Rumah Merah Putih, Film Ari Sihasale Berlatar Nasionalisme Anak di Perbatasan Indonesia
Sumber: PublicInsta

Entertainment / 22 June 2019

Kalangan Sendiri

Rumah Merah Putih, Film Ari Sihasale Berlatar Nasionalisme Anak di Perbatasan Indonesia

Lori Official Writer
2525

Setelah vakum selama lima tahun, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen melui rumah produksinya Alenia Pictures kembali merilis film terbaru berjudul Rumah Merah Putih.

Lewat film Rumah Merah Putih, pasangan yang dikenal fokus menyoroti kehidupan anak-anak pedalaman Indonesia ini, hendak menyuguhkan masyarakat soal nasionalisme dari kisah hidup anak-anak yang tinggal di perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste.

“Setelah 5 tahun akhirnya kami bisa hadir lagi untuk membuat film bagi semua umur. Film keluarga Indonesia yang mengunggah rasa cinta pada Indonesia, rasa cinta tanah air jangan sampai hilang,” kata Ari Sihasale.

Rumah Merah Putih ini sendiri adalah film yang diangkat dari kisah nyata kehidupan anak-anak di perbatasan NTT, tepatnya di Kabupaten Belu dan Atambua. Dengan menekankan nasionalisme, keduanya mengemas film ini dengan rasa cinta tanah air lewat persahabatan 7 anak-anak NTT.

Film ini mengisahkan tentang dua anak bernama Farel Amaral dan Oscar Lopez yang tinggal di perbatasan NTT-Timor Leste. Walaupun hidup dalam kemiskinan, namun rasa cinta terhadap tanah air melekat kuat dalam hati mereka.

Film ini didukung juga oleh penampilan aktor dan aktris kenamaan tanah air, seperti Pevita Pearce, Yama Carlos, Shafira Umm, Abdurrahman Arif, dan Dicky Tatipikalawan.

Baca Juga:

Pierre Roland, Pemeran ‘Gerhana’ yang Kini Sudah Jadi Pendeta

Setelah War Room, Kamu Patut Nonton Film Overcomer yang Pastinya Gak Kalah Keren!

Kisah film ini bicara soal bagaimana cat warna merah dan putih menjadi pemersatu di perbatasan NTT-Timor Leste. Bagi mereka yang tinggal di perbatasan, cat merah dan putih merupakan benda langka. Proses untuk mendapatkan cat inilah yang mewarnai cerita Farel dan Oscar di film Rumah Merah Putih.

Cat ini hendak mereka pakai untuk mengecat rumah mereka menjelang perayaan 17 Agustus.

Perjuangan inilah yang membuktikan bahwa bahkan anak-anak di perbatasan begitu mencintai bangsanya. Di beberapa adegan, anak-anak ini menunjukkan sikap nasionalisme mereka yang kuat. “Sampai kapan pun merah putih takkan terganti,” demikian sepenggal kutipan dialog dalam film ini.

Sikap nasionalisme inilah yang diharapkan Ari dan Nia menyebar di hidup setiap masyarakat kita. Bahkan mengingat kondisi sosial masyarakat kita saat ini yang mudah terhasut, saling menebar kebencian dan permusuhan.

Nah, buat kalian yang pengen nonton film ini, bisa menikmatinya di bioskop loh. Kamu juga bisa mengajak anak-anak dan mengajarkan mereka soal nasionalisme karena film memang dibuat untuk semua umur. 

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami