Kepercayaan adalah fondasi dalam pernikahan. Tetapi apa yang terjadi jika kepercayaan dalam pernikahan kamu rusak dan hancur?
Mungkin kamu sudah memaafkan suami atau istri kamu setelah dia
merusak kepercayaan kamu, tetapi yang sering salah adalah kalian tidak mencoba membangunnya kembali.
Iya benar, pengampunan adalah pilihan dan cinta adalah sebuah
komitmen, tetapi apakah kamu memiliki sesuatu untuk bisa bertahan dalam pernikahanmu? Gimana dengan kepercayaan yang rusak tadi?
Kepercayaan adalah perasaan yang aman dan nyaman. Itu bukan
pilihan tetapi hasil dari kerja keras kalian dalam membangun jembatan dibawah
kaki pasangan kamu melalui interaksi yang baik dalam sehari-hari, melalui pilihan yang disalurkan melalui Kristus dalam pusat pernikahan kamu.
Rasanya seperti mata yang ditutup dan dipersenjatai dengan
pengetahuan yang pasti bahwa pasangan akan membimbing kamu dengan aman melalui rintangan.
Kepercayaan nggak cuma dihancurkan karena perselingkuhan, tapi
ada hal-hal kecil yang kerap tidak disadari dan merusaknya, seperti kurangnya
rasa empati satu sama lain, nggak dapat diandalkan, nggak jujur atau perilaku yang nggak menentu.
Sekali kepercayaan itu rusak, maka cukup sulit untuk
memulihkannya. Seringkali, kita mendapati diri kita bergerak maju satu langkah
tetapi mundur tiga langkah. Meski begitu cobalah untuk terus fokus pada Kristus
di pusat pernikahan kalian, baik itu melalui konseling Alkitab, teman-teman yang mendukung dan lain sebagainya.
Inilah yang bisa kamu lakukan untuk membangun kembali kepercayaan kalian yang sempat rusak :
1. Jangan kebanyakan kata-kata, melainkan bertindaklah. Itu penting!
Tunjukkanlah kepada pasangan kamu kalau kamu benar-benar
mencintainya bukan sebatas kata-kata. Lakukanlah tindakan yang manis seperti menyisihkan waktu untuk kencan malam, dan lain sebagainya.
Batasilah menggunakan media sosial sepanjang hari yang membuat komunikasi kalian terbatas.
ARTIKEL TERKAIT:
3 Cara Menyelesaikan Masalah Dalam Pernikahan Tanpa Emosi Berlebihan!
2. Penuhilah kebutuhan pasangan kamu
Hubungan akan renggang ketika kebutuhan tidak terpenuhi.
Kuncinya adalah memperhitungkan kebutuhan pasangan kamu sementara itu mengekspresikan apa yang menjadi kebutuhan kamu.
Hubungan yang sukses, adalah hubungan yang saling memenuhi kebutuhan inti mereka.
Jadi, apa yang menjadi kebutuhan dalam hubungan kamu sehingga
pasangan atau kamu merasa dicintai, dipenuhi dan aman? Apa yang dibutuhkan pasanganmu dari kamu?
Apakah sentuhan fisik atau kata-kata peneguhan?
Cobalah mencari tahu bahasa cinta pasangan kamu. Dengan
memahami itu, pasangan dan kamu memiliki jembatan untuk membangun kembali kepercayaan.
Filipi
2:1-4: "Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada
persekutuan Roh, ada kasih mesra dan
belas kasihan, karena itu sempurnakanlah
sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih,
satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak
mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah
dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya
sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."
3. Belajar terus menerus mengenal pasangan kamu
Sok tahu atau merasa sudah mengenal pasangan dengan baik adalah pembunuh diam-diam yang akan mengikis pernikahan.
Misalnya, kamu berhenti berusaha menarik perhatian pasangan
kamu karena kamu kira dia pasti mencintai kamu apa adanya, kamu berhenti
berdandan, kamu berhenti memakai parfum, kamu berperilaku sesuatu yang menyinggung perasaan pasangan kamu karena kamu tahu dia akan memaafkan kamu.
Janganlah demikian!
Alih-alih menganggap bahwa dirimu tahu segalanya tentang pasanganmu, sebaiknya pelajarilah pasanganmu.
Belajarlah untuk mempelajari sesuatu yang baru tentang mereka.
Dan berniatlah menunjukkan kepada pasangan kamu bahwa kamu sedang mempelajari
sesuatu tentang mereka. Ini akan menciptakan sebuah suasana baru dalam pernikahan kamu.
Itulah 3 hal yang bisa kamu pelajari jika kamu benar-benar
ingin merasakan pernikahan kamu penuh keharmonisan dan kalian kembali saling
mempercayai.