Enam bulan pasca serangan bom bunuh
diri, Katedral Bunda Maria dari Gunung Karmel di Jolo, Filipina itu sudah dibuka kembali.
Pembukaan ini ditandai dengan pengamanan
ketat pihak kepolisian di misa minggu lalu. Misa perdana pasca serangan bom ini
dipimpin oleh Uskup Agung Gabrielle Caccia, Nuncio Apostolik Filipina dan
Kardinal Orlando Quevedo, Uskup Agung Emeritus dari Cotabato. Mereka pun
memberikan sambutan hangat dan pujian kepada semua jemaat yang tetap tegar pasca serangan.
Jonathan Luciano, salah satu pemimpin
di Filipina menyampaikan bahwa ketegaran Kardinal Orlando bahkan telah menginspirasi orang-orang Jolo untuk tetap kuat di tengah penganiayaan.
“Kardinal Orlando menggambarkan bagaimana
menginspirasi orang-orang Jolo adalah karena iman dan ketabahan mereka meskipun penganiayaan terjadi terus menerus,” katanya.
Dia juga memastikan, pasca insiden tersebut pengamanan kepolisian sudah ditingkatkan di seluruh kota.
Di minggu pertama pembukaan gereja,
tampak jemaat berbondong-bondong memenuhi gereja. Bahkan keluarga korban dan korban yang selamat juga tetap hadir dalam layanan ibadah.
Meski begitu, Luciano menyampaikan bahwa
gereja perlu tetap berjaga-jaga terhadap ancaman kekerasan dari kelompok teroris.
Dia juga menyampaikan bahwa
pemerintah bahkan sudah berencana untuk membangun hubungan yang baik antarumat beragama
di Filipina.
“Kita harus memperkuat hbungan antara
Kristen dan Muslim. Kita bisa hidup bersama secara harmonis,” katanya.