Punya Anak Yang Pemalu, Gini Lho 4 Cara Menanganinya
Sumber: Kumparan

Parenting / 18 July 2019

Kalangan Sendiri

Punya Anak Yang Pemalu, Gini Lho 4 Cara Menanganinya

Inta Official Writer
1626

Sampai sekarang, kita percaya kalau setiap anak itu unik, punya kepribadiannya masing-masing. Kepribadian anak bisa kita lihat sejak ia masih kecil. Ada anak yang memang pemalu, sehingga ketika bertemu dengan orang baru, ia akan cenderung ngumpet di belakang kita. Ada pula anak yang dengan mudah membaur dengan anak lainnya.

Sebagai orang tua, ada kalanya kita pengin melihat anak bisa membaur dan bergaul dengan teman lainnya. Nah, yuk kita bahas soal anak yang cenderung pemalu ini.

1.  Pahami karakter anak

Punya anak yang pemalu itu nggak perlu bikin kita sebagai orang tua harus khawatir. Ia tidak melakukan suatu kesalahan apa pun, kan? Pemalu merupakan salah satu karakter anak kita, jadi, buat apa kita malu akan karakter anak yang punya kesulitan buat bergaul dengan banyak orang?

Mungkin memang anak kita introvert, sehingga ia lebih senang kalau berbicara dengan orang lain secara satu per satu. Bahkan, sebagai orang tua pun kita tahu kalau tidak mudah untuk bisa membaur dengan banyak orang. Jadi, jangan pernah khawatir kalau anak kita itu pemalu.

2. Tegaskan, nggak perlu minta maaf

Pernah nggak sih, kita ditanyai soal sikap anak yang seringnya ngumpet di punggung kita? Nggak perlu malu, apalagi minta maaf atas sikapnya tersebut. Karena seperti yang dijelaskan di atas, rasa malu anak itu nggak jadi masalah sama sekali.

Ada banyak lho, orang pemalu yang akhirnya punya kepribadian luar biasa. Biarkan anak tahu kalau kita percaya bahwa ia adalah anak yang istimewa, seperti anak lainnya. Tugas kita adalah untuk membiasakan anak untuk percaya diri.

3. Hilangkan rasa tidak nyaman yang timbul antara anak dan kita

Bagi seorang yang pemalu, percakapan sederhana bisa jadi sulit ditangani. Kalau sudah begitu, jangan buat anak jadi merasa nggak nyaman dan minta dia pergi. Tetapi, ajarkan kepada mereka untuk berkomunikasi dengan lebih jelas. Situasi ini jelas akan menjadi sebuah instropeksi bagi dirinya dan pertumbuhannya.

4.  menerima mereka apa adanya

Saat mendapati anak kita pemalu, dorong mereka untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai. Mungkin ia lebih suka berada di belakang layar, atau hal lainnya. Yakinkan pada anak kalau rasa takut dan penolakan itu wajar, tetapi jangan sampai hal itu membatasi mereka untuk mencoba sesuatu yangbaru.

Terakhir, jangan melabeli anak sebagai pemalu. Biarkan mereka menyadari kalau mereka berbeda, unik, dan menarik. Tentu setiap anak punya nilai tambah atau kurangnya sendiri. Sebagai orang tua, tentu tugas kita adalah untuk mendorongnya menjadi versio terbaik buat dirinya sendiri. Jadi, siapkah kita untuk hal itu? 

Sumber : Imom
Halaman :
1

Ikuti Kami