Tepat pada 13
Mei 2018 silam, Indonesia dihebohkan dengan serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Akibat serangan ini, puluhan nyawa jadi korban.
Peristiwa mengerikan
ini tentu saja belum lekang dalam ingatan. Khususnya bagi gereja yang terdampak
saat itu seperti Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), dan Gereja Kristen Indonesia (GKI).
Sebagai bentuk
penghormatan terhadap kepada para korban, gereja pun ini menggelar doa bersama.
Gereja Santa Maria Tak Bercela, misalnya, menggelar peringatan setiap bulan hingga puncak peringatan bom Surabaya pada Senin hari ini.
Baca Juga:
Tiga Gereja di Surabaya Diguncang Ledakan Bom
Kaleidoskop 2018: 3 Bom Bunuh Diri & Serangan Gereja Jadi Aksi Teroris Terburuk Tahun Ini
Bagi jemaat
gereja ini, peristiwa teror bom saat ini bukan sekadar peringatan tetapi juga dimaknai
sebagai tragedi penggugah iman. Dalam peringatan ini, para jemaat mengikuti ziarah ke makam para korban bom.
Lalu akan dilanjutkan
dengan menggelar gaung peringatan malam ini yang disertai dengan doa dan misa kudus.
Bersama dengan itu, mereka juga mengundang tokoh-tokoh lintas agama dan aparat keamanan untuk hadir dalam peringatan malam ini.
“Kami
mengundang teman-teman lintas agama, GKJW mengadakan operet dan teman-teman
muslim ada hadrah dan mungkin juga dari teman-teman lain ada paduan suara,” kata Ping Teja, Ketua Pelaksana peringatan satu tahun bom Surabaya.
Berbeda
dengan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, memilih untuk tidak melakukan peringatan dalam bentuk apapun.
“Peristiwa satu
tahun bom Surabaya, GKI tidak melakukan peringatan dengan tema khusus, hanya ibadah
seperti biasa, sesekali pendeta menyisipkan kutipan peristiwa dalam khotbahnya,” kata Satrio Efendy, Anggota Majelis Jemaat GKI.
Dia
menjelaskan, gereja tak perlu menggelar peringatan khusus untuk tidak mengungkit kembali kesedihan atas luka batin akibat peristiwa itu.
“(Tidak
diperingatinya) Satu tahu bom Surabaya ini agar tidak mengenang kesedihan tapi
sebagai ajang untuk mempererat kebersamaan,” katanya.
Sementara Gereja
Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) belum dipastikan apakah akan menggelar
peringatan serangan bom ini.