Bintang film 'Aladin' yaitu Naomi Scott mengakui bahwa tanpa
iman Kristennya kuat, maka dia tidak akan tahu gimana caranya menjalani hidupnya.
Dalam sebuah blog yang ditulisnya untuk sponsor program
Kristen anak-anak, yaitu compassion Internasional, pemeran Jasmine, Naomi Scott
menuliskan bagaima ia sering sekali bertanya gimana dia mengelola iman dan karirnya di dunia hiburan.
"Saya dan suami sebenarnya sudah membicarakan hal ini
kemarin. Kadang-kadang kita ditanya pertanyaan, "Gimana kamu menyulap iman
kamu dan apa yang kamu akan lakukan?" Tetapi bagi saya, saya nggak tahu
gimana mungkin saya akan hidup tanpa iman saya," tulisnya setelah berbagi
kesaksiannya yang luar biasa dalam pertemuannya Rwanda, Compassion’s Child Survival Project.
"Kedamaian yang saya tahu, saya cintai dan saya hargai adalah sesuatu yang membuat saya
membumi, dan menjadi fokus. Sejujurnya, saya tidak melihatnya sebagai hal yang
terpisah. Iman saya hanyalah bagian dari siapa saya dan apa yang saya lakukan saat ini," Scott bersaksi.
Scott yang kini berusia 26 tahun tersebut merupakan keturunan
Inggris, campur India. Dan kini dia menjadi superstar setelah kesuksesan film yang dibintanginya 'Aladin.'
Bahkan seluruh penggemarnya di Amerika dan seluruh dunia pun sudah tahu bahwa Naomi Scott merupakan anak pendeta di The Bridge Church di Northeast London.
ARTIKEL TERKAIT :
Donald Trump Diserang, Evangelis Franklin Graham Meminta Seluruh Gereja Berdoa Khusus!
"Kedua orang tuanya adalah pendeta di The Bridge, Woodford, di Redbridge, Inggris. Menurut situs web gereja, The Bridge Church di Northeast London. adalah komunitas orang-orang biasa yang sudah menemukan kedamaian, sukacita dan tujuan dalam Tuhan yang luar biasa," berita E! melaporkan.
Aktis cantik tersebut mengatakan bahwa dia sangat tersentuh oleh rahmat Tuhan.
"Hidup ini sangat menarik saat ini, ada banyak hal yang terjadi. Saya hanya berpikir, 'wow!'.
Rahmat Tuhan. Tapi apa pun yang terjadi, nggak peduli apa yang
orang katakan tentang saya di Twitter, apa pun masa depan saya, itu sama sekali
tidak bisa mendefinisikan saya. Dengan mengetahui itu semua, tak akan merusak
identitas saya bahkan dengan cara atau bentu apapun (meskipun kadang lebih
mudah dikatakan daripada dilakukan). Itu justru akan membuat saya tetap maju, menjaga hal yang utama selamanya," tulisnya di blognya.
"Saya sudah bekerja dengan tubuh ini selama
bertahun-tahun. Saya bekerja dengan komunitas dan keluarga untuk memperdayakan
generasi berikutnya dan memutuskan tali atau lingkaran setan mengenai kemiskinan," Scott berbagi.
Jadi, Compassion's, Child Survival Projects bekerja dengan
berbagai komunitas lokal untuk membantu para ibu dalam memenuhi kebutuhan dan
medis, selain itu mereka juga membantu komunitas wanita yang saling mendukung
baik itu secara emosional dan menciptakan lingkungan dimana mereka merasa dicintai dan dihargai.
Scott juga menyebutkan bahwa iman Kristennya pada tahun 2017
di sebuah postingannya di Twitter.
"Begitu banyak orang Kristen menjadi sasaran di Mesir dan
di daerah lain. Berdoalah untuk semua saudara dan saudari di seluruh dunia yang
mungkin menghadapi penganiayaan."