3 Cara yang Yesus Lakukan Memulihkan Orang-orang Terluka
Sumber: Gereja kristen Jawa Joglo

Kata Alkitab / 20 September 2021

Kalangan Sendiri

3 Cara yang Yesus Lakukan Memulihkan Orang-orang Terluka

Lori Official Writer
5638

Bukan kita, tapi Yesuslah yang sanggup memulihkan orang-orang terluka.

Caranya? Yesus memakai kamu dan aku hanya sebagai alat untuk membantu mereka yang kehilangan harapan, tersakiti, jadi korban kekerasan, kehilangan dan hidup dalam kepahitan.

Orang-orang yang terluka biasanya akan berpura-pura hidup bahagia dan baik-baik saja. Tapi kita tahu betul kalau semua orang butuh pemulihan. Kita semua adalah orang-orang yang terluka dan tak seorangpun terhindar dari hal itu.

Sebagai orang yang sudah melaluinya dan mengalami pemulihan, Tuhan mau memakai kita untuk menolong orang lain supaya hidupnya dimenangkan dari setiap luka.

 

Baca Juga: 

Saat Badai Masalah Menerpa, Berpeganglah Pada 3 Jangkar Iman Ini

 

#KesaksianSuperbook: Malangnya Nasib Ester, Jadi Korban Bully-an Teman di Sekolah

 

Lukas 5 adalah gambaran bagaimana Yesus mengajarkan kita untuk menolong orang-orang yang terluka. Bagian ini mengisahkan suatu waktu saat Yesus mengajar orang Farisi dan ahli Taurat. Beberapa orang datang mengusung seorang lumph di atas tempat tidurnya. Tapi karena terlalu ramai, mereka pun tak bisa membawa masuk orang lumpuh itu. Jadi orang-orang itu naik ke atap, membuka sengnya dan menurunkan temannya yang lumpuh melalui atap itu.

Waktu Yesus melihat tindakan mereka, Dia pun tergerak melakukan sesuatu yang tak terduga. Di Lukas 5: 20, Yesus mengaku takjub dengan iman orang-orang yang dengan dukungan besar mau membantu temannya yang lumpuh.

Yesus sendiri tak menghalangi orang-orang semacam ini untuk mendapatkan apa yang mereka mau, khususnya menyaksikan orang yang mereka tolong sembuh.

Ada tiga cara yang dilakukan Yesus untuk memulihkan orang-orang terluka.

Pertama, Yesus meredakan ketakutan pria lumpuh itu.

Bayangkan kondisi yang terjadi di Lukas 5 ini. Waktu orang lumpuh itu diturunkan dari atap oleh teman-temannya, pastinya sebagian atap akan berjatuhan dan mengganggu konsentrasi Yesus saat mengajar orang-orang itu.

Tapi Yesus justru meresponinya dengan berbeda.

Yesus tahu kalau orang lumpuh itu pasti dihantui ketakutan. Alih-alih marah, Yesus justru meredakan ketakutannya. Yesus berkat, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (Matius 9: 2).

Jawaban Yesus benar-benar tenang, penuh perhatian, dan penuh simpati. Respon inilah yang diajarkan Yesus untuk kita sampaikan kepada orang-orang terluka yang kita temui.

Sebagai manusia, kita pasti akan mudah frustrasi waktu orang membuat pilihan yang buruk dan melukai diri sendiri dan orang lain. Tapi Yesus menunjukkan cara yang lebih baik untuk menjangkau orang-orang terluka.

Kita perlu memberi tahu orang-orang yang datang ke kia bahwa Tuhan mengasihi mereka. Mereka memang terluka. Tapi respon pertama kita seharusnya adalah mendorong untuk sembuh dan bukan menolak atau memarahi mereka.

 

Kedua, Yesus mengampuni kesalahan dan kegagalan orang lumpuh itu.

Setelah menenangkan pria itu, Yesus lalu meyakinkan dia soal dosa yang dia lakukan. KataNya, “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (Matius 9: 2)

Penting buat kita untuk memperhatikan bagaimana Yesus menghadapi dosa orang lumpuh itu.

Yesus bahkan menyapanya ‘anak’. Dia mungkin tak pernah melihat orang yang baru diturunkan di hadapannya itu tapi Yesus memanggil dia dengan istilah sayang.

Yesus melindungi kehormatan pria itu. Dia tak memberi tahu semua orang tentang dosanya secara spesifik. Dia benar-benar mengampuninya dan menyembuhkannya.

Jadi, waktu kita berhadapan dengan orang-orang yang terluka karena dosa, kita harus menghadapinya dengan kasih.

 

Baca Juga:

Kasih Yesus dan Sebuah Donat

Supaya Jadi Nelayan yang Handal, Belajarlah Berpikir Seperti Ikan

 

Ketiga, Yesus menantang iman orang lumpuh itu.

Jangan lewatkan bagian ini: Yesus menantang orang lumpuh itu untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa dia lakukan sendiri. Dia menyuruh pria itu untuk bangun dan mengangkat kasurnya.

“Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (Matius 9: 6)

Yesus menyuruh pria itu untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Pria itu tak pernah bangun. Tapi Yesus menyuruh orang itu untuk bangun dan pulang. Ibaratnya, Dia seperti meminta kita terbang ke bulan sendirian. Kedengaran mustahil bukan?

Alkitab berkata ‘Kamu tak akan bisa menyenangkan Tuhan tanpa iman’. Hal ini serupa maknanya bahwa kita tak akan bisa disembuhkan tanpa percaya di dalam Yesus.

Orang lumpuh ini mewakili kita dan teman-temannya yang membantunya. Kita semua lumpuh karena sesuatu di masa lalu, entah itu karena rasa takut, keragu-raguan, hubungan yang buruk. Tapi Tuhan memanggil kita untuk mengambil langkah-langkah iman.

Diperlukan keyakinan untuk mengakui kalau kita punya masalah dan butuh dibantu. Diperlukan iman untuk kita bisa mengalami pemulihan sempurna dari Tuhan. Mari berani melakukannya.

 

Kamu diberkati dengan konten-konten kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini.

Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini. 

 

 

DAFTAR

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami