Kalau Tuhan Tahu Segalanya, Gimana Bisa Aku Bisa Punya Kebebasan Atas Hidupku?

Kata Alkitab / 24 May 2019

Kalangan Sendiri

Kalau Tuhan Tahu Segalanya, Gimana Bisa Aku Bisa Punya Kebebasan Atas Hidupku?

Inta Official Writer
2533

Pertanyaan di atas ini sebenarnya cukup populer di kalangan para teolog selama bertahun-tahun. Jelas sekali kalau Alkitab menuliskan bahwa Tuhan mengetahui segalanya. Selanjutnya, tertulis juga bahwa Tuhan telah merencanakan atau menentukan takdir atas hal-hal yang terjadi di dunia ini. Setiap kita sudah dipilih oleh Kristus, bahkan sebelum dunia ini dijadikan (Efesus 1:4).

Lantas, kalau Tuhan sudah mengetahui segalanya, dan Dia juga yang punya kendali atas segala hal, bagaimana bisa kita punya kebebasan atas hidup ini? Bukannya kalau memang demikian, maka Tuhan juga yang harus menyelesaikannya? Maka, jawaban dari pertanyaannya adalah tidak.

Apa yang Tuhan kehendaki bisa disamakan dengan sebuah film. Kalau kita menonton adegan secara berurutan, nampak seolah-olah alur cerita 2 mengikuti alur cerita 1, dan alur cerita 3 mengikuti alur cerita 2.

Kita melihat apa yang tampak seperti sebab-akibat yang berurutan. Namun, kalau kita memilih film tersebut dan menempatkannya di dinding, kita bisa langsung melihat akhir, awal, dan tengah sekaligus. Kita jadi nggak perlu berbuat apa-apa untuk mengendalikan apa yang harus diperbuat untuk bisa melihat apa yang akan terjadi dalam film tersebut.

Kurang lebihnya, sebuah film ini bisa menjadi sebuah ilustrasi akan rencana Tuhan dalam kehidupan kita dan bagaimana kita bisa mendapatkan kebebasan atas hidup kita ini.

Namun, ada bagian dari kehidupan yang sering tidak bisa kita pahami. Konsep takdir dan perencanaan Tuhan yang sepertinya sangat bertentangan dengan kebebasan atas hidup kita, merupakan salah satu dari bagian kehidupan tersebut.

Kalau kita berkata, "Ya semua yang terjadi sih terserah manusia yang menjalaninya," maka pemahaman kita adalah salah. Sebab bukan itu masalahnya. Begitu pula kalau kita berpikir bahwa apa pun yang kita lakukan tidak akan mempengaruhi apa pun di masa yang akan datang, sebab Tuhan telah mengatur semuanya.

Dua hal ini rasanya tidak bisa disatukan: kehendak bebas kita sebagai manusia, juga rencana Tuhan atas kehidupan ini. Pengetahuan kita akan gagal kalau gagal memasukan realitas atas kehendak pribadi dan Tuhan secara bersamaan.

Dikutip dari tulisan Pat Robertson, hal ini bisa digambarkan dengan permainan bola basket yang terdiri dari pemain yang terlihat dan ada pula orang-orang yang tidak kelihatan. Orang yang kelihatan, adalah mereka yang bisa membuat poin secara langsung.

Namun, mereka yang tidak terlihat adalah pelatih, atau orang-orang yang bekerja agar pertandingan itu terus berlangsung. Pemain yang tidak kelihatan ini bisa bertindak dan berinteraksi dengan pemain yang kelihatan.

Dalam gambaran ini, pemain yang tidak terlihat ikut terlibat dalam jalannya pertandingan. Namun, dari kursi penonton kita bisa lihat, bahwa menang atau tidaknya, juga alur pertandingan ditentukan oleh pemain yang kelihatan.

Pemain yang kelihatan mewakili kita, sementara yang tidak kelihatan mewakili Roh, malaikat, juga iblis. Semuanya bekerja bersama-sama untuk menentukan jalan pertandingan.

Tidak ada suatu ketetapan abadi dari Allah yang mengatur manusia, tetapi ada peryolongan, pengabdian, dan pengarahan yang tetap dari Tuhan untuk menghadapi rintangan yang diberikan oleh musuh.

Kita akan memahami konsep ini ketika kita mengenal Tuhan lebih baik dan lebih dalam lagi.

Tulisan ini diambil dari Answers untuk 200 Pertanyaan yang Paling Membalas dalam Kehidupan, Hak Cipta 1984 oleh Pat Robertson.

Sumber : cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami