Dikenal Jadi Daerah Yang Konsumsi Beragam Hewan, Gereja Komitmen Lestarikan Satwa Liar
Sumber: cbsnews1

Nasional / 10 July 2019

Kalangan Sendiri

Dikenal Jadi Daerah Yang Konsumsi Beragam Hewan, Gereja Komitmen Lestarikan Satwa Liar

Inta Official Writer
2209

Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), sebagai organisasi gereja terbesar di Sulawesi Utara menyatakan dukungannya untuk ikut melestarikan satwa liar. Bersama dengan Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia, GMIM menandatangani kesepakatan tersebut pada 13 Juni 2019 lalu.

Berikut poin-poin isi dari kesepakatan tersebut.

Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), organisasi gereja terbesar di Sulawesi Utara, menandatangani kesepakatan dengan Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia. Isinya, komitmen untuk melestarikan satwa liar dilindungi, hingga upaya untuk mengurangi penggunaan air mineral kemasan plastik.

Bagi GMIM, komitmen itu merupakan salah satu upaya menjabarkan tugas kerohanian gereja dalam memelihara bumi. Tugas pemeliharaan tersebut tidak hanya berhenti pada menjaga keberlanjutan lingkungan, tapi juga memperbaiki kerusakan akibat ulah manusia.

Kerjasama dengan GMIM merupakan bagian dalam program Green Gospel: Kekristenan dan Konservasi, yang digagas Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia. Program ini beranjak dari pemahaman bahwa masyarakat gereja adalah aktor-aktor yang dapat menjaga keberlanjutan lingkungan.

Melalui program Green Gospel, Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia ingin membagikan pengetahuan lewat pendekatan eco-teologi. Mereka ingin meluruskan kekeliruan persepsi bahwa menguasai alam semesta sama dengan hak untuk mengeksploitasi.

Keputusan ini berkaitan untuk mengusahakan keselamatan lingkungan.

“Tindaklanjut dari kesepakatan, akan ada beberapa kegiatan dan himbauan-himbauan untuk memperhatikan lingkungan, khususnya untuk tidak mengkonsumsi satwa liar dilindungi. Pada tingkat anak-anak, dilakukan pembuatan silabus, kurikulum pendidikan pelayanan dengan memuat pengajaran-pengejaran tentang lingkungan hidup.”

“Di samping itu, kami melakukan upaya-upaya untuk mengurangi pemanfaatan air mineral kemasan plastik, dan mengajak jemaat untuk menggunakan tumbler dalam tiap kegiatan atau acara-acara gereja,” terang Pdt Evert Tangel selaku Sekretaris Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM, Selasa (2/7/2019).

Menurut Pdt. Evert, poin-poin dalam kesepakatan ini merupakan salah satu cara untuk menggenapi Firman Tuhan dalam Kejadian 2:15, dimana manusia ditempatkan di Taman Eden oleh Tuhan untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.

Tugas pemeliharaan itu juga merupakan sebuah upaya untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh manusia.

 

 

Sumber : mongabay
Halaman :
1

Ikuti Kami