Pendeta ternama
sekaligus penulis T.D Jakes membagikan kisah perjuangannya saat mulai
terpanggil untuk melayani. Dia mengaku sebelum membangun gereja, dia hanyalah seorang pria yang gagal memulai bisnisnya.
Bahkan dalam
perjalanannya, Jakes mengisahkan tentang bagaimana dirinya harus menunggu selama
tujuh tahun untuk bisa berkhotbah di depan mimbar. Tapi selama masa itu, dia mencoba menulis beberapa khotbah yang kemudian digunakannya setelah bisa melayani.
Dalam
sebuah wawancara, dia berbagi bahwa musim penantian inilah yang jadi awal cikal bakal dibangunnya Potter’s House Church.
Dia mengaku bahwa Tuhan itu biasanya akan bekerja dalam hidup kita di saat-saat kita menghadapi tekanan dan kehancuran. Karena lewat hal itulah Tuhan sebenarnya mengajar kita untuk peka mendengar suaraNya.
Baca Juga :
5 Fakta Mengejutkan Dibalik Serangan Bom Gereja Sri Lanka, Nomor 3 Bikin Geram!
Sambil Bawa Seorang Bayi, Perempuan Ini Klaim Nabi dan Ancam Akan Ledakkan Gereja
Dalam buku laris
tulisannya Crushing, Jakes menegaskan
supaya kita gak perlu takut atau cemas saat dalam kerapuhan. Sebaliknya, dia meminta untuk menyambutnya.
Sebagai pendeta
besar, Jakes sendiri mengaku tetap sama seperti pendeta lain yang juga rentan dengan
tekanan. Dia tetaplah pendeta yang tidak bisa menghindar dari tekanan hidup.
Seperti dituturkannya, sebagai ayah dari lima orang anak, dia juga pernah kecewa karena putrinya Sarah yang masih berusia 13 tahun hamil.
Dia juga harus
menghadapi masa-masa sulit kehilangan ibunya karena penyakit Alzheimer di tengah pelayanannya yang bertumbuh pesat.
“Kebanyakan orang menginginkan janji, bukan proses,” kata Jakes.
Tapi dia menegaskan
bahwa di dalam proseslah Tuhan bekerja. Dia mengaku prihatin dengan pelayan yang
hanya mengejar ambisi untuk terkenal daripada untuk dipakai Tuhan dengan efektif.
“Ketika Tuhan
memanggilku melayani, aku mau menjadi efektif, bukan terkenal. Banyak orang berpikir
bahwa ketika mereka mencapai status kesuksesan tertentu, masalah-masalah hidup akan berhenti. Itu tidak benar,” terangnya.
Saat dia ditanya
kenapa dia merasa perlu berterus terang dalam buku tersebut, dia menjawab, “Aku pikir itu akan membantu banyak orang untuk bertahan (dalam tekanan),” ucapnya.
T.D Jakes adalah
salah satu pendeta ternama dunia yang membangun pelayanannya di berbagai
negara. Bukan hanya jadi pengkhotbah, tapi dia juga aktif menulis beberapa buku
dan menjadi sutradara film yang sukses. Meskipun telah sukses, dia tak pernah lupa
akan proses-proses sulit yang dia lalui selama melayani.