Sebuah fragmen papirus kecil yang
berasal dari tahun 230 Masehi di jaman Mediterania kuno, yang biasa digunakan untuk menulis atau melukis akhirnya ditemukan di Mesir tengah.
Papirus ini diperkirakan lebih tua dari semua bukti papirus bersejarah yang ditemukan sebelumnya.
Papirus ini sendiri ditemukan di
desa Theadelphia di Mesir tengah dan dikirim oleh Arrianus ke saudaranya, Paulinus.
“Salam, tuanku, saudaraku Paulinus yang terhormat. Saya, Arrianus, hormatku, berdoa semoga semua hal dalam hidupmu baik-baik saja,” demikian kutipan dalam papirus tersebut.
Baca Juga:
Dilarang Kibarkan Bendera Salib, Organisasi Kristen Ini Tuntut Pemerintah Boston
Ungkap Sejarah! Para Ilmuwan Temukan Gereja Tertua di Dunia Ini Tertimbun di Bawah Tanah
Dokumen tersebut adalah bagian dari
kumpulan manuskrip kuno dari Universitas Basel di Swiss. Surat itu memberikan wawasan
berharga ke dunia orang Kristen pertama di Kekaisaran Romawi, yang tak tercatat dalam sumber sejarah lainnya.
Berdasarkan informasi dari peneliti,
orang-orang Kristen awal di Kekaisaran Romawi biasanya digambarkan sebagai orang eksentrik yang menarik diri dari dunia dan mengalami penganiayaan iman.
Surat itu menjelaskan tentang kondisi Paulinus. Sementara Arrianus berharap saudaranya baik-baik saja di dalam Tuhan.
“Saya berdoa semoga engkau berhasil dalam Tuhan,” tambahnya dalam surat tersebut.
Dari hasil penelitian lebih lanjut oleh
Universitas Basel, surat dalam papirus tua tersebut melibatkan anak-anak muda berpendidikan
serta pemilik tanah dan pejabat publik.
Sampai saat ini, penemuan papirus tersebut
masih terus diteliti. Hal ini diharap bisa menambah wawasan orang Kristen dalam
menggali kebenaran kisah di dalam Alkitab.