Pernahkah sih kamu memperhatikan betapa anak kecil selalu
ingin perhatian dari orangtua mereka? Mungkin mereka sedang belajar mengendarai sepeda dan berseru kepada orangtuanya, "Ma, awasi aku!"
Dan di dalam hatinya, seperti mereka berharap orangtua mereka
berkata, "Baiklah! Kamu sudah melakukannya dengan baik. Saya bisa melihat itu, itu luar biasa!"
Dalam arti tertentu, inilah yang seharusnya kita rasakan tentang Bapa kita yang di surga.
Kita harus didorong oleh sebuah fakta bahwa Allah sangat memperhatikan kita.
Ini bisa menjadi ujian lakmus dari hubungan kita denganNya.
Jika kita berpikir bahwa Tuhan sedang memperhatikan kita dan memikirkan kamu
serta membawa sukacita ke dalam hatimu, maka itu akan menjadi indikasi bagimu bahwa hidup kamu benar-benar bersama Tuhan.
Bukan berarti itu menjadikan hidup kamu mulus tanpa ada
hambatan atau catat ya. Tapi pemikiran itu akan membuat kamu jauh lebih merasa
nyaman karena pikiran kamu yang selalu sadar dan mengatakan bahwa Tuhan selalu ada untukmu.
Di sisi lain, jika kamu selalu berpikir bahwa Tuhan selalu
bersama dan memperhatikan kamu, sementara itu kamu tetap takut dan khawatir,
berarti itu adalah indikasi yang menyatakan bahwa hidup kamu mungkin nggak berada di tempat yang seharusnya secara spiritual.
Tuhan tahu apa yang ada dipikiran kita, dan dia tahu setiap
kata yang kita ucapkan. Dia melihat setiap tindakan yang kita lakukan. Dan Dia akan terus memikirkan kita.
Daud menulis di kitab Mazmur, "...betapa sulitnya pikiranMu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau!" (Mazmur 139:17-18)
Jadi, sesering itulah Tuhan memikirkan kita.
Yesus berkata, "Jadi,
janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya." (Matius 6:8)
Tuhan sangat menyadari segala hal yang kita hadapi dalam hidup
ini. Dia tahu tentang ketakutan kita. Dia tahu impian kita. Dia tahu hal-hal
yang menakuti kita dan hal-hal yang juga membuat kita lebih bergairah. Dia tahu segalanya tentang kita.
Jika kamu ingin bertumbuh dalam imanmu dengan cara berpikir
yang benar, maka bergabunglah dalam komunitas yang bisa mendukungmu dan berdoa juga.
Dalam ayat Perjanjian Lama, Alah berfirman, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan
apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan
damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)
Perhatikan, Allah memikirkan kamu dengan semua rancangan yang
baik untuk kamu. Bukan bicara masa lalu, tapi lebih dari pada itu. Ada sesuatu
yang Dia sedang pikirkan dan akan dia lakukan di masa sekarang dan terus menerus dilakukannya di masa depan kamu.
Tapi pertanyaanya, gimanakah pendapat Tuhan tentang kita? Apa pemikiranNya terhadap kita, kira-kira?
ARTIKEL TERKAIT :
Pedulikah Tuhan Dengan Feed Instagram Dan Cara Menyembahmu?
Ya, pikiranNya terhadap kita berbeda dengan pikiran kita terhadap diri kita sendiri.
"Sebab rancanganKu
bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah Firman Tuhan." (Yesaya 55:8)
Ketika kamu melihat kehidupanmu, mungkin itu nggak berjalan seperti yang kamu harapkan.
Kamu mulai berpikir, "Tuhan pasti sudah melupakan saya. Tuhan sudah meninggalkanku."
Tetapi kebenarannya adalah tidak, Dia punya rencana. Dan itu belum selesai.
Mungkin pada saat situasi itu, kamu nggak tahu apa yang ada dipikiran Allah untu dirimu. Tetapi Dia tahu.
Itu seperti seseorang yang akan memulai lukisan baru, sambil mondar-mandir mengeluarkan pensil dan melakukan beberapa goresan untuk melukis.
Lalu ada orang yang berjalan dan berkata, "Apa itu?"
Seniman itu pun menjelaskan. Dan kemudian orang tersebut menjawab, "Yah, aku tidak mau yang seperti itu."
Lalu sang seniman menjawab, "Ini baru dimulai. Ini masih dalam proses. Aku ada ide disini persis, aku ada rencana."
Mungkin kamu mengalami berbagai kesulitan. Kamu mungkin
mengalami kesulitan keuangan hari ini, atau kamu baru saja dihianati oleh orang
yang kamu cintai. Mungkin kamu lagi menghadapi luka karena kehilangan orang
yang kamu cintai, atau mungkin kamu sedang sakit parah. Lalu kamu berpikir,
"Aku tidak suka seperti ini. Kenapa begini? Kenapa Tuhan melakukan ini?"
Ketahuilah bahwa Dia tahu apa yang dia lakukan.
Kita hanya melihat awalnya saja, tetapi Tuhan melihat akhir
dari awal yang kamu lihat.
"Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran
yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang,
aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan
sempurna seperti aku sendiri dikenal." (2 Korintus 13:12) Percayalah,
suatu hari nanti kamu akan mengerti.