Demi Sholat Ramadhan, Gereja Inggris Menawarkan Untuk Menutupi Gambar Yesus dan Salib!
Sumber: Thinkstockphotos.com

Internasional / 22 May 2019

Kalangan Sendiri

Demi Sholat Ramadhan, Gereja Inggris Menawarkan Untuk Menutupi Gambar Yesus dan Salib!

Naomii Simbolon Official Writer
3225

Gereja paroki Anglikan di Inggris memicu sebuah kontroversi dengan berencana mengundang umat Islam untuk sholat di gereja serta menawarkan diri untuk menutupi gambar Yesus dan juga salib.

Dilansir dari CBNnews, The Sunday Times melaporkan bahwa Pendeta  Lissa Scott dan Gerland Lee, mantan walikota Darlington, memang berniat mengadakan perayaan Ramadhan di gereja St. Matthew dan St. Luke di Darlington pada 2 Juni nanti. Mereka akan mengundang umat Islam dari jemaah masjid terdekat untuk ibadah sholat di dalam gereja. Sementara itu, perayaan ini dilakukan untuk merayakan keberagamaan antar umat beragama.

Menurut catatan The Sunday Times,  para pemimpin gereja berjanji menutupi salib dan juga gambar Yesus.

Gambar Yesus yang akan ditutupi merupakan salinan dari The Light of the World, yaitu lukisan terkenal dunia karya pendiri Persaudaraan Pra-Raphaelite Inggris William Holman Hunt. Nah, lukisan ini menggambarkan sebuah ilustrasi Yesus Kristus mengetuk pintu yang tertutup, yang artinya lambang manusia yang pikirannya tertutup.

Namun, Keuskupan Durham malah turun tangan dan mengatakan kepada gereja bahwa rencana itu harus dihentikan.

Alasannya karena menurut hukum kanonik, tindakan ibadah dari tradisi kepercayaan non-Kristen tidak diizinkan di dalam gedung gereja Inggris yang telah disucikan.

"Meskipun sangat penting untuk membangun hubungan antar agama yang baik, jelas bahwa tindakan ibadah dari tradisi kepercayaan non-Kristen tidak diizinkan di dalam gedung Gereja Inggris yang  telah disucikan," kata seorang juru bicara keuskupan kepada banyak orang.

"Ini adalah posisi hukum yang diuraikan dalam Kanon B1 / 2/3 dan B5 Bagian 3 di mana ia menyatakan: 'semua bentuk layanan yang digunakan berdasarkan Canon ini akan dihormati dan secara pantas dan tidak akan bertentangan, atau menunjukkan adanya peralihan dari, doktrin Gereja Inggris untuk hal-hal utama '. "

Juru bicara itu mengatakan doa-doa Muslim atau sholat tetap akan diadakan tetapi di sebuah gedung persis  di dekat gereja, dan seluruh komunitas akan bertemu di gereja untuk berbuka puasa.

Rt. Pendeta Dr. Gavin Ashenden, seorang mantan pendeta untuk Ratu Elizabeth mengutuk rencana awal untuk menjadi tuan rumah dalam doa sholat Ramadhan tersebut.

Mereka menyadari bahwa pendeta itu membuat kesalahan bodoh, tetapi saya bersyukur itu terjadi karena hal itu meningkatkan perhatian public pada isu penting yang perlu diperhatikan, yaitu Islam dan Kekristenan bukan sepupu Abrahamik di agama Timur Tengah. Mereka  sebenarnya antithesis satu sama lain," ujar Ashenden, seperti dikutip The Times, Senin (20/5/2019).

Sumber : CBN, The Times
Halaman :
1

Ikuti Kami