Monty Montezuma dan istrinya Ester harus bertengkar hebat. Hal
ini terjadi karena sang istri kesal dengan sikap Monty yang kerap menghabiskan banyak waktu untuk pihak keluarganya sendiri dibandingkan dengan istri dan anak-anaknya.
Hal ini membuat pernikahan Monty dan Ester hampir diujung tanduk. Kata ‘bercerai’ pun sudah sempat terucapkan oleh Ester.
Ada saja pernikahan yang mengalami masalah semacam ini.
Tapi benarkah saat suami kelihatannya terlalu peduli dengan
keluarga sendiri itu artinya dia gak peduli dengan istri dan anaknya? Wajar gak sih istri marah dan komplain?
Di satu sisi, kita mungkin perlu bersyukur kalau bisa
mendapatkan pria yang sayang keluarga. Karena gimanapun tipe pria ini pastinya adalah
orang yang bertanggung jawab, penuh kasih dan peduli. Tapi saat perhatian dan rasa
sayangkan malah lebih banyak terfokus kepada keluarga besar, apakah hal itu masih wajar?
--> Menikah berarti satu dengan pasangan
Waktu seorang pria memutuskan untuk menikah. Itu artinya dia
sudah menyerahkan separuh dari dirinya untuk pasangan. Mereka bukan lagi dua tapi sudah jadi satu.
Walaupun secara agama seorang anak memang harus menghormati orangtua
selama mereka hidup. Tapi yang pasti saat sudah mengemban status sebagai kepala
keluarga, seorang suami juga bertanggung jawab 100 persen kepada istri dan anak-anaknya.
Wajar kalau istri marah kalau suaminya lebih mengutamakan keluarga
sendiri dibanding istri dan anak. Tapi bukan berarti melarang suami untuk berbuat
baik kepada keluarga. Yang perlu istri ingatkan adalah bagaimana suami harusnya bisa memprioritaskan hal yang terpenting lebih dulu.
Istri butuh perlakuan setara dari suami. Hal serupa juga pasti diharapkan suami dari istri bukan?
--> Istri harus lebih bersabar
Memang gak enak kalau harus diduakan oleh suami. Tapi demi kebahagiaan
pernikahan, istri harus jadi pribadi yang sabar dan pengertian. Bisa jadi suami
melakukannya karena memang beban masa lalu yang diembannya atau kondisi lain yang mungkin kamu gak tahu.
Jadi cobalah mencari tahu kenapa suami begitu peduli dengan keluarga. Setelah itu, mulailah membicarakan hal itu dengan baik. Inilah hal yang paling penting dalam hubungan yaitu komunikasi dua arah yang saling terbuka dan saling memahami.
Baca Juga :
Monty Montezuma, Suami yang Menyesal Setelah Pukuli Sang Istri
Suami, Bahagiakanlah Istrimu Dengan Memenuhi 4 Momen Favorit Ini
--> Marah ke suami bukan berarti juga marah kepada keluarga besar
Jangan sangkut pautkan kemarahanmu dengan keluarga besarnya. Jangan
sampai kemarahanmu membuat hubunganmu dengan ayah, ibu dan saudara-saudaranya rusak. Ingatlah bahwa masalahnya ada di suami. Jadi, marahlah kepada suamimu sendiri.
Membangun pernikahan memang penuh dengan lika liku. Gak ada pernikahan
yang sempurna. Gak ada suami atau istri yang sempurna. Karena pernikahan adalah
sekolah kehidupan yang mendewasakan dua insan yang sudah berkomitmen dalam satu
ikatan. Jadi, belajarlah untuk dewasa, memahami dengan pikiran terbuka, dan memaafkan dengan lapang dada.
Saat suami istri meresponi masalah dengan baik, bukan gak
mustahil kisah pernikahan Monty dan Ester yang sempat di ujung tanduk akhirnya bisa
diselamatkan. Jangan biarkan pernikahanmu hancur karena ego yang kalian
pertahankan sendiri.
“Kasih ini
sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan
diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain…..” (1
Korintus 13: 4-8)