Pendeta Amerika Ini Dituduh Penipu Karena Bagikan “Air Penyembuh” Berisi Pemutih Di Uganda
Sumber: TheGuardian.com

Internasional / 22 May 2019

Kalangan Sendiri

Pendeta Amerika Ini Dituduh Penipu Karena Bagikan “Air Penyembuh” Berisi Pemutih Di Uganda

Puji Astuti Official Writer
2683

Seorang pendeta warga negara Amerika dituduh mendistribusikan “air penyembuh” yang ternyata mengandung bahan beracun kepada sekitar 50.000 orang Uganda, termasuk para balita, demikian berita yang dirilis oleh The Guardian.

Air ajaib yang disebut sebagai MMS (Miracle Mineral Solution) itu dibuat dari bahan kimia pemutih industry yang diklaim dapat mengeluarkan racun penyebab kanker, HIV/AIDS, malaria dan banyak penyakit lainnya.

Jaringan pelayanan yang dipimpin oleh Pendeta Robert Baldwin yang mendapat dukungan dana dari Sam Litte dari Arlesey, Bedfordshire ini melakukan distribusi air ajaib ini kepada orang-orang miskin Uganda, termasuk balita berusia 14 bulan. 

MMS sendiri memiliki kandungan sodium chlorite dan citric acid, dua bahan kimia untuk menghasilkan cchlorine dioxide, pemutih yang digunakan untuk industri tekstil.

Baldwin sendiri sudah melatih 1200 pendeta lokal Uganda cara menggunakan air ajaib ini dan sudah didistribusikan kepada 50.000 jemaat, biasanya diberikan setelah ibadah Minggu. Sebagai kompensasi, pendeta yang komitmen mendistribusikan substansi berbahaya itu mendapat imbalan sebuah smartphone dari Baldwin.

Robert Baldwin mendirikan sebuah pelayanan bernama Global Healing, yang memiliki visi untuk “menggunakan kuasa Tuhan yang Maha Kuasa.. untuk mengurangi kematian jiwa-jiwa” di Afrika. Dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis bernama Fiona O’Leary, Baldwin menyatakan bahwa dirinya sengaja mendistribusikan MMS melalui gereja “agar tidak terdeteksi.”

“Kami tidak ingin menarik perhatian,” demikian pernyataannya melalui telephone yang direkam dan diperdengarkan kepada Guardian. “Ketika kamu menarik perhatian kepada MMS kamu beresiko mengalami masalah dengan pemerintah dan perusahaan obat. Kamu harus melakukannya secara diam-diam. Itu sebabnya saya melakukannya melalui gereja.”

Ia pun secara sengaja mengganti kata MMS menjadi “air penyembuh” di Facebook untuk melakukan menggalangan dana, “Aku tidak menyebutnya MMS, aku menyebutnya “air penyembuh” untuk melindungi diri. Mereka (Facebook-red) sangat canggih. Algoritma Facebook bisa mengenali kata ‘MMS’.”

Baldwin sendiri pernah belajar jadi perawat, namun tidak punya keahlian medis. Dia memilih Uganda karena peraturan di negara miskin itu lemah.

“Amerika dan Eropa memiliki hukum yang lebih ketat jadi kamu tidak bisa bebas merawat orang karena hal itu dikendalikan oleh FDA. Itulah sebabnya saya bekerja di negara-negara berkembang.”

Dia menambahkan, “Orang-orang di negara miskin itu tidak memiliki pilihan seperti kita di negara kaya – mereka lebih terbuka terhadap berkat yang Tuhan berikan kepada mereka.”

Meresponi kejadian ini, Kedutaan Amerika di Kampala pada Senin lalu mengutuk pendistribusian “air penyembuh ini.” Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat sudah membuat peringatan untuk MMS sejak tahun 2010 saat promosi tentang produk ini menyebar di Amerika. FDA meminta setiap orang yang menggunakan dan memiliki produk ini segera membuangnya. Selain itu Kanada dan Irlandia juga melarang peredaran produk ini.

MMS dinyatakan dapat menyebabkan mual, muntah dan darah rendah yang mengancam keselamatan karena dehidrasi.

Apa yang dilakukan Baldwin banyak mendapat kecaman, karena menggunakan pelayanan misi untuk menipu banyak orang dan bahkan membahayakan kesehatan mereka. Banyak pelayanan misi melakukan penipuan seperti Baldwin hanya untuk melakukan penggalangan dana di Amerika dan meraup keuntungan pribadi. Pada akhirnya, hal ini mencoreng pekerjaan misi yang sungguh-sungguh bekerja untuk menjalankan Amanat Agung.

Uganda sendiri adalah negara berkembang dengan 85% penduduknya beragama Kristen. Kondisi kemiskinan di negara tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Mari berdoa bagi pemberitaan Injil para misionaris agar  mereka terus dalam tuntunan Tuhan, dan Injil terus diberitakan dalam segala keadaan. Mereka yang melakukan hal-hal negatif dan mengeksploitasi agama untuk kepentingan pribadi atau sekelompok orang, doakan agar Tuhan meluruskan jalan-jalan mereka dan membawa mereka pada pertobatan yang sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan. 

Baca juga : 

Kesembuhan Ilahi, Masihkah Mukjizat Ini Terjadi?

Menuai Kesembuhan dari Iman yang Bertumbuh

Sumber : The Guardian | Washington Post
Halaman :
1

Ikuti Kami