Swedia Resmikan Undang-undang Larangan Berdoa di Jam Kerja, Aturan Dianggap Diskriminatif
Sumber: Google

Internasional / 24 June 2019

Kalangan Sendiri

Swedia Resmikan Undang-undang Larangan Berdoa di Jam Kerja, Aturan Dianggap Diskriminatif

Puji Astuti Official Writer
2446

Parlemen daerah sebuah kota di Swedia baru-baru ini meresmikan aturan baru yang melarang karyawan di sekolah dan lembaga pemerintahan lainnya untuk berdoa di jam kerja.

Aturan ini diberlakukan di kota Bromolla, sebuah kota pesisir di selatan Swedia, demikian berita yang dirilis oleh Kristianstadsbladet. Dewan kota atau parlemen daerah itu dikuasai oleh kelompok politik konservatif, Partai Demokrat Swedia.

“Dalam aturan, kami harus menghentikan semua yang bisa diartikan sebagai kamu bisa mengambil waktu istirahat untuk berdoa selama jam kerja,” demikian pernyataan Ketua Dewan Eric Berntsson, yang juga adalah pemimpin cabang partai Demokrat Swedia.

“Baik kami dari kelompok Moderat dan Kristen Demokrat berpikir bahwa aturan harus lebih tepat.”

Menurut Berntsson, aturan ini sama seperti larangan bagi karyawan merokok saat jam kerja. Selain itu, larangan ini berlaku untuk semua agama, tidak hanya bagi orang Kristen saja. Namun larangan ini tidak berlaku jika karyawan melakukannya saat jam istirahat resmi.

Walau demikian aturan ini ditakutkan melanggar kebebasan beragama para karyawan, karena untuk beberapa agama, berdoa adalah bagian dari kehidupan sehari-hari penganutnya, contohnya adalah umat Muslim yang sholat 5 kali sehari, bahkan di hari kerja.

Tetapi dewan berargumen bahwa aturan ini juga bagian dari melindungi kebebasan beragama, salah satunya adalah melindungi seseorang dari ekspresi keagamaan di ruang publik.

Menurut Laurence Wilkinson pengacara sebuah organisasi Kristen berbasis di London, Alliance Defending Freedom International, menyatakan bahwa aturan ini bisa dianggap sebagai “diskriminasi tidak langsung.”

Bagi beberapa agama, seperti Kristen, mereka bisa berdoa tanpa diketahui oleh orang lain, seperti berdoa dalam hati atau tanpa suara, namun bagi orang Muslim mereka harus melakukan sholat. Hal inilah yang disebut dengan”diskriminasi tidak langsung” oleh Wilkinson.

Negara Swedia sendiri adalah sebuah negara monarki konstitusional dan demokrasi parlementer. Sedangkan bicara agama, Swedia adalah negara yang sangat tidak religius. Walau 69% penduduknya mengaku sebagai orang Kristen, namun hanya 18% yang percaya keberadaan Tuhan dan hanya 5% yang rutin ibadah minggu. Sedangkan jumlah orang yang tidak beragama mencapai 28,8% dari populasi penduduk.

Baca juga : 

Bom Meledak, Gereja Ortodoks Swedia Ini Dua Kali Jadi Target Serangan Teroris

Puji Tuhan! Wanita Iran Ini Berhasil Bawa Ribuan Orang Swedia Kepada Yesus

Sumber : Christian Post
Halaman :
1

Ikuti Kami