Ditemukan Di Belanda, Ini Alasan Lukisan Maria Khas Jawa Naik Ke Surga Bisa Sampai Ke Sana
Sumber: Suara

Nasional / 31 July 2019

Kalangan Sendiri

Ditemukan Di Belanda, Ini Alasan Lukisan Maria Khas Jawa Naik Ke Surga Bisa Sampai Ke Sana

Inta Official Writer
2812

Sosok wanita khas Jawa, lengkap dengan kebaya beludru berwarna gelap, bros yang biasa digunakan oleh wanita bangsawan Jawa, serta kain motif parang rusak adalah hal pertama yang bisa kita lihat dalam lukisan Bunda Maria Assumpta khas Jawa.

Bunda Maria yang ayu dan lembut, dihiasi sepasang giwang dan sanggul yang mengintip di balik kerudung putih ini merupakan karya maestro pelukis Indonesia, Basoeki Abdullah.

Hasil karyanya ini membuat Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja kagum. Ia mengunjungi Aqua Viva, tempat tinggal para pastor Serikat Yesus (SJ di Kota Nijmegen pada Selasa, 11 Juni lalu.

Tidak hanya rupa dari Bunda Maria, dalam lukisan tersebut, kita bisa melihat kalau dirinya sedang melayang di atas Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, dimana ada awan dan sinar yang mengelilinginya.

Ada cahaya yang mengelilingi tubuh Bunda Maria, menggambarkan bahwa ia terangkay ke surga dan meninggalkan kebaikan untuk dunia.

Indonesia yang kaya akan pohon kelapa, aliran sungai, teras sawah, serta hutan juga bisa kita lihat dengan apik dalam lukisan ini.

Lukisan Bunda Maria Assumpta khas Jawa merupakan karya dari Basoeki Abdullah pada 1935, saat dirinya sedang menjalani studi di Belanda.

Romo yang menemani kedatangan Dubes Indonesia, Jan Bentvelzen SJ menjelaskan kalau Basoeki Abdullah mendapatkan banyak dukungan dari para pastor sana, sehingga dirinya memberikan lukisan Bunda Maria itu sebagai tanda terima kasihnya.

Selain Bunda Maria Assumpta, masih ada dua versi lain lukisan Bunda Maria yang bergaya Jawa karya Basoeki.

Dikutip dari Suara.com, lukisan Bunda Maria ini sebelumnya disimpan di Collegium Berchmanianum, bangunan lama milik pastor-pastor SJ, kemudian dititipkan ke Museum Nijmegen dan dipamerkan secara berkala. Setelah itu, lukisan tersebut dikembalikan pada pastor Jesuit di Nijmegen.

Sumber : Suara
Halaman :
1

Ikuti Kami