Bekas Luka Dalam Hidupmu Adalah Cara Tuhan Menunjukkan KuasaNya
Sumber: google.com

Kata Alkitab / 8 June 2021

Kalangan Sendiri

Bekas Luka Dalam Hidupmu Adalah Cara Tuhan Menunjukkan KuasaNya

Lori Official Writer
7641

Buku Lone Survivor yang ditulis oleh Marcus Luttrell mengisahkan tentang kisah nyata Marcus saat menjalani tugas sebagai anggota tim Navy SEAL ke Timur Tengah.

Selama perang, dia dan rekan-rekannya harus banyak mengalami penderitaan, meninggalkan bekas luka. Hanya Marcus satu-satunya anggota yang tersisa dan selamat meski harus menanggung luka.

Pengalaman perang yang pahit itu jadi ingatan menyakitkan sepanjang hidup Marcus.

Apakah kamu punya bekas luka? Apakah kamu pernah mengalami sesuatu yang meninggalkan bekas luka dan masih berharap mujizat Tuhan terjadi?

Rasul Paulus mengalaminya. Di dalam 2 Timotius 1: 11-12, dia berkata, “Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.”

Surat ini ditulis oleh Paulus kepada Timotius dari sel penjara. Paulus adalah contoh pria yang tangguh. Dia sama sekali gak malu dipenjara. Sepuluh tahun sebelum dia menulis surat ini, dia adalah pribadi yang pernah menentang pengajaran nabi-nabi palsu.

Saat seorang anak belajar berlari. Dia akan mulai berlari kencang dan terjatuh. Akan ada luka bekas yang ditinggalkan dari insiden itu dan bekas itu bisa saja tak akan pernah bisa hilang sampai anak beranjak dewasa.

 

Baca Juga : Mengejar Kerajaan Surga Seperti Perumpamaan Tentang Harta Terpendam dan Mutiara Berharga

 

Bekas luka semacam itulah yang dialami Paulus dalam 2 Korintus 11. Dia menyampaikan tentang bekas luka yang tertinggal di tubuhnya karena mengikut Yesus. Ada dua makna bekas luka yang ditulis dalam kamus. Yang pertama adalah bekas seperti bentuk garis, sayatan, noda, atau memar. Kedua, berupa lencana, merek atau tanda lain yang diberikan atau sengaja dibuat.

Dua makna tanda ini tentu saja sangat berbeda bukan? Kalau yang pertama menunjukkan kelemahan seseorang. Maka yang kedua lebih kepada lencana kehormatan yang didapatkan oleh seseorang.

Sebagai orang Kristen, kita suka berkata ke orang Kristen lainnya ‘Kamu itu orang Kristen. Kamu harusnya tak punya bekas luka apapun kalau Tuhan benar-benar mengasihimu.’

Tapi bagi Paulus, dia paham betul kalau kelemahan yang disembunyikan dunia justru bisa jadi kekuatan yang dipakai oleh Tuhan. Paulus menunjukkan bekas lukanya untuk membuktikan panggilannya. Saat dunia berkata, ‘Tuhan pasti gak mengasihimu karena itu kamu mengalami bekas luka itu’. Tapi Paulus menjawab, ‘Lihat betapa Tuhan mengasihiku, lihat apa yang sudah Dia ijinkan untuk aku lalui.’

Paulus justru mengatakan kebalikan dari pandangan dunia. Bahwa karena kasih Tuhanlah dia diangkat sebagai guru dan menjalani penderitaan atas nama Yesus. Dia menegaskan penderitaan yang dia lalu karena injil diijinkan terjadi untuk suatu tujuan yang sudah Tuhan rancangkan.

Ada banyak dari kita yang mungkin bertanya. ‘Kenapa orang jahat itu gak dihukum? Kenapa penyakit ini gak sembuh? Kenapa situasinya berantakan? Kenapa harus terjadi pelanggaran?’ Paulus mengingatkan kita untuk gak fokus pada penderitaan melainkan kepada injil. Saat kita sudah puny acara pandang yang sama dengan Paulus, maka cara kita melewati penderitaan kita pun akan berbeda. Kita akan punya kemampuan untuk melaluinya.

Meskipun harus menanggung bekas luka dalam tubuhnya, Paulus percaya Tuhan mengasihinya. Dia tetap percaya kepada Yesus yang mampu memindahkan gunung, yang berjalan di atas air, yang mampu menyembuhkan orang sakit, dan bahkan yang juga memberikan bekas lukanya. Tuhan membiarkan bekas luka Paulus untuk menunjukkan kuasa-Nya.

“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” (Mazmur 37: 23-24)

Tuhan yang mengatur langkah-langkah kita adalah Tuhan yang mengijinkan kita jatuh dan mendapatkan bekas luka. Dia bukan Tuhan seperti dalam pikiran dunia yang akan selalu menghindarkan kita dari penderitaan.

Kadang-kadang, Tuhan akan membawa kita ke tengah laut yang mengakuk, atau ke tempat yang menyakitkan dan tanpa harapan. Paulus sama sekali tak pernah ragu dengan kasih Tuhan. Dia percaya Tuhan memakai penderitaan itu untuk membentuknya dan menunjukkan kepada dunia bahwa kuasa Tuhan tak terbatas.

Bersyukurlah karena kamu punya bekas luka masa lalu. Karena dengan inilah dunia tahu kalau kamu punya Tuhan yang luar biasa untuk melepaskanmu dari cemkeraman si iblis dan membiarkan bekas luka itu untuk kemuliaan-Nya.

Meski begitu, tak semua bekas luka berasal dari ide Tuhan. Banyak bekas luka yang terjadi karena kesalahan kita sendiri dan keputusan buruk yang kita ambil. Itu sebabnya sebagian besar pernikahan bisa hancur karena keputusan yang gegabah, tidak masuk akal dan berburu-buru.

 

Baca Juga: Bekas Luka yang Kita Miliki adalah Bukti Bahwa Tuhan Menyembuhkan dan Menebus Kita

 

Berbeda dengan bekas luka yang dialami Paulus. Itu adalah bekas luka karena melakukan sesuatu yang benar di mata Tuhan. Meskipun menyakitkan, tapi Tuhan bisa mengubahnya untuk kebaikan.

Saat kita mengangkat tangan kita saat menyembah Dia, kita menunjukkan pada iblis bekas luka kita dan menyatakan kekuatan Tuhan dalam kelemahan kita lewat bekas luka itu.

Dalam kelemahan, kita dikuatkan.

Yesus sendiri punya bekas luka. Bekas lukanya adalah sama sekali tak bisa dibandingkan dengan bekas luka yang kita punya (Filipi 3: 10-14).

"Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara." (Yesaya 43: 18-19)

Bisa saja pernikahanmu berantakan. Tapi masih ada kesempatan pemulihan di depan. Berjuanglah untuk meraih kemenangan atas pernikahanmu.

Semoga setiap kita selalu mengingat apa yang sudah Tuhan lakukan atas hidup kita. Semoga dunia mengenal kita lewat bekas luka yang kita punya.

Tuhan memberkati kita semua.

Sumber : Disadur dari khotbah Steven Furtick | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami