Mantan pemimpin ISIS yang namanya
disamarkan menjadi Mohammad ini memutuskan untuk keluar dari ISIS dan ikut
Tuhan Yesus pertama kali ketika dia bertemu dengan seorang pemimpin Kristen
bernama Peter.
Mohammad rencananya ingin
mengeksekusi pendeta Peter, tapi berkat intervensi ajaib dari Tuhan, semua digagalkannya.
Peter yang adalah koordinator
di Leading the Way Ministry tersebut menerima telepon dari seorang pria yang
dia yakini adalah pemimpin ISIS yang memimpin orang lain untuk Jihad pada
tengah malam.
Si penelepon yang adalah Muhammad meminta Peter untuk bertemu.
BACA JUGA :
Dipenjara Karena Imannya, Pendeta Ini Bersaksi Soal Pengalamannya di Depan Trump!
Meskipun Leading the Way
Ministry sudah mengajarkan kepada Peter dan para kordinatornya untuk melindungi
diri mereka sendiri dengan menginjil lewat telepon terlebih dahulu, Peter
merasakan ketenangan Roh Kudus mengurapinya sehingga dia memutuskan untuk
pergi.
Sekalipun Peter tahu bahwa
Muhammad adalah teroris yang mencoba membunuhnya, Peter tetap percaya bahwa
Tuhan akan memimpinnya untuk melakukan pertemuan itu.
Hanya ada 2 hal yang Peter pikirkan
akan terjadi dalam pertemuan itu, pertama, dia akan mati atau terjadinya
transformasi radikal terhadap Muhammad yang menyelamatkan Peter.
Dia mempertaruhkan nyawanya
dengan harapan mendapatkan pertolongan di dalam Kristus.
"Muhammad mendengar bahwa
saya menginjili orang Muslim. Dia mendapatkan nomor saya dan menelepon
mengatakan bahwa dia ingin bertemu dan bicara," kata Peter.
Ketika bertemu, Peter tidak
mendekati Muhammad dengan perasaan takut, atau ragu, malah dia merasa terdesak
untuk memberitakan injil dan kebenaran dengan berani di hadapan orang yang
berpotensi anti-Kristen tersebut. Lalu Peter mengikuti desakan dari Tuhan
tersebut, dengan menyatakan, "Tuhan kami bukan milikmu."
Peter ingin Muhammad tahu
bahwa pengalamannya sebelumnya dengan agama yang impersonal nggak ada
bandingannya dengan hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Muhammad pun menjadi
marah setelah mendengar kata-kata tajam itu karena bertentangan dengan semua
yang pernah dia ketahui dan dia berencana untuk membunuh Peter dengan darah
dingin.
Tapi sebelum dia melakukan
rencananya, Muhammad justru mulai menangis dan sampai hari ini dia tidak tahu
mengapa.
Peter meletakkan tangan
dibahunya dan mulai berdoa. Muhammad tidak jadi membunuh Peter dan pergi
setelah didoakan, sementara Peter pergi meninggalkan tempat itu dan menunggu
waktu Tuhan yang sempurna untuk transformasi penuh atas Muhammad.
Sementara itu, Muhammad pun
mengalami sebuah perubahan dari keadaan hari itu. Lalu dia berbagi
kesaksian," Suatu hari, seseorang bertanya kepada saya mengapa saya
seorang Muslim?" katanya.
Penasaran ingin mencari
jawaban, Muhammad pun mulai mencari dalam Al-Quran, Hadits, dan Sunnah.
Dia berusaha menemukan bukti
bahwa Allah ada dan Islam itu benar, tapi dia tidak menemukan apapun.
Hingga kemudian, Muhammad mengajak Peter bertemu kedua kalinya. Bukan untuk membunuhnya, tetapi mendengarkan maksud perkataan Peter mengenai Yesus yang tidak pernah dia dengar dari orang lain selama dia menjadi pemimpin ISIS.
Pemimpin ISIS ini awalnya
menipu Peter. “Ketika kami bertemu, dia memberi tahu saya bahwa dia ingin
percaya kepada Kristus. Tetapi saya merasa ada sesuatu yang salah. Atas
dorongan Roh Kudus, saya mulai berbicara kepadanya secara langsung tentang
Allah dalam Alkitab. ”
Lalu, ketika Muhammad
mendengarkan kebenaran sesuatu yang tak biasa terjadi. Dia mulai gemetaran dan
Peter meletakkan tangan di pundaknya serta mulai mendoakannya.
Akhirnya, sejak hari itu,
Muhammad merasakan cinta yang tak pernah dia dapatkan dari Islam.
"Saya mendesak
orang-orang menuju jihad. Tetapi ketika saya berinteraksi dengan tim tindak
lanjut Leading The Way dan mendengar Injil, saya mengalami cinta yang tidak ada
dalam Islam. Cinta ini memaksa saya untuk menjadi seorang Kristen dan dibaptis.
. . . Hari ini, saya hidup untuk menjadi hamba Tuhan Yesus dan membuat Dia
dikenal oleh semua orang," Muhammad bersaksi.
Sekarang, Muhammad sudah
memimpin pelajaran Alkitab untuk tiga warga di kotanya, Suriah.
Wow, keren ya. Terpujilah
Tuhan yang selalu memiliki banyak cara untuk memanggil orang-orang pilihan-Nya.