Proses pemilu serentak 2019 yang cukup panjang telah dilalui
bersama oleh masyarakat Indonesia. Ada yang sebagai pemilih, kontestan,
penyelenggara maupun pengawas. Kehidupan berdemokrasi di bangsa ini tampaknya
semakin maju, hal itu di tandai oleh tingginya partisipasi masyarakat dalam
pemilu dan proses pemungutan serta penghitungan suara yang relatif berjalan damai.
Namun Komisi Kerasulan Awam Konferensi Waligereja Indonesia
(Kerawam KWI) merasa prihatin karena sampai hari ini kehidupan masyarakat belum
kembali bersatu karena pilihan politik yang berbeda-beda serta adanya
ketidakpuasan terhadap proses serta hasil rekapitulasi suara. Oleh karena itu,
komisi tersebut pun mengajar seluruh masyarakat untuk bergandeng tangan dan berdoa untuk sebuah kerukunan.
''Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang telah
menyelenggarakan dan mengawasi jalannya pesta demokrasi. Kami
juga turut berduka cita dan prihatin untuk para petugas KPPS yang meninggal dan
menderita sakit,'' ungkap Ketua Kerawam KWI, Mgr Vincentius Sensi Potokota dalam siaran persnya kepada wartawan, kemarin.
Dia juga mengatakan para petugas pemilu merupakan pahlawan
demokrasi yang mengabdi dengan tulus dan penuh totalitas. Mewakili umat
Katolik, Vicentius pun mendoakan keluarga petugas yang ditinggalkan, sekiaranya mendapatkan ketabahan dan bagi mereka yang sakit, segera sembuh.
Dia juga mengecam berbagai bentuk kekerasan yang mengarah pada
tindakan anarkis. Semua elemen bangsa, hendaknya tetap mengedepankan cara-cara
damai dalam menyalurkan aspirasi, mengungkapkan kekecewaan dan menyelesaikan berbagai perselisihan terkait dengan pemilu.
''Konstitusi sebagai payung bersama dalam hidup berbangsa
telah menjamin setiap warga negara untuk mendapatkan keadilan termasuk jika
terjadi ketidakpuasan dan persengketaan dalam pemilu. Karena itu, hukum sebagai
panglimaharus benar-benar dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
Masyarakat juga harus percaya dengan aparat penegak hukum sambil ikut mengawasinya dengan cara-cara yang beradab,'' tandas Vincentius.
Dia sangat berharap agar para elite politik, tokoh agama dan
masyarakat turut terlibat aktif dalam menciptakan suasana tenang dan damai
dengan memberikan pencerahan yang mendorong terwujudnya rekonsiliasi sosial dan
seruan-seruan yang menyejukkan. Tujuannya agar masyarakat tetap tenang dan
tidak mudah terprovokasi oleh ajakan serta hasutan untuk melakukan kekerasan.