Sedih Karena Perceraian Song Hye Kyo? Ini Loh Sebab Perpisahannya Yang Bisa Jadi Pelajaran
Sumber: Google

Marriage / 28 June 2019

Kalangan Sendiri

Sedih Karena Perceraian Song Hye Kyo? Ini Loh Sebab Perpisahannya Yang Bisa Jadi Pelajaran

Puji Astuti Official Writer
2254

Kabar akan bercerainya artis Korea Selatan, Song Joong Ki dan Song Hye Kyo membuat para penggemarnya sedih, termasuk yang di Indonesia. Artis drama Korea ini mengalami cilok (cinta lokasi) saat bekerja bersama dalam drama “Descendant of The Sun”, dan berujung pada pernikahan pada Oktober 2017 lalu. Namun pada bulan Juni 2019 ini, mereka memutuskan bercerai dengan alasan tidak bisa mengatasi perbedaan di antara mereka berdua.

“Alasan [untuk perceraian] adalah perbedaan kepribadian dan karena keduanya tidak dapat mengatasi perbedaan mereka, mereka terpaksa untuk mengambil keputusan ini. Kami dengan hormat meminta pengertian Anda sehubungan dengan fakta bahwa kami tidak dapat mengonfirmasi detail lebih lanjut karena menghormati kehidupan pribadi kedua actor,’ demikian pernyataan resmi dari pihak agensi United Artists Agency (UAA) Korea yang mewakili Song Hye Kyo.

Sedih kan? Padahal mereka tampak harmonis dan mesra loh baik dalam film drama, sosial media ataupun kehidupan nyata yang mereka tunjukkan kepada media.

Sebenarnya seperti apasih masalah perbedaan kepribadian dan tidak bisa mengatasi perbedaan yang akhirnya memaksa Song Joong Ki dan Song Hye Kyo pada perceraian?

Ternyata masalah seperti ini memang tidak boleh dianggap enteng loh. Menurut hasil riset dari Dr. John Gottman, seorang professor emeritus psikologi dan peneliti bidang prediksi perceraian dan stabilitas pernikahan yang sudah lebih dari 4 dekade meneliti masalah ini menyatakan bahwa 70% konflik pernikahan bersumber dari hal yang berulang-ulang dan tidak bisa mengatasi perbedaan yang berujung pada jalan buntu dan akhirnya bercerai.

Mengapa bisa terjadi demikan? Karena dua orang yang membuat janji suci di depan altar kepada Tuhan adalah dua pribadi yang berbeda, dengan temperamen, latar belakang kehidupan, pengalaman hidup, kesukaan dan ketidaksukaan yang berbeda-beda. Jadi wajar jika terjadi konflik atau perbedaan pendapat. Jika suami dan isteri selalu setuju dalam segala hal, bisa dipastikan bahwa ada salahsatu pihak yang dominan yang membuat pasangannya tidak berani berpendapat.

Kabar buruk dari perbedaan kepribadian dan konflik yang menemui jalan buntu

Jika perbedaan kepribadian dan konflik dalam pernikahan tidak ditangani dengan baik, serta berakhir pada jalan buntu, maka yang terjadi adalah seperti yang dialami oleh Song Joong Ki dan Song Hye Kyo. Ciri-ciri hubungan yang mengalami masalah ini seperti apa sih?

1# Pasangan akan bertengkar mengenai hal yang sama berulang-ulang kali – dan tidak pernah menemukan jalan keluar. Pertengkaran akan membuat keduanya terluka oleh perkataan satu sama lain, energi mereka habis untuk menyerang satu sama lain daripada menyelesaikan akar masalahnya.

2# Keduanya sudah tidak memiliki kapasitas  untuk berempati atau kasih ketika membahas isu tersebut. Mereka semakin menjauh satu sama lain secara emosi.

3# Pertengkaran berakhir bukan karena menemukan solusi, tapi karena sudah tidak ada waktu untuk membahasnya, salah satu pihak menyerah, atau membanting pintu dan beberapa orang memilih mundur teratur. Akhirnya masalah yang tidak menemukan jalan keluar menjadi menumpuk, dan ada pihak yang merasa diperlakukan tidak adil dan tidak dimengerti.

