Tampaknya ini bukan hal yang tabu lagi untuk kita ketahui, karena ini adalah fakta yang ada bahwa Tuhan menciptakan pria dan juga wanita.
Jenis kelamin adalah hal yang disengaja. Ini adalah bagian dari siapa kita dan gimana kita di ciptakan.
Apakah itu artinya bahwa semua pria dan wanita memiliki sifat
yang sama karena diciptakan oleh Allah dengan prosedur yang ada? Oh, tentu tidak.
Apakah itu berarti bahwa gadis kecil yang suka berolahraga
adalah seorang gadis yang berjiwa pria dari dalam? Apakah itu berarti bahwa
anak laki-laki yang suka bermain dirumah memiliki jiwa perempuan dari dalam? Tentu tidak.
Entah itu mainan, kesukaan, dan ketidaksukaan nggak ada hubungannya dengan jenis kelamin kamu. Karena Tuhan menciptakan kita menjadi individu tetapi individu di bawah parameter satu jenis kelamin atau yang lainnya.
BACA JUGA :
Inilah 3 Hal Yang Wajib Kamu Tolak Untuk Masuk Dalam Hubungan Pertunanganmu!
Pria dan wanita itu berbeda tapi mereka juga setara. Mereka
berdua memiliki nilai yang sama di hadapan Allah. Namun, keduanya menjalani
kehidupan dengan cara yang berbeda. Ini adalah hal yang sangat bagus. Itu
berarti pria dan wanita nggak perlu bersaing. Mereka bebas untuk saling melengkapi.
Tuhan membentuk manusia pertama dari debu dan nafas kehidupan
dan memberinya pekerjaan sebagai penjaga taman. Tapi segalanya nggak sempurna. Pria itu sendirian, dan tentu saja itu nggak baik.
Lalu, ketika dia tidur, Tuhan mengambil salah satu tulang
rusuknya dan membuat pasangan yang melengkapi dia, yaitu seorang penolong dan pasangan yang sempurna, yakni seorang wanita.
Kata 'pembantu' dalam Kejadian 2:18 adalah 'penolong yang sepadan.'
Penolong baginya berasal dari dua kata ibrani, yakni Ezer dan K'enegdo.
Ezer berarti membantu tapi berjalan lebih dalam dari pada itu
yakni menyelematkan, dan menjadi kuat untuk pasangannya. Sementata K'enegdo
berarti di depan atau di seberang. Itu berarti bahwa wanita diciptakan untuk menjadi bayangan cermin pria, pelengkap untuk membantunya.
Perempuan tidak terlepas dari laki-laki dan laki-laki tidak
terlepas dari perempuan (1 Korintus 11:11). Wanita dan pria saling membutuhkan. Satu tidak akan bisa rukun tanpa yang lainnya.
Sayangnya, kejatuhan manusia ke dalam dosa merusak semuanya.
Dosa menyebabkan wanita tergoda untuk mengendalikan suami mereka. Itulah yang
akhirnya kerap terjadi dalam status pria dan wanita sekarang ini. Wanita menjadi suka mengendalikan pria.
Memang untuk sesekali bukanlah sebuah masalah, tapi jika kita
kembali kepada tujuan Tuhan semula, maka setelah Tuhan, pria adalah orang yang
memiliki otoritas, dan kita harus menerima itu sehingga keindahan ciptaan asli Tuhan muncul lagi.
Jadi, itulah alasan kenapa Tuhan menciptakan wanita berserta
tujuannya.
Jadi, marilah berfungsi dengan baik. Dalam pernikahanmu, dalam
hubungan dengan kekasihmu bahkan juga saudara-saudaramu. Jadilah penolong yang
benar.