Kota Kristen di Etiopia Tempat Tabut Perjanjian, Tolak Muslim Bangun Tempat Ibadah
Sumber: Google

Internasional / 26 June 2019

Kalangan Sendiri

Kota Kristen di Etiopia Tempat Tabut Perjanjian, Tolak Muslim Bangun Tempat Ibadah

Puji Astuti Official Writer
2876

Sebuah kota di Etiopia yang mengklaim menyimpan Tabut Perjanjian menentang rencana pembangunan masjid di kota dengan mayoritas penduduk Kristen Orthodoks tersebut. Mereka menyatakan bahwa kota itu seperti Mekah-nya orang Kristen, jadi mereka harus menjaga kesucian kota mereka. Walau demikian umat Islam tetap bebas menjalankan ibadahnya.

Kota tersebut adalah Aksum, dimana berdiri Gereja Katedral Our Lady Mary of Zion, yang diklaim menyimpan Tabut Perjanjian sejak anak Ratu Syeba dan Raja Salomo membawanya ke kota itu 3000 tahun lalu.

Aksum adalah kota yang berada di utara Etiopia, masuk dalam daerah Tigray, dan menjadi biara bagi Kristen Orthodok Etiopia sejak ribuan tahun. Kota ini mereka anggap kudus, untuk itu para pemimpin Kristen di sana menentang berdirinya masjid atau mushola di kota itu.

Godefa Merha, uskup senior di Our Lady Mary of Zion menyatakan kepada BBC, bahwa gereja melarang berdirinya rumah ibadah umat Islam karena kota itu adalah bagian dari biara.

“Aksum adalah Mekah bagi kami,” demikian ungkap Merha. “Aksum adalah tempat kudus.”

Dia percaya bahwa Kristen Orthodoks tidak akan melanggar sumpah kesucian kota itu yang sudah diwariskan oleh nenek moyang mereka.

“Jika ada yang membangun masjid, kami akan mati,” demikian tegasnya.

“Itu tidak akan pernah diijinkan, dan kami tidak akan pernah membiarkannya terjadi di jaman kami. Bagi kami itu kematian. Kita harus hidup saling menghormati seperti yang telah kita lakukan selama ribuan tahun.”

Orang Kristen Orthodoks di Aksum percaya bahwa hanya pujian dan doa orang Kristen yang boleh terdengar di kota itu.

“Agama yang tidak menerima kelahiran Kristus, babtisan, penyaliban, kematian dan kedatangannya yang kedua kali tidak boleh ada di tempat dimana Tabut Perjanjian berada,” demikian pernyataan pendeta Amsale Sibuh kepada reporter Hana Zeratsyon.

“Jika seseorang melakukan sesuatu yang melawan hal ini, kami akan membayarnya dengan hidup kami,” tambahnya.

Namun orang Muslim di kota itu yang berjumlah 10% dari populasi merasa mereka berhak membangun rumah ibadah. Selama ini mereka sholat di rumah-rumah, masjid sementara dan bahkan ruangan terbuka.

Saat ini hubungan kedua agama di kota itu menjadi tegang karena masalah pendirian rumah ibadah ini, padahal sebelumnya hubungan antar umat beragama harmonis.

Menurut laporan Zeratsyon, pemimpin umat Muslim di wilayah itu berharap bisa berdiskusi dengan pemimpin Kristen di kota itu untuk membahas masalah tersebut. 

Baca juga : 

Fakta Alkitab : Tabut Allah, Simbol Kehadiran Tuhan Di Tengah Bangsa Israel

Sumber Emas Ratu Syeba dalam Alkitab Ditemukan di Ethiopia

Sumber : Christian Post
Halaman :
1

Ikuti Kami