Berniat Hendak Membunuh Pendeta, Pemimpin ISIS Ini Malah Diubahkan Secara Ajaib!

Internasional / 3 August 2019

Kalangan Sendiri

Berniat Hendak Membunuh Pendeta, Pemimpin ISIS Ini Malah Diubahkan Secara Ajaib!

Naomii Simbolon Official Writer
3643

 Seorang pemimpin ISIS memutuskan untuk melakukan sesuatu yang ajaib yang tak pernah dipikirkan oleh orang lain yaitu mengikut Yesus dan hidup dengan cara yang baru.

Mantan pemimpin ISIS yang namanya disamarkan menjadi Mohammad ini memutuskan untuk keluar dari ISIS dan ikut Tuhan Yesus pertama kali ketika dia bertemu dengan seorang pemimpin Kristen bernama Peter.

Mohammad rencananya ingin mengeksekusi pendeta Peter, tapi berkat intervensi ajaib dari Tuhan, semua digagalkannya.

Peter yang adalah koordinator di Leading the Way Ministry tersebut menerima telepon dari seorang pria yang dia yakini adalah pemimpin ISIS yang memimpin orang lain untuk Jihad pada tengah malam.

Si penelepon yang adalah Muhammad meminta Peter untuk bertemu.

BACA JUGA :

Dipenjara Karena Imannya, Pendeta Ini Bersaksi Soal Pengalamannya di Depan Trump!

Meskipun Leading the Way Ministry sudah mengajarkan kepada Peter dan para kordinatornya untuk melindungi diri mereka sendiri dengan menginjil lewat telepon terlebih dahulu, Peter merasakan ketenangan Roh Kudus mengurapinya sehingga dia memutuskan untuk pergi.

Sekalipun Peter tahu bahwa Muhammad adalah teroris yang mencoba membunuhnya, Peter tetap percaya bahwa Tuhan akan memimpinnya untuk melakukan pertemuan itu.

Hanya ada 2 hal yang Peter pikirkan akan terjadi dalam pertemuan itu, pertama, dia akan mati atau terjadinya transformasi radikal terhadap Muhammad yang menyelamatkan Peter.

Dia mempertaruhkan nyawanya dengan harapan mendapatkan pertolongan di dalam Kristus.

"Muhammad mendengar bahwa saya menginjili orang Muslim. Dia mendapatkan nomor saya dan menelepon mengatakan bahwa dia ingin bertemu dan bicara," kata Peter.

Ketika bertemu, Peter tidak mendekati Muhammad dengan perasaan takut, atau ragu, malah dia merasa terdesak untuk memberitakan injil dan kebenaran dengan berani di hadapan orang yang berpotensi anti-Kristen tersebut. Lalu Peter mengikuti desakan dari Tuhan tersebut, dengan menyatakan, "Tuhan kami bukan milikmu."

Peter ingin Muhammad tahu bahwa pengalamannya sebelumnya dengan agama yang impersonal nggak ada bandingannya dengan hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Muhammad pun menjadi marah setelah mendengar kata-kata tajam itu karena bertentangan dengan semua yang pernah dia ketahui dan dia berencana untuk membunuh Peter dengan darah dingin.

Tapi sebelum dia melakukan rencananya, Muhammad justru mulai menangis dan sampai hari ini dia tidak tahu mengapa.

Peter meletakkan tangan dibahunya dan mulai berdoa. Muhammad tidak jadi membunuh Peter dan pergi setelah didoakan, sementara Peter pergi meninggalkan tempat itu dan menunggu waktu Tuhan yang sempurna untuk transformasi penuh atas Muhammad.

Sementara itu, Muhammad pun mengalami sebuah perubahan dari keadaan hari itu. Lalu dia berbagi kesaksian," Suatu hari, seseorang bertanya kepada saya mengapa saya seorang Muslim?" katanya.

Penasaran ingin mencari jawaban, Muhammad pun mulai mencari dalam Al-Quran, Hadits, dan Sunnah.

Dia berusaha menemukan bukti bahwa Allah ada dan Islam itu benar, tapi dia tidak menemukan apapun.

Hingga kemudian, Muhammad mengajak Peter bertemu kedua kalinya. Bukan untuk membunuhnya, tetapi mendengarkan maksud perkataan Peter mengenai Yesus yang tidak pernah dia dengar dari orang lain selama dia menjadi pemimpin ISIS.

Pemimpin ISIS ini awalnya menipu Peter. “Ketika kami bertemu, dia memberi tahu saya bahwa dia ingin percaya kepada Kristus. Tetapi saya merasa ada sesuatu yang salah. Atas dorongan Roh Kudus, saya mulai berbicara kepadanya secara langsung tentang Allah dalam Alkitab. ”

Lalu, ketika Muhammad mendengarkan kebenaran sesuatu yang tak biasa terjadi. Dia mulai gemetaran dan Peter meletakkan tangan di pundaknya serta mulai mendoakannya.

Akhirnya, sejak hari itu, Muhammad merasakan cinta yang tak pernah dia dapatkan dari Islam.

"Saya mendesak orang-orang menuju jihad. Tetapi ketika saya berinteraksi dengan tim tindak lanjut Leading The Way dan mendengar Injil, saya mengalami cinta yang tidak ada dalam Islam. Cinta ini memaksa saya untuk menjadi seorang Kristen dan dibaptis. . . . Hari ini, saya hidup untuk menjadi hamba Tuhan Yesus dan membuat Dia dikenal oleh semua orang," Muhammad bersaksi.

Sekarang, Muhammad sudah memimpin pelajaran Alkitab untuk tiga warga di kotanya, Suriah.

Wow, keren ya. Terpujilah Tuhan yang selalu memiliki banyak cara untuk memanggil orang-orang pilihan-Nya.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami