Sekitar 50.000 Dalit korban diskriminasi yang sangat serius di
Distrik Surkhet, Napel, sudah memutuskan untuk meninggalkan agama Hindu dan menjadi Kristen.
Menurut laporan AsiaNews, pada Jumat (28/06/19), lebih dari
200 orang Dalit bertemu secara rahasia pada minggu lalu di distrik Surkhet di
Nepat Barat. Saat itu mereka sedang membahas sistem kasta Hindu di tempat yang
membuat mereka hidup dalam agama tersebut, jadi sangat mustahil jika mereka bisa pindah agama ke agama Kristen yang mereka nggak percayai.
Orang-orang Dalit adalah orang-orang Hindu yang pada dasarnya adalah bangsawan dan diberi label 'tak tersentuh.'
Diskriminasi yang mereka hadapi setiap hari inilah yang
akhirnya menarik mereka untuk memeluk Yesus Kristen. Mereka adalah yang
terendah dalam sistem kasta India dan kerap sekali di pulihan habis-habisan hanya karena insiden kecil.
Dalam insiden seperti ini, polisi sangat jarang ikut campur.
Paling cuma 1% orang jahat yang memukuli Dalit, yang di hukum. Selainnya, sangat jarang.
"Ini nggak hanya masalah distrik Surkhet, tapi juga
gejala dari situasi di seluruh negeri. Ada hukum yang menentang diskiriminasi
dan kesetaraan, tapi pada praktiknya, ada penindasan yang kuat terhadap
orang-orang yang berkasta rendah," kata Dalit dan mantan aktivis parlemen Binod Pahadi.
Lal Babu BK, salah satu Dalit yang bertemu secara rahasia
minggu lalu, berkata : "Kami datang bersama untuk memeluk agama Kristen
untuk menyelamatkan diri. Kita semua sudah mempraktikkan kepercayaan Hindu
selama beberapa generasi, tetapi hari ini negara sekuler ini bahkan agama Hindu
tidak bisa menyelamatkan kami. Mereka yang menyiksa dan mempermalukan kami
adalah orang-orang Hindu seperti kami. Dengan diberi nama "tak
tersentuh" kami dihakimi dari bawah ke bawah. Kami bahkan tidak bisa
menyentuh orang kasta rendah, nggak bisa memasuki rumah mereka, kami tida bisa
menyentuh air minum umum dan tidak bisa memiliki akses ke tempat-tempat umum.
Jadi, kepercayaan seperti apa ini? Apakah kami percaya dengan iman seperti ini?
Kami pun akhirnya menyimpulkan untuk 'tidak' dan memutuskan untuk masuk
Kristen. Kami berada dalam bahaya, dimana-mana. Dan kami didiskriminasikan
kapan saja, jadi kami pun meminta rahmat Yesus karena kami sudah melihat bahwa
tidak ada diskriminasi dalam agama Kristen. Kami percaya bahwa Yesus bisa melindungi kami."
Diketahui mereka pun bersikeras untuk tetap percaya kepada
Yesus dan berharap segera dibaptis, " Keputusan ini dibuat bahkan jika
kami belum menghubungi pendeta Kristen yang bisa membaptis kami, maka kami akan melakukannya dan kami berharap iman itu akan menyambut kami."
Sampai saat ini belum diketahui apakah 50.000 orang Dalit tersebut, dibaptis oleh siapa dan dari gereja mana.
Jadi, Dalit dan gadis-gadis muda sebelumnya dilecehkan dan
diabaikan. Jika mereka bisa bertahan sampau usia 12 tahun, maka beberapa dari mereka akan dipaksa menjadi pelacur bagi pada pendanda kuil.
Dalit pun harus mencari rute yang berbeda jika ingin bekerja,
karena mereka nggak diperbolehkan terlihat di jalan utama. Mereka bahkan
diberikan pekerjaan yang tidak diinginkan, seperti membersihkan selokan,
toilet, membakar orang mati, atau diperintahkan untuk melakukan kerja keras dengan sedikit bayaran atau tidak tanpa bayaran sama sekali.
Mereka juga dipaksa untuk tinggal di daerah yang kumuh dan
tidak diberikan sumber air minum yang bersih.
Paling menyedihkan adalah, anak-anak Dalit tidak menerima
pendidikan dengan normal. Malah, hanya 10-37 persen orang Dalit yang bisa
membaca dan menulis. Dan jikalau ada pun dari mereka yang bisa bersekolah, maka
akan mengalami pelecehan mental dari para guru dan harus duduk di kursi
belakang dan dipaksa membersihkan toilet.