Reputasi Yang Indah Tanpa Karakter Yang Benar Adalah Bohong! Lantas, Mana Lebih Penting?
Sumber: Shutterstock.com

Kata Alkitab / 8 May 2019

Kalangan Sendiri

Reputasi Yang Indah Tanpa Karakter Yang Benar Adalah Bohong! Lantas, Mana Lebih Penting?

Naomii Simbolon Official Writer
3310

Tahu tidak, bahwa Tuhan jauh lebih tertarik pada siapa kita ketika kita sendiri, alias tidak seorangpun yang melihat.

Dia jauh lebih tertarik dengan itu semua, daripada penampilanmu atau dirimu yang selalu kamu tunjukkan kepada manusia atau orang lain.

Tuhan tidak melihat rupa, Dia lebih tertarik kepada hati.

Ketahuilah bahwa karakter akan selalu menang terhadap reputasti. Jadi gini, karakter itu adalah tindakan yang selalu kita lakukan setiap hari dan itu adalah hasil dari nilai-nilai diri kita, baik itu melalui cara berpikir kita, kata-kata hingga tindakan kita.

Sementara reputasi, adalah apa yang kita bentuk dan kita ciptakan sebaik mungkin demi memuaskan dan tampil hebat di depan orang lain.

Ibaratnya, karakter itu adalah pohon dan reputasi seperti bayangannya.

Bayangan adalah apa yang pikirkan sementara itu pohon adalah hal yang nyata, yang kita lihat.

Jaman sekarang ini, bahkan diseluruh dunia, orang-orang kerap sekali terobsesi dengan kesan dan citra seseorang.

Sehingga ada banyak orang yang berlomba-lomba demi sebuah pencintraan yang menarik.

Seperti selebriti yang memiliki managemen PR untuk menampilkan pribadi yang menarik di sosial mendianya demi memasarkan dirinya sendiri, bahkan kita semua pun demikian.

Ketika kita selfie dan ingin mengupload foto, maka kita tak lupa untuk memilih yang terbaik, mengedit untuk menciptakan persepsi yang sempurna ketika di upload nanti.

Menulis caption yang indah, dan menarik ternyata kehidupan sebenarnya begitu hancur dan menyedihkan.

Sama halnya dalam hubungan dengan Tuhan. Kita bisa menyembah Tuhan di depan gereja dengan begitu heboh sampai berteriak-teriak, sementara itu, selesai ibadah dan pertemuan gereja, kita kembali menjadi manusia yang buruk. Kita hanya menghargai hari Minggu, dan senin sampai sabtu, kita menjadi orang-orang yang tidak percaya Tuhan. Seakan Tuhan hanya terlihat di hari Minggu saja.

ARTIKEL TERKAIT :

Belajar Mencintai Proses!

Pertanyaannya, apakah salah jika kamu membangun reputasi di Instagram dan upload foto yang terbaik? Apakah masalah jika kamu menyembah Tuhan dengan girang di hari Minggu?

Tidak, sama sekali tidak salah.

Tetapi kita belajar mengenai prioritas dan urutannya.

Karakter yang baik dan jujur akan menghasilkan reputasi yang baik, itu sudah otomatis.

Sementara reputasi yang baik dan sempurna bukan sebuah ukuran apakah dia memiliki karakter yang baik.

Jadi fokusnya dan prioritas utamanya adalah karakter, supaya kita hidup dari dalam memancar ke luar, bukan dari luar baru ke dalam.

Dalam Matius 23:27, Yesus sedang berhadapan dengan orang-orang Farisi dan berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan"

Wah, Yesus memukul mereka dengan begitu keras melalui firmanNya. Dia seperti sedang menantang orang Farisi untuk berhenti berpura-pura dan memalsukan iman mereka.

Dia seperti sedang berkata," Berhentilah mempresentasikan satu hal dan menjadi orang lain. Berhentilah mengatakan bahwa kamu mencintai Allah tetapi tidak mengasihi orang lain dengan benar."

Dan kata-kata ini pun seakan berlaku kepada kita dan menjadi perenungan bagi kita sebagai pengikutNya.

Bersyukurlah kepada Tuhan, meskipun kita berdosa, Dia tidak pernah memperlakukan kita dengan begitu keras. Justru Dia mengasihi kita dan turun mengurapi kita, baik orang yang baik dan sombong.

Jadi, marilah kita benar-benar menyadari ini, dan belajar untuk terus menjadi orang Kristen yang berintegritas.

Integritas yang secara harafiah didefenisikan sebagai keadaan yang utuh, jujur dan menunjukkan prinsip moral yang kuat.

Cara terbaik untuk melihat karakter seseorang adalah dengan cara memperhatikan bagaimana dia memperlakukan orang yang tidak baik kepadanya.

Lagian tidak ada yang tersembunyi di pandangan Allah kok (Ibrani 4:13). Jadi, bagaimana pun kita membangun reputasi kita, maka Tuhan akan membuka kan karakter asli kita pelan-pelan agar kita menyadari bahwa keduanya haruslah seimbang dengan baik dan kita berubah.

Marilah berubah menjadi jauh lebih baik, dan itu hanya akan terjadi ketika kita datang di hadapan Allah dengan rendah hati sambil berkata, 'Bapa terima kasih bahwa Engkau mengasihi dan mencintaiku, tetapi jangan biarkan aku menjadi apap adanya. Jadikanlah aku lebih baik dan ubahlah aku seperti yang Engkau butuhkan."

Ketika kamu melakukan itu, maka itu berarti kita siap untuk menjadi apa yang Dia kehendaki.

Sumber : Jawabancom
Halaman :
1

Ikuti Kami