Penyanyi gospel Duranice Pace berhasil membuat pembawa acara Steve Harvey menangis untuk pertama kalinya.
Pace yang kala itu hadir sebagai tamu di Steve TV Show,
sebelumnya membagikan kisah tentang perjalanan iman dan kesembuhan yang dialaminya dari kerusakan pita suara dan penyakit kanker.
Sejak kecil Pace mengaku disiksa dan pernah dicekoki racun tikus. Bahan kimia beracun itu pun hampir merusa pita suaranya.
Saat itu Pace mengaku Tuhan tidak membiarkannya terpuruk. Tuhan menyembuhkannya bahkan saat dokter harus memotong setengah pita suaranya.
Dia bahkan divonis tak lagi bisa bernyanyi. Tapi berkat nubuatan seseorang atas dirinya, Pace tetap bisa melantunkan lagu indah lewat suaranya.
Sementara itu, dia kembali didiagnosa menderita kanker. Dia juga divonis hanya bisa bertahan hidup dalam waktu beberapa bulan lagi. Tapi sampai saat ini, dia malah masih dalam keadaan sehat.
Baca Juga: Steve Harvey Semangati Orang Lain Dengan Pengkhotbah 9: 11
Dia mengaku apa yang dialaminya semata-mata adalah kebaikan
Tuhan. Dia bahkan percaya kebaikan itu bertujuan untuk sesuatu yang besar, termasuk mendapat kesempatan bertemu dengan Steve Harvey.
“Aku tidak tahu apakah aku akan hidup, tapi Tuhan sudah membuatku tetap hidup mungkin supaya aku bisa bertemu denganmu pak,” kata Pace.
Setelah menceritakan kisahnya, Steve pun mempersilahkan
tamunya itu untuk melantunkan sebuah lagu. Tapi tanpa diduga, Pace malah bernuatan untuk Steve.
“Steve Harvey, dia adalah pria yang baik. Dia mengasihi Tuhan
dan akan menolongmu. Tuhan akan memberkati Steve Harvey.Ayo..ayo. Kau akan menolongku untuk tampil pak. Ayo..kamu istimewa,” ucap Pace dalam lagunya.
Mendengar nubuatan tersebut, Harvey pun mulai tampak
tertengun. Dia mulai meneteskan air mata. Dia mulai mengingat kenangan akan ibunya dan juga perjalanan imannya.
“Sulit bagiku untuk meminta dokter supaya tidak mengambil
ibuku dari hidupku. Dia membesarkanku. Dia pasti sudah di surga sekarang. Dan
dia mmeperhatikan dan melihatku. Aku hanya berharap dia menonton momen ini hari ini di sini,” kata Harvey.
Meskipun begitu, Harvey sendiri sedikit meragukan dirinya
apakah akan masuk surga seperti ibunya. Namun Pace meyakinkan jika dia akan bertemu dengan ibunya suatu hari nanti.
Alih-alih menerima ucapan terima kasih Pace terhadapnya.
Momen emosional yang dialaminya justru dianggap sebagai hal yang luar biasa. Dia malah menilai kehadiran Pace justru sangat memberkati dirinya secara pribadi.
"Kamu berpikir aku membantumu, tapi sebenarnya kamulah
yang membantuku. Aku berterima kasih untuk itu," pungkas Harvey.
Kadang kala kita gak pernah duga kalau seseorang yang kita
temui atau kenal bisa jadi berkat buat kita. Karena itu, tetaplah menghargai
setiap orang yang kamu temu atau kenal. Karena kamu bisa diberkati melalui
hidup mereka.