Pemerintah Tiongkok dalam setahun terakhir gencar menutup
gereja yang terbukti ilegal, menurunkan salib dan menyita Alkitab. Sejumlah pemimpin gereja bahkan ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.
Bukan hanya perlakuan itu saja yang dialami oleh orang Kristen
Tiongkok. Baru-baru ini seorang Pendeta dari Gereja Protestan Three-Self di
kota Shangqiu, Henan mengatakan bahwa pemerintah juga memintanya untuk mengedit
khotbahnya yang dinilai terlalu rohani. Dia diminta untuk menghapus pernyataan teologi
bahwa ‘Tuhan adalah pencipta surga, bumi dan segala isinya’ dan memaksanya untuk memasukkan lebih banyak pengetahuan tradisi dan kepercayaan Tiongkok asli.
Dia mengaku khotbah tersebut harus lebih dulu dikirimkan kepada
pemerintah untuk diperiksa kembali. Baru kemudian diperbolehkan untuk disampaikan kepada jemaat gerejanya.
“Pengeditan khotbah adalah kejadian yang sudah biasa di China
saat ini,” demikian ditulis oleh Xin Lu, seorang aktivis kebebasan beragama di Tiongkok dalam media Bitter Winter.
Menurutnya, Gereja Three-self yang sudah terdaftar secara legal di pemerintahan memang diharuskan untuk mengirimkan khotbahnya kepada pemerintah setempat. “Itu adalah salah satu alasan jutaan orang Kristen di China beribadah di gereja ilegal yang tidak terdaftar,” jelasnya.
Baca Juga :
Gara-gara Berdoa di Taman, 20 Orang Kristen China Ini Ditangkap
Gerakan Yudas Mini, Pemerintah China Beri Imbalan $1500 Untuk Laporkan Orang Kristen
Sementara jika pendeta kedapatan mengutip Alkitab dalam khotbahnya, mereka akan diberi sanksi.
“Kami sekarang dalam posisi yang sangat sulit. Kita dipaksa membuat
khotbah berisi tentang sinistik, bukankah itu bentuk pemaksaan supaya kita
berbohong dan melawan kata-kata Tuhan? (Khotbah) harusberisi pujian terhadap pemerintah
dan keindahan alam Tiongkok. Khotbah juga harus mencakup topik-topik seperti
evolusi atau kepemimpinan sempurna Partai Komunis dan kebaikannya terhadap kehidupan warga Tiongkok,” jelas Xin Lu.
Tindakan ini, menurut ara pendeta, adalah untuk menyingkirkan
kebenaran murni dari sumbernya. Dengan begitu para pengkhotbah tidak akan mampu
mengatakan bahwa khotbahnya benar atau salah. Khotbah-khotbah yang sudah
disusupi oleh kepercayaan Partai Komunis bertujuan untuk mensekulerkan gereja.
Apa yang dialami oleh gereja-gereja di Tiongkok adalah sebuah
keprihatinan yang besar. Kebebasan untuk menjalankan ibadah jadi kesempatan langka
dan membuat umat beragama di negara tirai bambu ini terkekang. Mari terus
berdoa untuk orang-orang Kristen teraniaya di berbagai negara. Kiranya kuasa kebenaran
injil terus menyebar dan kasih Tuhan diam atas negara-negara tersebut.