4# Kompromi menjadi hal yang mustahil karena pasangan tersebut merasa bahwa mereka harus mengorbankan sesuatu yang penting atau bahkan membuang nilai-nilai utama dalam hidup mereka untuk hal itu. Pertengkaran mereka sudah mencapai titik dimana baik suami atau isteri harus mengorbankan harga diri.

Keempat hal di atas terus berulang dan pada akhirnya menimbulkan luka yang dalam pada suami isteri tersebut- mereka merasa tidak dikasihi dan tidak dihormati oleh pasangannya- dan hal tersebut sangat membekas, karena tidak disembuhkan.

Bagaimana cara mengatasi hal ini?

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32

Ada hal yang penting saat pernikahan menghadapi masalah seperti ini, yaitu bahwa masalah yang mengalami jalan buntu tersebut kebanyakan adalah hanya karena perbedaan pendapat, bukan masalah moral atau tindakan yang menyalahi atau melanggar kebenaran Alkitab. Jadi, kebanyakan masalah tersebut bukan sesuatu yang esensi.

Mengacu kepada Efesus 4:32 di atas, kita harus meresponi masalah dengan benar. Jangan langsung marah dulu, tapi hadapilah dengan ramah, penuh kasih mesra dan saling mengampuni seperti yang sudah diteladankan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Untuk itu ada beberapa hal penting yang harus kita ingat:

1# Jangan memaksakan pasanganmu untuk sependapat denganmu.

Ya, kalian adalah dua pribadi berbeda yang unik, jadi jika pasanganmu tidak suka film korea, biarkanlah dia untuk menonton dan menyukai film-film Holywood favoritnya. Jika kamu suka warna biru untuk ruang tamu, dan pasanganmu suka warna kuning, carilah desain yang bisa mengakomodasi kedua warna tersebut. Demikian seterusnya. Ijinkan dia tetap bisa menjadi dirinya sendiri, sebagaimana pribadi yang kamu cintai sewaktu kamu jatuh cinta pada pandangan pertama itu.

Hargailah dia dengan setiap kelebihan dan kekurangannya. Bantulah dia bertumbuh dalam keunikannya, jangan mematikan potensinya.

2# Dengarkan dan selami sudut pandangnya – hal ini lebih penting daripada menemukan siapa yang paling benar.

Kalian berdua boleh kok punya pendapat masing-masing, dan berbeda pendapat, tapi kalian harus mengijinkan satu sama lain untuk mengekspresikan pendapat itu. Berilah waktu untuk mendengarkan pendapat satu sama lain, tanpa menyelanya. Ini bukan tentang siapa yang benar, tapi tentang mengerti dan melihat dari sudut padang yang berbeda.

Komunikasi jenis ini membutuhkan kalian untuk bersedia mendengarkan orang lain, mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan untuk hal yang kamu tidak bisa mengerti, menghindari menyela atau menginterupsi dan tidak mengucapkan komentar yang melukai perasaan pasangan saat berdiskusi.

3# Komitmen untuk berdoa secara pribadi maupun bersama pasangan untuk meminta hikmat dan jalan keluar dari Tuhan.

Dengan menyerahkan masalah tersebut kepada Tuhan dan mengijinkan Dia memegang kendali atas rumah tangga kalian, percayalah bahwa mukjizat pasti terjadi.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. ~ 1 Korintus 10:13

4# Tetap hormati dan kasihi pasanganmu apapun keadaannya.

Hormatilah Tuhan dengan berkomitmen kepada janji pernikahan yang pernah kalian ucapkan di depan altar. Kasihilah dia bukan dengan kasihmu yang terbatas, tapi ijinkan kasih Tuhan mengalir dalam hidupmu sehingga kamu bisa mengasihi dia dalam segala musim kehidupan.

Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? ~ Matius 5:46-47

Saling menerima perbedaan kepribadian dan belajar untuk mengatasi perbedaan pendapat adalah sebuah proses kehidupan pernikhan dan bagian dari pendewasaan rohani kita sebagai orang percaya. Jadi, jangan buru-buru menyerah, apa lagi sampai mengucapkan kata cerai ya! Percayalah, bersama Tuhan pasti ada jalan keluar.

Tuhan memberkati.

Baca juga : 

Perceraian Bukanlah Satu-satunya Cara Untuk Selamat Dari Pernikahan Yang Membosankan!

Kata Alkitab – Apakah Boleh Orang Kristen Bercerai Dan Menikah Lagi? - Ps. Raditya Oloan

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami