Tidak ada yang meragukan seri film Rambo yang
memiliki nilai seni tinggi, tetapi dua film pertamanya tetaplah termasuk film
klasik dengan genre action "pejuang sendiri." Dan meskipun
"merek Rambo' sudah terbengkalai selama 20 tahun, karakter Sylvester
Stallone diingat sebagai salah satu ikon dalam sejarah film. Namanya
nyaris dikenal sama dengan G.I. Joe.
Apa yang membuat seorang pejuang film action yang menua
keluar dari pensiunnya yang panjang (selain tawaran dollar yang melimpah
pastinya) ? Stallone menjadi terbuka dengan sekuel ini ketika ditawari
kesempatan, menyediakan kisah yang sangat berarti. Seperti sesuatu yang
berhubungan dengan human rights, genosida, dan missionaries ? Ya benar, di
dalam film Rambo.
Difilmkan di Thailand, Rambo mengambil di tempat yang sama
setelah 20 tahun film terakhir. Seorang veteran perang Vietnam telah memisahkan
dirinya sendiri dari peradaban, memancing dan menjual ular-ular berbisa di desa
kecil selagi menjalankan jasa perahu di Sungai Salween. Sebuah grup misionaris
dari Colorado menemukan Rambo dan memakai jasanya. Tujuan mereka adalah Burma
(dikenal juga sebagai Myanmar), membawa suplai alat kesehatan dan
Alkitab-Alkitab untuk orang-orang Kristen yang teraniaya disana.
Rambo sebenarnya enggan untuk berpihak. Konflik
Burmese-Karen adalah perang sipil yang terjadi sangat lama - 60 tahun dan terus
berlanjut. Seperti prolog dalam film, petani-petani miskin kristen sering
menjadi target pembunuhan. Para missionaries akan memasuki zona perang. Tapi
ketika Sarah (diperankan Julie Benz) salah satu pemimpin grup, berkata
bahwa itu bukanlah usaha yang bodoh : "Mencoba untuk
menyelamatkan kehidupan seseorang tidaklah membuang hidupmu." Ternyata
itu cukup untuk mengubah pemikiran Rambo, membawa mereka melintasi sungai
mencapai tujuan mereka.
Dua minggu kemudian, seorang asing yang lain datang mengetuk
pondok Rambo. Itu adalah pastor dari gereja Colorado. Ternyata para misionaris
telah menghilang, dan ada kabar mereka masih hidup tetapi tertangkap oleh
tentara Burma. Rambo diminta untuk memimpin team ke Burma untuk mencari dan
menyelamatkan para misionaris. Dengan rasa tanggung jawab, sang pejuang
legendaris menerima permintaan tersebut.
Rambo ke-empat memiliki dua jenis kekerasan, tak ada satupun
dari hal tersebut yang anda ingin lihat jika ingin menonton pekerjaan misi
overseas. Kamu tidak bisa menggambarkan
penuh betapa grafik-nya (penuh kekerasan) film ini.
Salah satu hal paling mengganggu dan mungkin ironis karena
"bisa diterima' adalah kisah ini penggambaran kisah nyata dunia
seperti Schindler's List dan Hotel Rwanda,
dimana secara realistik menggambarkan penganiayaan (persecution) yang
sebenarnya tidak bisa kita bayangkan. Disini kita juga bisa melihat sekelompok
orang percaya yang berkemauan masuk ke zona paling panas di dunia untuk melakukan
pekerjaan Tuhan, menawarkan bantuan kesehatan dan mengabarkan Injil - sesuatu
yang tidak akan kamu lihat di film
action setiap hari.
Tetapi tetap saja, film Rambo 4 yang memiliki rating R ini
memiliki konten yang lebih sadis daripada kisah-kisah sebelumnya. Tetap bukan
sesuatu yang harus dikonsumsi bagi anak kecil dan yang belum dewasa. Film ini
bukanlah rekomendasi dari Jawaban.Com tetapi review ini bertujuan menjelaskan
konten film