Banyak orang
mengatakan bahwa kematian itu misteri Ilahi, kita tidak tahu kapan, bagaimana
dan alasan orang yang kita cintai dipanggil Tuhan. Ada yang karena sakit,
kecelakaan bahkan tanpa alasan, tiba-tiba suami atau isteri, berpulang ke rumah
Bapa di Sorga.
Duka yang dialami
karena kehilangan orang terkasih adalah sebuah proses pribadi, bahkan bagi
mereka yang sedang mengalami hal ini akan menganggap bahwa orang lain tidak
bisa mengerti kepedihan yang ia rasakan.
Ada yang menjadi
gelisah dan depresi, ada yang masih teringat kepada kenangan manis bersama,
atau malah merasakan penyesalan mendalam karena teringat kepada pertengkaran
yang pernah terjadi atau karena tidak sempat meminta maaf dan mengungkapkan “aku
mencintaimu.”
Lalu bagaimana kita
bisa move on saat pasangan hidup kita dipanggil Tuhan?
1# Terimalah kenyataan
bahwa dia telah pergi
Seringkali orang yang
berduka mengalami penyangkalan kerena tidak rela dengan kepergian orang
terkasih. Kamu akan terus menerus teringat kepada suamimu atau istrimu. Kamu
akan terbangun di tengah malam dan mendapati dia tidak lagi tidur di sisimu
lagi. Kamu kemudian merasa hancur hati lagi, karena kamu masih merasa dia ada
di sana.
Berduka tentu saja
boleh dan bahkan kita harus mengekspresikan rasa duka kita. Namun kita juga
harus menerima kenyataan bahwa dia sudah pergi.
Datanglah pada Tuhan dan ceritakan betapa sedihnya hatimu, dan bahwa
kamu merindukan dia. Ijinkan kasih Tuhan membalut luka hatimu saat ini.
“Ada waktu untuk
lahir, ada waktu untuk meninggal..” Pengkotbah 3:2a
2# Lakukan penyesuaian
diri
Setelah kita bisa
menerima kepergiannya, tugas selanjutnya adalah menyesuaikan diri dengan
situasi yang baru. Hal ini mungkin membuatmu butuh bantuan orang lain. Sebagai
contoh, pasangan yang baru saja kehilangan suami atau istrinya membutuhkan
kehadiran anggota keluarganya selama beberapa hari dirumahnya untuk bisa
membantunya mengurus rumah, anak-anak dan juga menemaninya.
Isteri yang biasanya
kemana-mana diantar suami, sekarang mungkin harus mulai belajar mengendari
motor atau mobil. Suami yang sebelumnya selalu dimasakan isteri, kini mungkin
harus mulai belajar masak dan mengurus anak-anaknya.
Pelan-pelan, kamu
harus melakukan penyesuaian dan terus menjalani hidupmu. Apalagi jika kamu
sudah memiliki anak, buah hatimu membutuhkanmu untuk membantunya melewati masa
duka ini. Ijinkan saudara, atau sahabat untuk terlibat dalam kehidupanmu.
Jangan menutup diri, sebab hal itu hanya akan membuatmu tersedot dalam rasa
sedih dan depresi.
Ingatlah bahwa kamu
tidak menjalani kehidupan ini sendiri, Tuhan ada bersamamu, dan bahkan
orang-orang disekelilingmu mengasihimu dan siap mengulurkan tangan untuk
membantumu.
"Terpujilah Allah, Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala
penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami
sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan
penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah." ~ 2 Korinstus 1:3-4
3# Bangun hubungan
yang semakin dekat dengan Allah, kamu bisa mengandalkan Dia
Masa-masa kamu sendiri
adalah waktu tepat untuk membangun hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan.
Pemazmur menuliskan, “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah
keselamatanku.” (Mazmur 62:2).
Jika kekuatiran akan
masa depan menyerang, rasa sepi mencekam dan kesedihan mendera, mendekatlah
kepada Bapamu. Dialah kota perlindungan, dan juga penyedia bagi segala
kebutuhan hidupmu.
Bangunlah waktu-waktu
khusus untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Mulailah rutin menggali
kebenaran firman Tuhan, ijinkan Dia bicara kepadamu tentang isi hati-Nya dan
kehendak-Nya di dalam hidupmu.
Percayalah kepada
TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. ~ Yesaya
26:4
Mereka yang telah
pulang ke rumah Bapa, memiliki tempat yang khusus di hati kita, dan ruang
istimewa itu tidak bisa digantikan oleh orang lain. Kita akan selalu
merindukannya. Namun bersama berjalannya waktu, dan dengan kasih karunia Tuhan,
maka kesedihan dan rasa sakit itu akan berkurang dan tak lagi terasa berat.
Jadi, hari ini,
ijinkan Tuhan memulihkan hidupmu. Yang pergi tak bisa kembali lagi, jadi kita
harus terus berjalan maju bersama Tuhan. Teruslah melangkah, dan jalani
kehidupanmu dengan sesuatu yang berarti sambil mengenang dia sesekali.
Jika kamu mengalami
pergumulan serupa dengan artikel di atas serta butuh bantuan dan dukungan doa,
yuk hubungi SAHABAT24
Baca juga :
Saat Kematian Menakutkan Buat Kamu, Ayat-ayat Ini Bakalan Bikin Adem Ayem..
Kata Alkitab : Benarkah Ada Kehidupan Setelah Kematian?