Paus Fransiskus : Tanpa Roh Kudus Kehidupan Kristen Kita Akan Berantakan
Sumber: The Jerusalem Post

Internasional / 11 June 2019

Kalangan Sendiri

Paus Fransiskus : Tanpa Roh Kudus Kehidupan Kristen Kita Akan Berantakan

Lori Official Writer
4102

Pada Senin, 10 Juni 2019, kita memperingati hari Pentakosta atau pencurahan Roh Kudus.

Terkait peringatan inilah, Paus Fransiskus menyampaikan peran penting Roh Kudus bagi kehidupan orang Kristen.

Paus pun menyampaikan sebuah pesan penting kepada semua umat Katolik di seluruh dunia.

“Tanpa karunia Roh Kudus, umat Kristen tidak punya sesuatu yang menjiwai mereka dan memberi mereka kehidupan dan keharmonisan. Tanpa Roh Kudus, kehidupan Kristen kita akan berantakan, tanpa kasih yang menyatukan semuanya,” kata Paus Fransiskus tepat saat memimpin misa di Lapangan Snto Petrus pada Minggu, 9 Juni 2019 lalu.

Paus menjelaskan, kehidupan kekristenan   tanpa Roh Kudus hanyalah sebuah kenangan. Dan bahkan Alkitab hanya jadi kumpulan huruf yang mati. Namun karena Roh Tuhan tercurah, maka ada kehidupan.

“Kekristenan tanpa Roh adalah moralisme tanpa sukacita. Dengan adanya Roh maka ada kehidupan,” terangnya.

Baca Juga:

Kali Pertama, Steve Harvey Dibuat Menangis Karena Nubuatan Penyanyi Ini

Rick Warren Ajak Orang Kristen Lebih Mencintai Gereja, Ini Alasannya…

Di peringatan Pentakosta tahun ini, Paus menyampaikan pesan injil soal pribadi Roh Kudus. Dia menggambarkan Roh Kudus seperti sesuatu yang abstrak namun sesungguhnya paling nyata dan dekat. Salah satu hal nyata yang dilakukannya adalah mengubah hidup setiap orang.

Paus lalu bertanya bagaimana Roh Kudus mengubah hidup seseorang. Lalu dia mulai menjelaskan tentang pekerjaan Roh Kudus atas para rasul Tuhan.

“Roh Kudus tidak membuat segalanya menjadi lebih mudah, tapi Dia melakukan mujizat yang spektakuler,” katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa Roh Kudus akan selalu membawa sukacita dan damai sejahtera. Yang dibutuhkan orang percaya bukanlah obat untuk menghilangkan rasa lelah atau penat. Tapi lebih dari itu, orang percaya butuh Roh Kudus.

“Roh Kudus adalah sumber kedamaian di tengah kecemasan, keyakinan di tengah keputusasaan, sukacita di dalam kesedihan, jiwa muda di tengah usia yang renta, keberanian di tengah pencobaan. Di tengah arus badai kehidupan, Roh Kudus menurunkan jangkar harapan,” terangnya.

Menurutnya, absennya perdamaianlah yang menyebabkan timbulnya beragam perbedaan mencolok di tengah dunia ini. Ada kesenjangan antara orang-orang kaya dan orang miskin. Antara orang yang bekerja keras seumur hidupnya dengan orang-orang yang hidup dalam kemudahan.

Kehadiran media sosial, menurut Paus, justru membuat setiap orang menjadi anti sosial. “Kita butuh Roh pemersatu untuk meregenerasi kita sebagai gereja, sebagai umat Tuhan dan sebagai keluarga,” jelasnya.

Menurutnya, orang-orang yang sudah menerima Roh Kudus akan dipenuhi dengan damai sejahtera. Sama seperti damai yang diberikan kepada para rasul.

“Mereka yang hidup oleh Roh, membawa kedamaian dimana ada perselisihan, kerukunan dimana ada konflik. Mereka yang rohani membalas kejahatan dengan kebaikan. Mereka meresponi kesombongan dengan kelembutan, kebencia dengan kebaikan, teriakan dengan sikap diam dan gosip dengan doa. Dan kekalahan dengan dukungan,” katanya.

Pandangan Paus terhadap Roh Kudus ini juga pernah disampaikan secara terbuka lewat suatu khotbahnya di misa di Basilika Santo Petrus pada 23 Mei 2019 lalu. Dia menyampaikan bahwa gereja-gereja seharusnya memberi ruang bagi Roh Kudus untuk bekerja di atas dari semua rencana dan agendanya.

“Tuhan tidak bekerja dengan cara seperti itu. Pada kenyataannya Dia tidak mengirim jawaban kepada para pengikutNya. Dia mengirim Roh Kudus. Dan Roh tidak bekerja sesuai dengan agenda. Dia datang seperti api,” tandasnya.

Sumber : Catholicherald.co.uk
Halaman :
1

Ikuti Kami