Di dunia bisnis,
marketing adalah suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memasarkan produk, baik barang maupun jasa melalui berbagai cara supaya produk sampai kepada konsumen.
Dengan bahasa
sederhananya, kita bisa bilang marketing adalah cara untuk menghubungkan produsen dengan konsumen suatu produk di suatu pasar.
Marketing biasanya
bersifat persuasif dengan tujuan untuk mempengaruhi audiens bertindak atau
berperilaku dengan cara tertentu. Tapi perlu dicatat marketing bukan hanya bertujuan
untuk mendorong audiens membeli produk. Tapi hal ini juga berguna untuk mendorong reaksi audiens di dalam keterlibatan komunikasi.
Lalu apa hubungan marketing dengan Yesus?
Yesus
adalah komunikator utama, yang menjadi alasan pelayanan-Nya 200 tahun silam dimulai
dan sampai hari ini setiap pengajaran-Nya diingat dan jutaan orang bahkan mempercayainya.
Kenapa Yesus
dikaitkan dengan marketing? Dari pelayanan Yesus selama hidupnya, kita bisa menerapkan
nilai-nilai marketing terbaik yang bisa kita terapkan dalam bisnis kita hari-hari ini.
Ada 3 tips marketing yang diajarkan oleh Yesus diantaranya:
Tips 1: Marketing dari mulut ke mulut
Jangan meremehkan
kekuatan komunikasi mouth to mouth
atau dari mulut ke mulut.
Ingatlah bahwa
Yesus melakukan tips marketing ini lewat komunikasinya yang aktif dengan murid-murid.
Yesus menyampaikan visi kerajaan Allah kepada murid-murid-Nya. Dan saat murid-murid menangkap hal itu, mereka lalu menyebarluaskan hal yang sama ke seluruh dunia.
Ucapan Yesus
bukan saja mengesankan, tapi berkuasa mengubahkan hidup mereka. Dan saat mereka
mengalami sendiri kuasa perkataan itu, mereka pun terbeban untuk membagikan apa
yang mereka alami kepada orang lain. Dengan cara inilah pesan injil menyebar dan
para murid berhasil menjangkau jiwa berlipatkali ganda dari daerah terpencil sampai ke seluruh penjuru bumi.
Jadi bagaimana
tips marketing ini diterapkan dalam bisnis? Sebarkanlah nilai yang bermanfaat dan
memberkati orang lain. Dengan itulah orang lain akan menyebarkan nilai bisnismu kepada orang lain.
Tips 2: Kenali pelangganmu dengan baik
Yesus menyampaikan
pesan yang sangat jelas dan Dia menyampaikan dengan cara yang tepat pula. Dia menggunakan
perumpamaan yang berbicara langsung ke dalam hati pendengarnya (Matius 13: 8-9).
Beberapa pendengarnya
percaya, yang lainnya masih ragu-ragu. Beberapa akhirnya memutuskan mengikut Dia dan yang lainnya merasa tersinggung.
Untuk
melakukan hal ini, kamu harus punya pemahaman yang baik tentang siapa pelanggan idealmu dan sampaikan pesan utamamu dengan kata-kata yang sederhana.
Tanyakan lebih dulu pertanyaan ini.
Untuk siapa produk atau jasa yang kamu tawarkan? Setelah mengetahui hal ini, kamu tak perlu membuat iklan besar-besaran soal produkmu ke seluruh dunia. Tapi dengan pesan marketing yang tepat saja kamu bisa menjangkau konsumen/audiens yang tepat.
Baca Juga :
Ini Akibatnya Kalau Kita Kerja Hanya Untuk Cari Uang Aja
Berpikir Seperti Tikus, Filosofi Bekerja Lebih Bahagia
Tips 3: Berilah dan jangan menuntut untuk meminta
Misi Yesus adalah
untuk memberikan hidup-Nya bagi semua orang. Dia mau melayani dan bukan untuk dilayani (Matius 20: 28).
Yesus tidak
berkeliling untuk meminta-minta kepada orang-orang. Dia justru menyampaikan kabar baik dan menjadi berkat (Kisah Para Rasul 10: 38).
Tahukah kamu
bahwa dengan cara inilah Yesus memenangkan hati banyak orang yang belum percaya. Orang-orang akhirnya bersedia mengikut Dia dengan sepenuh hati.
Berkaitan dengan
bisnismu, tips ini bisa kamu lakukan dengan benar-benar berfokus untuk
menawarkan sesuatu secara gratis atau dengan memberikan diskon yang berguna bagi
orang lain. Berilah pelangganmu ‘rasa’ dari apa yang kamu tawarkan sehingga
mereka mau membeli lebih banyak.
Jangan pernah
berpikir bahwa Yesus hanya mengajarkan tentang bagaimana setiap orang harus hidup
dalam kebenaran. Tapi dalams egaal aspek hidup kita, setiap pengajaran dan
teladannya relevan untuk mengajar dan memberi kita ide dan kreativitas untuk
membangun serta mengembangkan potensi yang kita punya, termasuk dalam hal membangun
bisnis.