China Bantah Tuduhan Amerika Bahwa Mereka Telah Melakukan Persekusi Keagamaan
Sumber: asianews.network

Internasional / 22 July 2019

Kalangan Sendiri

China Bantah Tuduhan Amerika Bahwa Mereka Telah Melakukan Persekusi Keagamaan

Puji Astuti Official Writer
2566

Pada Jumat lalu (19/7/2019), Beijing membalas kritik pedas dari Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terhadap kebijakan China mengenai kebebasan beragama di negara tirai bambu tersebut.

China memberikan pernyataan tegas kepada Amerika Serikat, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang dalam sebuah konferensi pers harian, mereka menuntut AS untuk menghormati fakta dan dengan benar melihat kebijakan agama China.

Dia juga mendesak Washington untuk berhenti menggunakan masalah agama untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

Pence dan Pompeo mengkritik China pada hari Kamis terhadap kebebasan beragama di China pada sebuah konferensi yang diadakan di Washington.

Pada hari Rabu, Presiden AS Donald Trump juga bertemu dengan korban penganiayaan agama dari berbagai negara, termasuk peserta dari muslim Uighur, mereka adalah peserta konferensi kebebasan beragama internasional yang berlangsung tiga hari dan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika.

"Pernyataan yang dibuat oleh Pence dan Pompeo tentang China menyesatkan publik, benar-benar membingungkan tentang apa yang benar dan salah dan membalikkan antara hitam dan putih," kata Geng Shuang.

“Bagi orang-orang itu, agama telah menjadi dalih dan alat untuk memfitnah negara lain dan merusak kerukunan etnis serta mencampuri urusan dalam negeri mereka,” tambahnya.

Orang-orang China dari semua kelompok etnis menikmati kebebasan penuh untuk menganut keyakinan agama sesuai dengan hukum yang berlaku, demikian ungkap Geng. Ia menambahkan bahwa pemerintah China juga melindungi kebebasan warganya dalam keyakinan agama mereka dan hak-hak terkait sesuai dengan hukum.

Pada saat yang sama, kata Geng, China tidak akan pernah mengizinkan siapapun untuk terlibat dalam kegiatan ilegal dengan kedok agama dan dengan tegas menentang negara atau kekuatan apa pun yang campur tangan dalam urusan dalam negeri China atas nama kebebasan beragama.

Komunitas agama di China telah membantah penilaian AS, termasuk Dewan Kristen Cina, Asosiasi Islam China dan Asosiasi Buddha China.

Dalam surat yang ditandatangani oleh para cendekiawan dan penganut agama dari Xinjiang yang ditujukan kepada Mike Pompeo, klaim AS tentang lebih dari 1 juta orang Muslim ditahan oleh pemerintah  dibantah dengan fakta bahwa penduduk setempat itu telah menemukan pekerjaan yang baik setelah menerima pelatihan profesional dari kamp pendidikan yang diberikan pemerintah China.

Xinjiang telah melakukan banyak upaya dalam perlindungan, mewariskan dan mempromosikan budaya masing-masing etnis minoritas. Kursus tentang bahasa etnis minoritas disediakan di semua sekolah. Kebutuhan budaya yang terus meningkat dari orang-orang dari semua kelompok etnis telah dipenuhi.

Klaim tentang China mengakhiri kepercayaan Islam dikritik sebagai salah, karena itu merupakan kebijakan dasar lama pemerintah China untuk menghormati dan melindungi kebebasan berkeyakinan. Pemerintah lokal Xinjiang melindungi kegiatan keagamaan normal dan memenuhi tuntutan agama yang wajar dari orang-orang percaya sesuai dengan hukum. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah di Xinjiang telah sangat memperbaiki kondisi dasar masjid, tambah surat itu.

Klaim bahwa Cina telah meningkatkan pengawasan massal di Xinjiang bahkan lebih tidak masuk akal. Memasang fasilitas pengawasan di area publik adalah praktik umum yang diadopsi oleh negara-negara di seluruh dunia untuk menjaga keamanan publik. Di AS, kamera pengintai dipasang di kota-kota besar dan kecil.

Baca juga : 

Menlu Amerika Mike Pompeo, Serukan Ajakan Berdoa Bagi Umat Kristen Teraniaya di Iran

Donald Trump Undang Para Korban Persekusi Keagamaan Dari Berbagai Negara Ke Gedung Putih

Sumber : asianews.network
Halaman :
1

Ikuti Kami