Apa kamu rindu sama seseorang yang kamu sayangi yang mungkin tingal jauh atau yang sudah meninggal?
Seorang ahli sains, Ani Liu, memungkinkan kita untuk sembuh dari rasa kangenmu lewat botol kenangan hasil penemuannya.
Perempuan lulusan MIT Media Lab ini berhasil memakai sains dan teknologi untuk menyimpan wangi tubuh orangtuanya dalam sebuah botol.
Liu melakukannya dengan melibatkan alat-alat arsitektur, augmented reality, dan biologi sintesis. Bisa dibilang uji coba ini adalah gabungan dari seni dan teknologi.
Baca Juga :
Lagi Mewabah di Singapura, Begini Cara Penularan dan Pencegahan Monkeypox Pada Manusia
Suka Latah Periksa Ponsel Tiap Detik, Mungkin Kamu Alami Ini…
Awalnya, Liu mengaku tertarik belajar tentang teknologi. Kemudian
berencana untuk menggabungkannya untuk menghasilkan seni yang berdampak emosional.
Dengan berbagai uji coba, Liu menyimpan aroma tubuh seseorang dengan memori.
“Saya berpikir, ‘Bukankah sangat menyenangkan untuk menumbuhkan
tanaman yang wanginya seperti tubuh nenek?’ Begitu menciumnya, saya seperti kembali ke masa kecil dan teringat kenangan bersama dia,” katanya.
Dengan ide itulah, dia fokus membuat parfum dari aroma tubuh
seseorang. Bagi Liu, hal ini menantangnya. Tapi pada akhirnya, dia berhasil menyimpan
aroma tubuh seseorang sebagai parfum yang bisa mengobati rasa kangen terhadap orang yang kita kasihi.
Adapun langkah-langkah pembuatannya dijelaskan oleh Liu dengan rinci.
Pertama-tama, dia mengekstrak molekul volatile dari pakaian yang dipakai seseorang. Lalu melarutkannya.
Dia harus memakai larutan, konsentrasi dan pengaturan saat penyulingan.
“Saya melakukannya kepada enam orang: suami, diri sendiri, kedua
orangtua, rekan di laboratorium, dan ahli kimia yang membantu saya dalam penelitian ini,” jelasnya.
Dia mengaku, aroma yang dihasilkan dari penelitian ini
benar-benar membuatnya emosional. “Aku tahu akan ada waktunya mereka meninggalkan
saya selamanya. Jadi, saat ini, saya seperti membuat kapsul waktu sebelum
mereka meninggal,” terangnya.
Lewat hasil uji coba ini, sesuatu yang mungkin kita anggap
mustahil pada akhirnya menjadi kenyataan bukan? Dan kita patut bersyukur karena
ada orang-orang yang terbeban membantu orang lain dalam mengatasi masalah yang
dihadapinya, salah satunya adalah rasa rindu.