Gereja Serukan Doa Demi Kerukunan Politik di Bangsa Indonesia!

Nasional / 28 May 2019

Kalangan Sendiri

Gereja Serukan Doa Demi Kerukunan Politik di Bangsa Indonesia!

Naomii Simbolon Official Writer
1498

Proses pemilu serentak 2019 yang cukup panjang telah dilalui bersama oleh masyarakat Indonesia. Ada yang sebagai pemilih, kontestan, penyelenggara maupun pengawas. Kehidupan berdemokrasi di bangsa ini tampaknya semakin maju, hal itu di tandai oleh tingginya partisipasi masyarakat dalam pemilu dan proses pemungutan serta penghitungan suara yang relatif berjalan damai.

Namun Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia (Kerawam KWI) merasa prihatin karena sampai hari ini kehidupan masyarakat belum kembali bersatu karena pilihan politik yang berbeda-beda serta adanya ketidakpuasan terhadap proses serta hasil rekapitulasi suara. Oleh karena itu, komisi tersebut pun mengajar seluruh masyarakat untuk bergandeng tangan dan berdoa untuk sebuah kerukunan.

''Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang telah

menyelenggarakan dan mengawasi jalannya pesta demokrasi. Kami juga turut berduka cita dan prihatin untuk para petugas KPPS yang meninggal dan menderita sakit,'' ungkap Ketua Kerawam KWI, Mgr Vincentius Sensi Potokota dalam siaran persnya kepada wartawan, kemarin.

Dia juga mengatakan para petugas pemilu merupakan pahlawan demokrasi yang mengabdi dengan tulus dan penuh totalitas. Mewakili umat Katolik, Vicentius pun mendoakan keluarga petugas yang ditinggalkan, sekiaranya mendapatkan ketabahan dan bagi mereka yang sakit, segera sembuh.

Dia juga mengecam berbagai bentuk kekerasan yang mengarah pada tindakan anarkis. Semua elemen bangsa, hendaknya tetap mengedepankan cara-cara damai dalam menyalurkan aspirasi, mengungkapkan kekecewaan dan menyelesaikan berbagai perselisihan terkait dengan pemilu.

 

''Konstitusi sebagai payung bersama dalam hidup berbangsa telah menjamin setiap warga negara untuk mendapatkan keadilan termasuk jika terjadi ketidakpuasan dan persengketaan dalam pemilu. Karena itu, hukum sebagai panglimaharus benar-benar dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Masyarakat juga harus percaya dengan aparat penegak hukum sambil ikut mengawasinya dengan cara-cara yang beradab,'' tandas Vincentius.

Dia sangat berharap agar para elite politik, tokoh agama dan masyarakat turut terlibat aktif dalam menciptakan suasana tenang dan damai dengan memberikan pencerahan yang mendorong terwujudnya rekonsiliasi sosial dan seruan-seruan yang menyejukkan. Tujuannya agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh ajakan serta hasutan untuk melakukan kekerasan.

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami