Ini 5 Alasan Terbesar Perceraian  Para Pendeta, Yuk Berdoa Untuk Para Hamba Tuhan!

Marriage / 26 July 2019

Kalangan Sendiri

Ini 5 Alasan Terbesar Perceraian Para Pendeta, Yuk Berdoa Untuk Para Hamba Tuhan!

Puji Astuti Official Writer
6005

Saat saya membaca berita bahwa penulis buku “I Kiss Dating Goodbye” bercerai dengan isterinya yang telah ia nikahi selama 20 tahun, hal itu mengingatkan saya bahwa para hamba Tuhan itu pun rentan dengan masalah pernikahan dan perceraian. 

Tidak terhitung jumlah para pendeta yang pernikahannya hancur, yang pada akhirnya akan berdampak pada pelayanannya dan jemaat. Sungguh menyedihkan bukan? 

Sama seperti pernikahan pada umumnya, ada banyak penyebab kejatuhan para hamba-hamba Tuhan tersebut. Karena mereka juga manusia biasa, yang rentan mengalami kelelahan, godaan dan juga kelalaian.  

Tidak percaya? Hamba Tuhan seperti Benny Hinn saja pernah bercerai, beruntung Tuhan memulihkan pernikahannya dan ia menikah ulang dengan mantan istrinya. 

Dalam sebuah artikel blognya, Thom S. Rainer, pendiri dari Church Answer sebuah komunitas online bagi para pemimpin gereja mengungkapkan menerima banyak email tentang masalah pernikahan dari para pendeta, terlebih para isteri pendeta. Berikut adalah 3 alasan dan kutipan pernyataan mengapa mereka ingin bercerai: 

1# Pasangan yang kesepian dan diabaikan

“Ijinkan saya membagikan perasaan saya selama beberapa tahun menjadi isteri pendeta. Saya sudah sering mencoba untuk berbicara kepada suami saya tentang hal ini (kesepian, pengabaian, ingin minimal satu malam dalam satu minggu hanya berdua dengannya, tidak adanya waktu berkencan, dll). Kami sudah pergi ke seminar pernikahan, bicara dengan pasangan mentor, dan tetap, hal itu tidak berubah.”

2# Pendeta dengan prioritas yang salah

“Dia tidak pernah mengatur waktu untuk diinvestasikan dalam pernikahan kami dan bekerja sepanjang minggu di kantor dan kemudian pada hari Sabtu dia tidak tidur semalaman karena menyiapkan kotbah. Dia berangkat pagi-pagi sekali pada hari Minggu untuk mempersiapkan pelayanan dan, pada saat dia sampai di rumah siang harinya, dia kelelahan dan tidak mau melakukan aktifitas apapun atau bermain dengan anak-anak ataupun aku. Dia hanya terbaring di sofa.”

3# Pasangan yang tidak mau mendengarkan

“Ketika aku mencoba untuk berbicara tentang perasaan saya, saya dianggap “mengeluh” dan tidak “mengikuti panggilan dari hidupku.” Aku begitu lelah dengan lingkaran pengabaian, kesepian, penolakan dan rasa sakit yang membuat, saya benci pergi ke gereja, tidak membaca Alkitab lagi, dan harus melawan pemikiran untuk cerai setiap harinya. Gereja menjadi selingkuhannya. Aku begitu putusasa dan merasa terjebak. Satu-satunya tempat dimana saya harusnya bisa berpaling, gereja, adalah yang membunuhku dari dalam.”

4# Sudah putus asa

“Jika seseorang punya rekomendasi untuk konselor yang adil dan masuk akal di Houston yang biasa bekerja secara rahasia dengan orang pada posisi seperti saya dan suami saya, saya akan sangat menghargainya. Aku sudah sampai kepada jalan terakhir sebelum melepaskan dia.”

5# Masalah keuangan

Masalah keuangan menjadi masalah yang umum terjadi dalam pernikahan, bukan hanya karena kekurangan uang, bahkan saat dalam kondisi diberkati namun tidak adanya keterbukaan dalam penggunaan uang bisa menjadi alasan hancurnya pernikahan. 

Bukankah alasan-alasan di atas sangat manusiawi? 

Itu sebabnya, para hamba Tuhan tidak bisa sendirian menghadapi badai kehidupan seperti ini. Dibutuhkan komunitas pendukung yang mengasihi dan mendorong mereka untuk mengalami pemulihan, bukan untuk menghakimi mereka. 

Untuk itu penting adanya peran para penatua jemaat, rekan sesama hamba Tuhan dan juga konselor pernikahan professional dalam komunitas hamba-hamba Tuhan. 

Namun selain itu, jemaat pun bertanggung jawab untuk mendoakan para gembala dan hamba Tuhan yang melayani di gereja mereka. Karena merekalah yang berjaga-jaga atas jiwa para jemaat, jadi patut untuk selalu di topang dalam doa dan kasih. 

“Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus..” ~ Efesus 6:18

“Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.” ~ Ibrani 13:18

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami