Suamiku Adalah Sahabat Terbaikku, Jika Mengharapkan Hal Tersebut Yuk Lakukan 6 Langkah Ini
Sumber: unsplash.com

Marriage / 21 June 2019

Kalangan Sendiri

Suamiku Adalah Sahabat Terbaikku, Jika Mengharapkan Hal Tersebut Yuk Lakukan 6 Langkah Ini

Puji Astuti Official Writer
3618

“Suamiku adalah sahabat terbaikku, aku lebih baik menghabiskan waktuku bersamanya daripada orang lain.” 

Apakah kamu juga memiliki pendapat yang sama seperti di atas? Atau sebaliknya, kamu malah lebih memilih shopping  bareng teman daripada menemani suamimu?

Menurut riset di bidang psikologi, keintiman dalam hubungan rumah tangga ternyata mempengaruhi perasaan sejahtera seseorang.  Bagi mereka yang bisa merajut pernikahan dan persahabatan menjadi satu, akan memiliki hubungan yang kuat dengan pasangan dan membuat keduanya memiliki tingkat kepuasaan hidup yang lebih baik daripada mereka yang tidak. 

Pernikahan, seperti semua hubungan yang lain, harus dijaga dan dirawat. Dengan banyaknya stress yang dihadapi setiap hari, mengurusi anak-anak, target pekerjaan, bahkan mungkin kalian sedang menghadapi masalah keuangan, jika hubunganmu dengan suami tidak terjaga dengan baik maka tanpa terasa akan ada jarak diantara kalian. Dalam waktu panjang, hal itu membuat hubungan kalian renggang dan mudah hancur. 

Untuk itu sangat penting menjaga persahabatan dengan suamimu. 

Saat ini saya berdoa, agar saat kamu membaca artikel ini, Tuhan memberimu hikmat, kasih dan keberanian untuk mencintai dan menghargai suamimu lebih lagi. 

Berikut beberapa hal yang kamu harus ingat sebagai seorang sahabat bagi suamimu: 

1# Sahabat Saling Jujur Satu Sama Lain

Sebuah persahabatan dibangun atas dasar saling percaya, untuk itu kalian berdua harus jujur satu sama lain. Jadilah pribadi yang transparan, selalulah jujur kepada suamimu. Dia tidak hanya ingin mendengarkan hal-hal yang manis saja, karena itulah sahabat, dia bersedia menerima kenyataan yang pahit sekalipun, karena dia mencintaimu apa adanya. 

Saat kalian berdua sama-sama jujur, percayalah hubungan kalian berdua akan semakin kuat dan tidak mudah tergoyahkan. 

“Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” ~ Pengkotbah 4:12

2# Seorang Sahabat Saling Menghormati

Menghormati artinya kita menganggap diri orang tersebut penting, baik keberadaannya, pemikirannya dan juga pendapatnya. Ketika kamu menghormati seseorang, kamu ngga akan memperlakukan dia dengan kasar, mengkritik dia sembarangan atau menganggap enteng pendapatnya dan pemikirannya. 

Ketika secara kasar mengoreksi seseorang, maka kita menempatkan diri kita lebih tinggi dari dia. Kita bersikap sombong. Itu bukanlah sikap yang menghormati orang yang kita cintai. 

“…dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;” ~ Filipi 2:3

3# Seorang sahabat saling mengampuni 

“Sewaktu saya kecil, kalau ibu saya marah dia akan mendiamkan saya. Sewaktu saya menikah, saya melakukan hal yang sama saat marah dengan suami saya,” demikian tulis Anne Peterson, penulis buku Broken: A story of abuse, survival and hope.

Untunglah suaminya Mike penyabar, dia akan mengajaknya berbincang hal-hal kecil seperti kondisi cuaca, dan pelan-pelan merubah kebiasaan buruk Anne itu. Ya, mereka belajar untuk saling memaafkan dan tidak menyimpan kesalahan satu sama lain. 

“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” ~ Efesus 4:32

4#Seorang sahabat saling menolong

Dalam Kejadian 2:18, Alkitab menuliskan saat Tuhan melihat bahwa manusia tidak baik seorang diri saja, maka Ia menciptakan Hawa untuk menjadi penolong baginya yang sepadan. 

Kata sepadan berarti seimbang atau sebanding, jadi tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, itu sebabnya suami dan isteri harus saling menolong, karena mereka memiliki kekuatan yang sebanding, hanya dalam bidang yang berbeda-beda saja. Jadi sebagai sahabat suamimu, kamu harus saling melengkapi dan saling menolong ya. 

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." ~ Kejadian 2:18

5# Seorang sahabat itu komitmen jadi teman dalam susah dan senang

Ya, seseorang yang ada bersama kita saat kita senang dan kaya, itu bukanlah teman sejati. Sahabat sejati itu selalu ada bagi kita, baik susah dan senang, sakit ataupun sehat, kaya ataupun miskin. Bukankah pernikahan juga demikian?

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. ~ Amsal 17:17

6# Seorang sahabat saling mengasihi

Ketika Tuhan memberikan kasih dalam hati kita untuk mengasihi seseorang, Tuhan tidak akan kehabisan kasih itu. 

Banyak orang merasa setelah bertahun-tahun dalam pernikahan, perasaan mereka kepada pasangan berubah, dan merasa tidak mencintainya lagi. Hal ini menjadi alasan banyak perceraian. Tapi apakah hal ini benar?

Kasih bukanlah perasaan yang bisa berubah atau habis. Kasih tidak berdasarkan perasaan kita, tapi keputusan dan komitmen kita. Itulah cinta. 

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. ~ 1 Korintus 13:4-8

Pasangan kita seharusnya adalah teman kita, sahabat kita. Kita harus jujur kepadanya, menghormatinya, saling mengampuni, saling menolong, berkomitmen dalam susah dan senang serta mengasihi tanpa syarat. Berat memang, namun hal ini adalah proses. Dengan pertolongan Tuhan, kamu pasti bisa. 

Sumber : Berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami