Harmoniskan Keluarga Dengan Perencanaan Keuangan Yang Baik, Yuk Intip 3 Caranya
Sumber: gayapopuler.com

Finance / 9 May 2019

Kalangan Sendiri

Harmoniskan Keluarga Dengan Perencanaan Keuangan Yang Baik, Yuk Intip 3 Caranya

Inta Official Writer
1382

Kalau bicara blak-blakan, kondisi keuangan adalah salah satu masalah yang paling sering bikin hubungan rumah tangga buyar. Ada yang nggak tahan dengan hutang pasangannya, ada yang setiap bulannya nggak bisa bernafas lega karena harus menghidupi orang tua sekaligus keluarga kecilnya, dan ada segambreng masalah keuangan lainnya.

Belum lama ini, saya baru saja disambut oleh seorang teman yang curhat soal pemasukan yang hanya lewat saja. Ada susu anak yang harus dipenuhi, biaya sekolah, cicilan rumah, mobil, dan banyak hal yang akhirnya bikin uang di tabungan ludes.

Biaya buat membangun sebuah rumah tangga itu memang nggak bisa kita bilang sedikit.

Nah, untuk itu, dengan perencanaan keuangan yang baik, harusnya kita jadi lebih mengurangi cek-cok rumah tangga soal kondisi finansial. Sebelum memulai menyusunnya, yuk perhatikan hal-hal di bawah ini.

1. Harus awas sebelum ambil keputusan buat nyicil

Banyak orang yang berkata, "Kalau nggak nyicil, yang kita nggak akan bisa beli rumah atau mobil." Nggak salah, sih. Karena memang rumah adalah kebutuhan primer yang artinya harus kita penuhi. Pun soal mobil, karena anak masih kecil-kecil, nggak mungkin kalau harus dibawa kemana-mana naik kendaraan roda dua terus, kan?

Tapi kalau menyicil untuk membeli tas Hermes atau sepatu bermerek keluaran terbaru, mungkin kita harus jadi lebih bijak lagi. Cicilan bikin kita harus menghitung ulang kondisi keuangan keluarga. Kalau sampai telat, dendanya bisa lumayan. Jadi, ada baiknya kita menahan diri buat kepentingan pribadi. Kecuali, kalau kita memang mampu untuk membayar secara tunai.

2. Susun target harta yang realistis

Kita semua pasti pengin dong punya kehidupan yang lebih baik lagi. Kita bekerja super keras kan karena ingin punya ini itu bersama dengan keluarga kecil. Hal ini berarti kita harus punya tujuan keuangan keluarga. Tujuan juga bisa bikin kita jadi lebih semangat buat jadi lebih bijak soal keuangan.

Tujuan harus realistis. Misal kita dan pasangan pemasukan total tiap bulannya Rp. 20 juta, tetapi pengin beli rumah yang harganya Rp. 10 M. Atau kita beli rumah dengan harga yang lebih mahal dari kemampuan kita.

Alasannya karena harga rumah akan naik terus dan nantinya kita akan untung kalau rumahnya dijual. Tapi, pikirin lagi deh, emang rumah yang kalian beli ini nantinya akan dijual? Sampai rumah itu lunas, kita perlu berdarah-darah buat melunasinya dulu, lho.

Liburan ke luar negeri, membiayai anak sampai s3, pastikan kita punya tujuan keuangan dengan jelas dan realistis, ya.

3.  Biaya pendidikan

Kayaknya kita sudah nggak heran lagi kalau biaya pendidikan sekarang ini memang nggak murah sama sekali. Sebagai orang tua, kita pasti pengin yang terbaik buat anak-anak, dong? Ada baiknya buat mempersiapkan dana paling nggak setahun sebelumnya. Jadi kita nggak perlu ngos-ngosan buat bayarnya karena sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari.

Nah ada baiknya sebagai orang tua, kita mulai melirik investasi seperti saham atau reksadana. Jadi, uangnya nggak cuma di tabung, tetapi juga menjadi salah satu sumber pemasukan nantinya.

Terakhir, kita harus memahami kalau membangun fondasi keuangan yang baik diperlukan kedua belah pihak, baik suami maupun istri. Apa pun keputusannya nanti, ada baiknya kita transparan dengan pasangan tentang kondisi keuangan yang sedang dialami.

 

 

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami