Logika Kita Terbatas, Jangan Mimpi Buat Menyelami Pikiran Tuhan!
Kalangan Sendiri

Logika Kita Terbatas, Jangan Mimpi Buat Menyelami Pikiran Tuhan!

Inta Official Writer
      2960

Lukas 17:33

"Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 120; 1 Korintus 9; 1 Samuel 5-7

Sepuluh tulah yang dilakukan Tuhan untuk membuat Firaun akhirnya membiarkan umat-Nya untuk pergi pasti membuat banyak orang terkagum-kagum. Bagi orang Mesir, mereka bisa merasakan panasnya amarah Tuhan yang turun atas bangsanya. Sementara di lain sisi, orang Israel, menerima perlindungan dari tulah-tulah yang mengerikan dari Tuhan.

Tuhan membelah lautan di depan bangsa Israel ketika pelarian mereka berada di jalan buntu karena bertemu dengan lautan yang luas. Bangsa Israel bisa melintasi dasar laut yang kering, sementara ada dua dinding laut yang ada di samping mereka.

Sementara tentara Mesir berlarian mengejar mereka. Orang Israel menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri ketika Allah menggunakan air laut untuk menghancurkan musuh-musuh dari Mesir tersebut.

Wow! Saya yakin, siapa pun yang melihat hal seperti itu bisa dipastikan tidak akan pernah lagi meragukan kuasa dan kemuliaan Allah untuk umat-Nya, kecuali ya umat itu sendiri.

Mereka semua kehausan. Setelah beberapa hari berjalan tanpa ada perbekalan minuman. Mereka justru mengatakan kepada Musa bahwa lebih baik mereka mati di tanah Mesir sebagai budak dibandingkan harus menderita di tengah-tengah rencana Tuhan (Keluaran 14:11-12).

Apa?? Kita pasti bertanya-tanya kenapa mereka tidak bisa melihat kebaikan Tuhan, bahwa Ia rela melakukan apa pun untuk menyelamatkan umat-Nya tersebut?

Tuhan telah menyelamatkan mereka dari perbudakan. Ia telah membelah laut yang membentang luas menjadi tanah kering agar Bangsa Israel bisa melewatinya. Tuhan telah melakukan segala mujizat yang dianggap tidak mungkin bagi bangsaNya. Tetapi.. Mereka semua kehausan.

Apa yang mereka alami sekarang membuat mereka lupa tentang apa yang telah Tuhan lakukan untuk mereka di masa-masa sebelumnya. Sifat manusia mereka yang mendorong mereka menjadi ragu pada Tuhan.

Bukankah itu terdengar seperti kita semua?

Rasanya akan sangat luar biasa untuk memiliki sebuah iman yang tidak tergoyahkan, selalu mempercayai bahwa Tuhan memang benar-benar baik. Apa pun yang kita alami hari ini.

Namun, hidup membawa kita pada pengalaman yang tidak terduga. Iman seperti anak kecil yang kita miliki tidak jarang menyusut seiring bersama dengan pengalaman-pengalaman tersebut. Begitu pula dengan iman percaya kita kepada Tuhan.

Kita berdoa agar Tuhan memperbaiki kondisi finansial, tapi akhirnya kita tetap kehilangan rumah untuk tinggal. Kita minta kesembuhan, tetapi orang tersebut meninggalkan kita. Kita tidak mengerti rencana Tuhan dan karena itulah kita kehilangan iman percaya tersebut. Kita semua menjadi orang yang ragu akan kuasa Tuhan.

Ulangan 6:5,

"Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu."

Yesus berkata kalau itu merupakan perintah yang paling penting (Markus 12:29-30).

Mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, jiwa dan kekuatan kita adalah kunci untuk mengatasi keraguan. Itu memperkuat iman dan dengan begitu, kita jadi menghapus keraguan.

Yesaya 55:8, "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN."

Mencoba untuk memahami Tuhan dengan logika kita sebagai manusia hanyalah buang-buang waktu. Tidak membangun iman percaya kita.

Ketika rumah disita, kita tetap mengasihi Tuhan. Ketika orang terkasih meninggal, kita tetap mengasihi Tuhan. Kita telah memilih untuk menjawab panggilanNya dalam doa kita dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan seluruh kekuatan. Terutama ketika kita sama sekali tidak memahami apa maksud Tuhan.

Kita harus ingat kalau sekarang ini, kita hanya hidup sementara.

Lukas 17:33,

"Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya."

Lalu, apa yang kau ragukan hari ini? Bisakah kamu menaruh seluruh iman percayamu pada Tuhan dan menyerahkan kehidupanmu padaNya?

Hak Cipta © Beth Patch 2009. Revisi 2019. Digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami