Dari Pada Kamu Sebel, Begini Nih 7 Cara Hadapi Temen Yang Suka Menang Sendiri
Sumber: unsplash.com

Single / 21 May 2019

Kalangan Sendiri

Dari Pada Kamu Sebel, Begini Nih 7 Cara Hadapi Temen Yang Suka Menang Sendiri

Puji Astuti Official Writer
2528

Pernah ketemu sama orang yang merasa paling benar dan egois? Gimana perasaanmu saat menghadapi orang seperti ini? Kalau saya rasanya gregetan dan sebel loh kalau ketemu sosok orang yang merasa selalu benar.

Orang yang merasa selalu benar tidak pernah mengalah atau bahkan mengaku salah, semua orang harus mengikuti maunya dia, tak jarang hal itu membuat orang-orang disekitarnya terluka dan marah. Lalu bagaimana sih harus menghadapi orang yang seperti ini?

1# Pahami dulu sudut pandangnya

Untuk bisa memahami orang lain, kita harus punya empati kepadanya. Jadi kalau kamu sudah keburu kesel sama dia, kamu ngga akan bisa memahami orang itu dengan baik. Sebaiknya kamu buang dulu rasa kesal tadi, dan mulai kenali tanpa prasangka dulu.

Empati sendiri adalah kamu mengenal seseorang baik sudut pandangnya, emosi dan perasaan orang itu setelah dia mengungkapkan perasaannya. Jadi untuk bisa berempati kepada orang, dia harus bisa mengutarakan perasaan dan sudut pandangnya dulu. Artinya kita harus bisa menerima dia apa adanya sehingga dia bisa bebas untuk mengekspresikan diri.

Ketika dia mengungkapkan perasaannya dan kemauannya, cobalah jadi pendengar yang baik. Perhatikan ekspresi wajahnya, bahasa tubuhnya dan juga intonasi suaranya. 

Nah, setelah mengerti perasaan dan sudut pandang dia, lalu bagaimana?

2# Mengutarakan hasil identifikasi tadi

Sebagai contoh, saat temanmu memaksakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan caranya, katakan kepadanya, “Saya mengerti kalau kamu ingin cepat menyelesaikan masalah ini dengan baik, dan masukanmu tadi bagus, jadi kita bisa diskusikan bersama untuk mendapatkan lebih banyak masukan.”

Jangan terjebak untuk berdebat dengan dia, namun terimalah masukan dan sudut pandangnya itu. Karena salah satu kebutuhan utama manusia adalah penerimaan, terutama mereka yang dalam kondisi emosi negatif seperti marah, sedih, dan depresi, yang mungkin menjadi salah satu alasan orang itu memiliki sikap yang menang sendiri tadi.   

3# Kelola emosimu sendiri

Jika kamu membiarkan emosimu mudah dipicu orang lain, maka hal tersebut akan berdampak negatif untuk dirimu sendiri. Jadi saat menghadapi orang yang ingin menang sendiri, kendalikan emosimu dengan baik. Jangan mudah tersinggung, atau terpancing untuk marah dan kesal.

Kamu mungkin ngga bisa mengubah situasi atau orang yang kamu hadapi, tapi kamu bisa merubah respon kamu terhadap situasi dan orang tersebut. Jadi, ketika menghadapi orang tersebut, pikirkan baik-baik sebelum merespon dia. Tanyakan pada dirimu, apakah kamu bisa memberikan respon yang lebih baik terhadap dia dan situasi tersebut?

Jangan jadi bagian orang-orang “sumbu pendek” ya, yang mudah disulut emosinya. Milikilah karakter Kristus yang panjang sabar dan penuh kasih, terutama saat kamu menghadapi orang-orang seperti ini.

Selanjutnya jika perkataan dan perlakuan orang itu sudah menyakitimu, maka kamu belajarlah untuk memaafkan dia.  Menyimpan sakit hati, marah dan perasaan negatif, bukan hanya akan membuat emosimu tidak stabil tapi juga akan mempengaruhi kesehatan mental dan tubuhmu.

4# Memberi masukan untuk dia

Setelah kamu bisa berempati dan membangun kedekatan dengan dia, maka carilah waktu yang tepat di saat temanmu itu memiliki  mood yang baik untuk memberikan masukan-masukan kepada dia. Ingat ya, saat memberikan saran jangan menyerang pribadinya, apa lagi berkata, “Kamu tuh egois loh!”

Kalau kamu berkata seperti itu, sudah bisa dipastikan dia menolak hal itu dan bahkan membuat renggang hubungan persahabatan kalian. Ingatlah bahwa fokus utama kamu adalah membantunya menjadi pribadi yang lebih baik, jadi selipkan masukanmu diantara pujian yang tulus kepadanya.

Berikan penghargaan kepada potensi yang dia miliki, hargai hasil kerja dia, dan beri masukan bagaimana untuk merespon dengan lebih baik kepada orang lain. Dengan demikian dia akan merasakan ketulusan dan perhatian kamu untuk dia. Dia yakin bahwa kamu menginginkan agar dia sukses dan menjadi pribadi yang lebih baik, bukan sedang mengkritik atau menghakimi dia.

5# Berdoa untuk dia

Bagian ini sangat penting, jika kamu benar-benar ingin yang terbaik untuk orang tersebut. Sebab kita tidak bisa mengubah orang lain, bahkan bisa dikatakan mustahil untuk mengubah watak seseorang. Hanya Tuhan yang bisa melakukannya, jadi berdoa untuk orang tersebut dengan tulus menginginkan yang terbaik untuk dia adalah cara yang terbaik untuk mencapai tujuan itu.

Sudahkah kamu berdoa untuk orang tersebut?

Karena kamu sudah mencoba mengerti sudut pandangnya dan berempati terhadap perasaannya dan pola pikirnya, maka kamu akan lebih mudah mengerti apa yang menjadi pergumulannya. Bawalah hal itu kepada Tuhan, berdoalah agar dia mengalami perjumpaan pribadi dengan  Tuhan. Percayalah bahwa kuasa doa dapat menembus ruang dan waktu, apa yang kamu tabur dalam hidupnya pastilah akan menghasilkan buah.

6# Mengajak dia dalam sebuah komunitas yang positif

Nah, sambil terus berdoa untuk dia, kamu juga harus mengajak dia untuk masuk dalam komunitas dengan orang-orang yang memiliki pemikiran yang positif. Ada dua faktor penting yang mempengaruhi pola pikir seseorang, yang pertama adalah dengan siapa dia bergaul dan apa yang dia baca.

Dengan memperkenalkan orang-orang yang berpikiran dan memiliki kegiatan positif, hal itu akan mempengaruhi pola pikirnya secara pelan-pelan. Melalui setiap percakapan dan interaksi, dia akan belajar banyak hal dari orang lain.

7# Berikan buku-buku positif dan ajak dia untuk tekun membaca firman Tuhan

Seperti yang sudah saya singgung di atas, salah satu yang mempengaruhi pola pikir orang adalah apa yang dia baca, jadi berikanlah bacaan-bacaan positif untuknya. Yang lebih penting lagi, perkenalkan dia dengan firman Tuhan. Ajarkan kepadanya kebiasaan untuk merenungkan firman Tuhan, percayalah bahwa hal itu akan banyak merubah hidupnya, dan lebih efektif dari berbagai nasihat dan masukan yang kamu katakan kepadanya.

Nah, jika kamu sudah melakukan 7 hal itu, tapi tetap dia tak berubah juga, kamu hanya bisa menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Namun yang pasti, kamu tetap harus menjadi teman yang baik buat dia, karena jika Tuhan menempatkan kamu dalam hidupnya itu bukanlah sebuah kebetulan loh. Tuhan punya rencana yang unik dan khusus untuk dia. 

Baca juga : 

Bijak Menghadapi Pasangan yang Egois

Pasangan Egois? Yuk Jalin Hubungan Jadi Makin Dekat Dengan 5 Cara Ini

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami