Satu-satunya klinik
gender di Inggris mengungkap bahwa ada peningkatan tajam jumlah anak-anak yang
ingin melakukan transisi jenis kelamin, terutama para gadis yang ingin menjadi
laki-laki. Semakin hari, usia mereka yang ingin berganti kelamin semakin muda,
yaitu dibawah 14 tahun.
Hingga pertengahan
tahun 2019 ini, klinik Tavistock di London melaporkan bahwa dua pertiga pasien
yang mencari bantuan medis untuk transisi gender adalah anak-anak gadis, dan 54
persen pasien adalah anak-anak dengan usia 14 tahun atau bahkan lebih muda.
“Jumlah usia 13 tahun
yang mencari perawatan naik 30% menjadi 331 orang. Rujukan dari 14 tahun naik
seperempat, menjadi 551. Jumlah yang usia 11 tahun naik 28%. Pasien yang paling
muda adalah 3 tahun,” demikian berita yang dirilis Sunday Times.
“Dari semua umur,
kenaikan sepanjang tahun paling banyak adalah anak-anak perempuan. Jumlah anak
laki-laki yang dirujuk 624, sama seperti tahun lalu. Jumlah anak perempuan
menjadi 1740, atau 74% dari pasien yang dilayani.”
Juru bicara untuk
organisasi Standing for Women, Inggris, Venice Allan menyatakan dalam interview
kepada The Christian Post bahwa orang transgender itu sudah ada sejak lama dan
baru sekarang hal ini diterima oleh masyarakat.
“Jika hal ini benar,
mengapa mayoritas pria paruh baya dan lanjut usia yang melakukan transisi
sangat besar? Lalu jika ‘penyangkalan identitas’ menjadi penyebab bunuh diri
mengapa tingkat bunuh diri anak-anak muda terutama anak perempuan meningkat drastic,
padahal saat ini adalah waktu dimana mereka akhirnya bisa menjadi ‘diri mereka
sendiri’?”demikian ungkap Venice Allan.
“Tidak ada yang lahir
di tubuh yang salah dan sebanyak apapun hormone atau operasi yang bisa mengubah
jenis kelamin kita. Anak-anak muda sudah disesatkan oleh orang dewasa yang
seharusnya mereka bisa percaya: para guru, dokter, politisi bahkan orangtua
mereka yang memungkinkan pengobatan medis yang tidak bisa dipulihkan lagi
kepada tubuh mereka yang sehat.”
Allan sendiri
meninggalkan Partai Buruh di Inggris setelah dia diinterogasi dan
dibebastugaskan karena pandangannya tersebut. Menurutnya anak-anak gadis
tertarik berganti kelamin karena tak mampu menghadapi tekanan ekspektasi sosial
dari masyarakat.
Anak-anak gadis yang
tidak bisa tampil feminim yang digambarkan oleh budaya hyperseksual yang menipu
membuat mereka berpikir mereka tidak bisa memenuhi standar itu artinya mereka
bukan benar-benar perempuan.
“Kita tahu bahwa dibandingkan
1% populasi umum, sekitar sepertiga orang yang dirawat di Tavistock didiaknosis
menderita spektrum autisme , kondisi yang ditunjukkan dengan kesulitan
berinteraksi sosial,” demikian tambah Allan.
Menurut Allan,
gadis-gadis muda itu dimanipulasi oleh gerakan transgender.
Sebelumnya Allan
sempat muncul dalam debat di Inggris dan Skotlandia tentang revisi hukum
identifikasi gender. Pada beberapa minggu lalu, pemerintah Skotlandia menunda
perubahan atas Gender Recognition Act yang mengijinkan seseorang untuk
mengidentifikasi sendiri jenis kelaminnya dengan bebas hingga konsultasi lebih
lanjut bisa dilakukan sampai terbentuk “konsensus maksimum.”
Pada tahun 2018,
Menteri Kesetaraan Penny Modaunt memerintahkan peninjauan ulang setelah mendapatkan data peningkatan jumlah anak-anak
gadis yang mencari transisi gender yang menunjukkan data mengejutkan, yaitu
meningkat 4000 persen.
Davies-Arai, penulis
dan pendiri organisasi Transgender Trend, sebuah lembaga yang mempertanyakan
peningkatan jumlah anak-anak muda yang berganti kelamin mendorong tindakan
nyata untuk menolong anak-anak muda ini, terutama mencari penyebab mengapa
mereka merasa tidak bahagia dengan diri mereka. Menurut Arai, hal ini masuk
dalam kategori masalah kesehatan mental.
Mari terus berdoa bagi
negara-negara barat yang saat ini sedang ditekan kuat oleh gerakan LGBTQ dengan
mengatasnamakan hak asasi manusia. Berdoa agar gereja Tuhan bisa berdampak dan
menolong anak-anak dan para remaja yang begitu mudah dipengaruhi oleh berbagai
pemikiran dan ideology, agar mereka mengalami perjumpaan dengan Kristus dan
menemukan jati diri mereka yang sejati di dalam Kristus.
Apakah kamu memiliki
masalah yang serupa dan tidak yakin dengan identitas gendermu? Yuk hubungi
SAHABAT24