memberi ruang untuk mendengar lawan bicara kita. Sebab tidak semua orang suka dengan pria atau wanita yang cerewet loh.

Saya sering sekali memberi peringatan kepada pasangan saya ketika dia terlalu banyak bicara selama perjalanan, karena terkadang hal itu membuat saya terganggu.

Jadi, agar tidak menjadi batu sandungan, coba deh ingatkan dirimu tentang kapan harus bicara dan apa yang kamu bicarakan.

Terdengar sederhana bukan? Tapi ini sangat penting sekali demi pertumbuhanmu, dimana kamu bisa mengkontrol emosi kamu, ambisi kamu, serta memberkati banyak orang dan memberi banyak ruang untuk lebih merenung lagi.

So, apakah kamu siap untuk melakukan 3 puasa di atas? Ayo, ajak teman-temanmu dan belajarlah terus untuk menjadi lebih baik dan menjadi berkat bagi banyak jiwa.


Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami