Jadi istri pendeta itu memang sangat seru, kita tak perlu lalu
mencari pendeta lain untuk mentoring kita, karena suami sudah menjadi mentor yang luar biasa, selain itu kebiasaan-kebiasaan di rumah pun sangat rohani.
Kalau biasanya kamu malu untuk mengajak keluarga atau mama dan
papa bikin kubuh doa, menikahi pendeta akan membuatmu secara otomatis melakukan hal itu.
Kamu juga bisa belajar lebih banyak lagi tentang hidup
kekristenan bersama suami dan merasa tertantang untuk menjadi lebih baik untuk memberkati dan role model bagi sekitar.
Tapi siapa sangka, dibalik serunya menikah dengan pendeta, ada tantangan unik yang juga dihadapi loh.
1. Wanita
yang menikah dengan pendeta ingin memiliki panggilan yang mungkin berbeda dengan pasangannya
Mungkin kamu kira, setelah menikah dengan pendeta maka kamu
akan mengerjakan panggilan sebagai pastoral bersama-sama. Tetapi nggak semua
orang demikian loh. Ada beberapa wanita yang menikah dengan pendeta dan
berharap ada orang lain yang memberitahu mereka mengenai pelayanan apa yang mereka harus lakukan sebenarnya, tanpa mengecewakan orang lain.
Mereka menjadi bingung. Bahkan beberapa wanita menjadi
kehilangan dan tak lagi mengenal diri mereka sendiri karena sibuk melayani di tempat yang dibutuhkan.
Padahal mereka ada panggilan lain yang mungkin diluar gereja.
Demi menghindari ini, kenalilah panggilanmu dan bicarakan
kepada pasanganmu, agar ketika menikah kalian pun menjangkau dan melayani di luar.
2. Wanita harus berjuang secara finansial
Memang, Tuhan akan mencukupkan segala sesuatu yang kita
butuhkan. Bahkan jaman sekarang, ada banyak pendeta yang begitu diberkati melimpah dalma soal keuangan.
Tapi siapa yang tahu bahwa tidak semuanya demikian.
Beberapa keluarga pendeta berjuang dalam hal finansial,
apalagi mereka yang ditempatkan di daerah terpencil. Ya, karena memang gaji
pelayanan tidaklah seberapa. Mungkin ini salah satu tantangan yang harus kamu pertimbangkan.
Jika memang mau menikahi pendeta, minimal pikirkan untuk membuat usaha sampingan dari sekarang untuk mendukung keuangan dan pelayananmu.
3. Istri
pendeta harus merelakan suaminya untuk menjadi gereja yang utuh dan melayani kemana saja
Pendeta bisa saja melayani selama 24 jam dalam seminggu lho!
Maksudnya, makan malam bersama, liburan bersama dan lain
sebagainya bisa terganggu karena sebuah situasi yang krisis dan gangguan ini bisa merusak kesehatan hubungan dan rumah tangga pastoral.
Khususnya di daerah-daerah yang berisiko tinggi, pendeta
sering sekali menjadi orang yang pertama dipanggil ketika ada orang yang
berupaya bunuh diri, ketika seseorang dipenjara, ketika ada anggota gereja yang rumha tangganya penuh dengan ricuh dan kasar, dan lain sebagainya.
Nggak cuma itu, dia juga bisa dipanggil dalam acara seperti
pernikahan, baptisan dan lain sebagainya yang menyita waktunya bersama keluarganya.
Jika kamu ingin menikah dengan pendeta, maka bersiaplah dengan 3 kemungkinan yang terjadi dalam hidup dan pribadimu di atas.
Persiapkan dirimu dan tanya Tuhan, apakah Dia memang
memanggilmu untuk menjadi istri pendeta? Sebuah kehormatan tersendiri ketika
Tuhan mempercayakan itu kepada kita. Bukan begitu?